Jakarta, Koridor.co.id – Zosurabalpin, antibiotik jenis baru, tampaknya mampu membunuh bakteri yang selama ini resistan terhadap obat.
Dalam uji coba pada tikus penderita infeksi seperti pneumonia dan sepsis, zosurabalpin berhasil melawan strain bakteri Carbapenem-resistant Acinetobacter baumannii (Crab) yang resistan terhadap antibiotik jenis carbapenem.
Sekarang, para ilmuwan sedang memeriksa apakah zosurabalpin berhasil dalam uji coba pada manusia.
WHO selama ini telah menandai Crab sebagai ancaman prioritas utama bersama dengan dua bakteri lainnya, Pseudomonas aeruginosa dan Enterobacteriaceae.
Crab Penyebab Utama Infeksi di Rumah Sakit
Dr. Andrew Edwards, dosen mikrobiologi molekuler di Imperial College London, menjelaskan bahwa Crab adalah sumber utama infeksi di rumah sakit. Crab terutama berbahaya bagi pasien yang menggunakan ventilator.
Meskipun bukan termasuk tipe bakteri yang sangat agresif, Crab resistan terhadap banyak jenis antibiotik. Akibatnya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini cukup sulit, tambah Dr. Edwards.
Selama ini Crab mampu memblokir antibiotik memasuki lipopolysaccharide (LPS), lapisan sel luarnya.
Menciptakan pengobatan baru untuk melawan Crab sangat sulit. Namun demikian metode untuk menemukan antibiotik baru ini, menurut Dr. Edwards, cukup efektif.
Itulah sebabnya hasil dari penelitian ini memberikan harapan dan keyakinan baru bagi para ilmuwan.
Infeksi yang resistan terhadap antibiotik merupakan bahaya besar bagi kesehatan manusia. Ini terutama berlaku untuk infeksi akibat sekelompok besar bakteri Gram-negatif. Bakteri-bakteri jenis ini, lapor The Guardian, memiliki cangkang pelindung terluar yang mengandung LPS.
Zosurabalpin Membunuh Crab Penyebab Pneumonia pada Tikus
Dalam serangkaian percobaan, Prof. Daniel Kahne beserta timnya di Universitas Harvard telah mengungkap bahwa zosurabalpin memiliki kemampuan untuk menghentikan LPS mencapai membran luar Crab, yang pada akhirnya menyebabkan kematian mikroorganisme tersebut.
Lebih dari itu, mereka juga mengamati bahwa zosurabalpin secara signifikan mengurangi jumlah bakteri pada tikus yang menderita pneumonia dan sepsis.
Michael Lobritz, kepala global penyakit menular di Roche Pharma Research and Early Development di Basel, Swiss, menyatakan, “Ini merupakan pencapaian pertama dalam menemukan substansi yang memiliki mekanisme kerja unik seperti ini dan komposisi kimia yang luar biasa.”
Selama lebih dari lima puluh tahun, belum ada persetujuan baru untuk antibiotik yang efektif melawan bakteri Gram-negatif.
Roche mengakui kemampuan zosurabalpin dalam menghambat pertumbuhan A. baumannii. Namun demikian, lansir The Guardian, cara kerja dan efektivitasnya pada hewan yang terinfeksi Crab belum terlalu jelas. (Kontributor)
*** Saduran dari Greek Reporter.