
#Hubungan Modern
Semua orang bisa berdebat, tetapi tidak semua bisa berdebat secara efektif. Perdebatan konstruktif merupakan bentuk seni, dan perselisihan sehat yang ditangani dengan benar bahkan dapat membantu meningkatkan kedekatan hubungan di antara pasangan. Di sisi lain, saat terjadi kesalahan, perbedaan pendapat dapat dengan cepat berubah menjadi perselisihan yang sengit. Jenis interaksi seperti ini memiliki dampak toksik dan dapat menunda penyelesaian masalah mendasar yang sebenarnya dapat membantu pasangan menemukan cara meningkatkan hubungan.
Narasumber tulisan ini, Penny Mansfield adalah co-director organisasi nirlaba OnePlusOne, dan Katharine Landells adalah mitra tim Hukum Keluarga di Withers. Mereka mengurusi masalah hubungan jarak dekat selama bertahun-tahun, jadi mereka adalah orang-orang yang tepat untuk menawarkan saran yang akan membantu Anda berdebat dengan lebih efektif.
Tujuan dari tulisan ini bukanlah untuk membantu Anda memenangkan perdebatan; melainkan untuk membantu Anda mencapai kompromi atau solusi bersama.
Cobalah untuk tetap tenang
Kenali bagaimana perasaan Anda sendiri bisa memengaruhi cara Anda berbicara dengan orang lain. Jika Anda tidak tenang, perasaan Anda kemungkinan sedang menguasai diri Anda, dan akan sulit bagi Anda untuk membuat argumen yang baik. Tarik napas dalam-dalam, bicaralah pada diri sendiri untuk memotivasi diri sendiri, atau cobalah berhitung sampai sepuluh. Lakukan apa yang perlu dilakukan untuk mengendalikan emosi sehingga Anda bisa tetap tenang dalam menyampaikan maksud Anda.
Jangan membalas
Ketika Anda saling mengkritik dan menyalahkan seperti sedang saling smash di pertandingan badminton, sulit untuk menemukan solusi dan situasi menjadi panas dengan cepat. Cara ini membuat pandangan masing-masing pihak menjadi lebih ekstrem dan menimbulkan pertengkaran. Jika Anda melihat gelagat demikian, inilah saatnya untuk keluar dari situasi tersebut.
Dengarkan secara seksama dan sabar
Anda tidak akan dapat memahami dari mana seseorang berasal jika Anda tidak mendengarkannya. Ketika kita tidak merasa opini kita didengar, kita merasa frustrasi dan kesal. Perhatikan bagaimana orang lain bergerak dan cobalah mencari tahu apa yang tidak mereka katakan sebanyak apa yang mereka katakan. Bahkan jika Anda tidak setuju, memberi tahu orang lain bahwa Anda mendengarnya adalah langkah besar ke arah yang benar.
Jangan berasumsi
Jika ada sesuatu yang membuat Anda marah, alih-alih mengkritik hal yang membuat Anda marah, pikirkan bagaimana perasaan Anda. Mengatakan “Anda melakukan ini atau itu” alih-alih “Saya merasa” di awal kalimat dapat dianggap lebih konfrontatif. Jangan berasumsi bahwa orang lain tahu apa yang Anda alami, dan jangan coba menebak apa yang ada di benaknya.
Perhatikan hal-hal yang bisa Anda berdua sepakati
Hanya karena Anda telah mencapai kompromi tidak berarti Anda telah kalah. Temukan poin-poin yang dapat disetujui oleh Anda dan lawan bicara Anda, lalu ambil langkah positif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sadarilah bahwa solusi terbaik adalah solusi yang dapat Anda berdua sepakati dan lakukan dengan sukses.
Cobalah pahami mengapa mereka menganggap jawaban mereka masuk akal
Jika Anda dapat memahami mengapa orang lain berpikir seperti itu, Anda selangkah lebih dekat untuk mencari tahu bagaimana penyelesaian masalahnya. Ini adalah pernyataan yang sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, terutama di tengah pertengkaran. Namun, jika Anda mengerti mengapa hal itu masuk akal bagi mereka, Anda selangkah lebih dekat menuju titik temu.
Minta maaflah saat Anda sadar telah melakukan kesalahan
Bersiaplah untuk mengakui ketika Anda telah bereaksi berlebihan atau salah menafsirkan. Menghormati orang memudahkan orang lain bekerja sama. Mungkin saja hal ini akan mengakhiri argumen untuk selamanya.
Kenali dan hormati emosi mereka
Anda dapat menyampaikan bahwa Anda mengakui perasaan mereka dengan membuat gestur sederhana terhadap mereka. Berikan perhatian penuh kepada orang tersebut untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai sudut pandangnya, meskipun Anda tidak dapat menyetujuinya.
*** disadur dari Whiters World Wide.