Mengapa 4 Mei dikenal sebagai Hari Star Wars?

Koridor.co.id

Ilustrasi-Foto: Shutterstock

Mei adalah bulan penting bagi para penggemar film fiksi ilmiah Star Wars. Setidaknya enam film live-action dari Star Wars saga diluncurkan pada Mei mulai dari Star Wars: New Hope (Satr Wars Original) diluncurkan 25 Mei 1977.

Tetapi, para penggemar film karya George Lucas ini menjadikan 4 Mei sebagai Hari Star Wars.  Padahal penetapan tanggal itu sebetulnya tidak berhubungan dengan filmnya. Seperti dikutip dari https://www.daysoftheyear.com/days/star-wars-day/  pada  4 Mei 1979 Margaret Tatcher dilantik menjadi Perdana Menteri Inggris.

Headline surat kabar The London Evening News bertajuk , ‘May the Fourth Be With You, Maggie. Congratulations!’. Kalimat May the 4th Be With You itu merupakan plesetan dari “May the force be with you” atau “Semoga beruntung”, yang kerap diucapkan saat salah satu karakter dalam film saga ini menghadapi tantangan atau musuh.

Kalimat “May the force be with you” juga pernah diucapkan oleh Qui-Gon Jinn kepada Anakin Skywalker.  Begitu juga dengan Jedi Master Obi-Wan Kenobi juga mengucapkan kalimat May the Force Be With You untuk mengakhiri pesannya kepada para Jedi.

Ungkapan itu juga dilontarkan Luke Skywalker kepada Lando Calrissian dan Chewbacca saat mereka mulai mencari lokasi Boba Fett dan menyelamatkan Han Solo.

Seperti halnya serial Star Trek,  pengaruh  Star Wars karya George Lucas pada budaya pop tidak dapat disangkal. Star Wars, sebuah opera luar angkasa epik yang ditulis dan disutradarai oleh George Lucas, ditayangkan perdana pada 1977 dan menjadi klasik kultus yang hampir instan.

Perayaan pertama pada 4 Mei berlangsung lama kemudian, di Toronto Underground Cinema pada tahun 2001. Perayaan resmi pertama Hari Star Wars ini mencakup kontes kostum dan maraton film. Parodi favorit penggemar dari waralaba juga dinikmati, begitu pula beberapa mash-up dan remix paling populer.

Bahkan hari ini, hampir 40 tahun kemudian, Star Wars tetap menjadi salah satu film paling sukses secara finansial sepanjang masa.

Waralaba yang dimulainya tetap yang paling sukses sepanjang masa, menghasilkan lebih dari 2,5 miliar dolar sejak rilis film pertama. Namun, uang yang diperoleh selama bertahun-tahun bukanlah aspek yang paling mengesankan dari Star Wars.

Star Wars bukan hanya sekadar fiksi ilmiah, tetapi juga menggabungkan unsur teknologi, petualangan, spiritual, serta antarbudaya sekaligus.

Duel pedang lightsaber yang digunakan Ksatria Jedi jelas diadaptasi dari pedang katana para samurai Jepang.  Spiritual para ksatria jedi dengan force-nya  inspirasinya  ekletik  kemungkinan  dari Budhism, Zen, Tao, Shinto,  juga dari spirit samurai Jepang. 

Penampilan (Mpu) Yoda  dengan kesahajaannya mirip pendeta-pendeta dunia oriental. Amati  juga penampilan Han Solo (Harrison Ford) dan chewbacca –nya cerminan cowboy dan Indian  Amerika (sekali pun dengan tubuh penuh bulu)  dengan perilaku ugal-ugalan. 

Begitu juga figue Janggo Fett dan Boba Fett, para pemburu bayaran yang perawakannya mirip orang Indian. Karakter lain, yaitu  Princes Lela Organa mewakili  bangsawan Eropa.  Karakter  yang menarik adalah karakter lintah darah Jabba Hut yang mengingatkan pada sosok film God Father era 1930-an sekaligus juga mafia lokal Asia dalam film bertema sama.

Kalau antarmasyarakatnya lain lagi. Planet Naboo dalam Star Wars Episode I The Phantom Manace dan Episode II  Attack The Clones dengan pimpannya Ratu Padme Amidala, yang kelak menjadi pasangan Anakin Skywalker serupa dengan masyarakat di kawasan Mediterania.    

Arena pertarungan Anakin, Padme dan Ben Knobi melawan binatang raksasa mirip Colosseum Roma zaman Romawi Kuno. Begitu juga balapan pesawat angkasa dalam The Phantom Manace mirip adegan balap kereta Ben Hur, era Romawi Kuno.    

Star Wars juga menginspirasi politik, misalnya  Program Pertahanan Strategis Pemerintahan Reagan dijuluki “Star Wars” karena menjadikan ruang angkasa sebagai pertahanan militer.

Artikel Terkait

Terkini