Belum selesai penanganan bencana longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kini bencana longsor lainnya menimpa Desa Sumber Sari, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung pada 10 Maret 2023, pukul 10.00 WIB.
Dalam bencana itu hingga saat ini tercatat dua warga meninggal. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal tertimbun longsor yang terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah labil.
Hasil asesmen sementara 13 Maret 2023, terdapat tiga warga yang masih belum ditemukan. Lokasi warga yang hilang berada di Desa Juku Batu dan Desa Cempedak di Kecamatan Banjit. Berdasarkan laporan itu, Tim gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemerintah Daerah dan relawan berupaya melakukan pencarian di lokasi terdampak.
Proses pencarian korban cukup memakan waktu dikarenakan akses menuju lokasi cukup menyulitkan. Meski demikian, tim gabungan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan operasi pencarian. Salah satunya menggunakan semprotan air untuk menggali material longsor. Tim juga melakukan pencarian dengan menggunakan alat berat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Way Kanan Riantori mengungkapkan, operasi pencarian hari ini juga mengerahkan alat berat.
“Operasi pencarian tim gabungan mengerahkan alat berat dengan tujuan mempercepat pencarian korban. Semua tim berusaha maksimal untuk menemukan korban yang masih hilang di lokasi terdampak,” ujar Riantori.
Upaya pemenuhan kebutuhan dasar juga tengah dilakukan oleh para pemangku kebijakan melalui distribusi logistik bagi para warga terdampak. Hingga kini, tim gabungan juga telah mendirikan posko tanggap darurat di Kecamatan Banjit untuk guna melakukan percepatan penanganan darurat.
Korban tewas akibat bencana tanah longsor di Natuna bertambah dua orang menjadi 48 orang pada Senin, 13 Maret 2023. Sehari sebelumnya, jumlah korban tewas yang telah ditemukan sebanyak 46 orang.
Juru bicara tanggap darurat Pemerintah Kabupaten Natuna Patli Muhamad mengatakan dari 48 korban, sebanyak 47 telah teridentifikasi identitasnya. Satu jiwa belum berhasil diidentifikasi.