Film romantis Titanic dirilis ulang setelah 25 tahun, masih dibanjiri penonton

Koridor.co.id

Ilustrasi-Instagram Titanicmovie.

Pada 10 Februari 2023, film arahan James Cameron, yang pernah dirilis 1997, Titanic diputar serentak di bioskop seluruh dunia.  Menjadi tanda tanya besar apa yang membuat film tersebut masih saja mendatangkan penonton ke bioskop.

Sekali pun tayang ulang hanya dengan menggunakan versi remaster dan bukan remake, film ini tampaknya masih bertahan di bioskop  Indonesia lebih dari satu pekan. Boleh jadi karena pemutarannya bertepatan dengan momen perayaan Valentine.

Di negara asalnya, Amerika Serikat, pada periode pembukaan akhir pekan 10-12 Februari 2023, karya sinema itu menjadi film ketiga dengan jumlah pendapatan terbesar. Box Office Mojo mencatat perkiraan pendapatan kotor sebesar USD6,4 juta.

Di pasar internasional, pendapatan lebih besar Titanic jika dibandingkan dengan pendapatan di AS yaitu USD15,9 juta pada periode yang sama.  Sebagai catatan, pada 1997 Titanic meraup USD2,187 miliar.

Titanic memang menjadi film legendaris. Inilah versi lain pengorbanan demi cinta yang berakhir tragis seperti Romeo & Juliet. Film seperti ini membuat para penonton yang mayoritas perempuan kepincut.

Mereka terhanyut melihat proses jatuh cinta antara Jack Dawson dan Rose DeWitt Bukater. Cameron memilih mengangkat kisah cinta si kaya dan si miskin untuk membuat penonton bisa lebih merasakan perjuangan cinta Jack dan Rose yang penuh perbedaan secara status sosial.

Keduanya juga diperankan oleh aktor dan aktris yang langsung menjadi ikon pop art film romantis, karena begitu kuatnya chemistry di antara Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet,

Film yang diangkat dari kejadian nyata pada 15 April 1912 ini berdurasi 3 jam, 14 menit juga memberikan tempat bagi penonton memahami berbagai perspektif dari sudut penumpang bagaimana mereka menghadapi tragedi itu. 

Misalnya salah satu yang paling miris ialah penumpang kelas bawah hanya pasrah dinomorduakan dalam proses penyelamatan, sementara itu ada juga seorang ibu yang pasrah, hanya mengajak dua anaknya tidur di kabin. Tentunya juga ada kisah keberanian Rose tua bertutur tentang bagaimana seorang Jack mau mengorbankan hidupnya untuk dia.

Film ini semakin komplit dengan soundtrack film ini yaitu Celine Dion dengan lagunya “My Heart Will Go On” mendongkrak popularitas film ini. Bahkan lagu itu hingga kini masih menjadi lagu populer Sang Diva.

Bagaimana pandangan penonton? Widya Yustina, seorang penggemar film di Jakarta menyampaikan, Titanic itu menarik hatinya karena jalan ceritanya bagus dan menyentuh hati. Kisah cinta yang tulus, tanpa memandang kasta tapi berujung tragis.

“Walau kisah cintanya fiktif tapi berhasil meyakinkan penonton seolah-olah itu benar terjadi karena berlatar kejadian yang sama tragisnya yaitu tenggelamnya sebuah kapal yang digadang-gadang  tidak bisa tenggelam,” ujar Widya,  seraya mengatakan terkesan pada adegan ikonik terbelahnya kapal menjadi dua.

Sementara dihubungi secara terpisah Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI)  Djonny Syafruddin  mengatakan kekuatan film ini di pasar karena daya ingat orang, sekaligus rasa penasaran juga kuat, sehingga generasi baru ini ingin tahu.

“Film ini juga kemasan Amerika, ceritanya dinovelkan dan dibaca yang membuat generasi baru ingin tahu. Orang Amerika juga tidak bodoh, mereka punya naluri pasar, masih laku mengapa tidak? Ini membuktikan bahwa film ini misterius,” ujar dia dihubungi Koridor, 18 Februari 2023.

Artikel Terkait

Terkini