Seni tentu saja selalu bersifat subjektif, sehingga apa yang dianggap sebagai “film terburuk sepanjang masa” pastinya juga tergantung pada perspektif.
Berikut adalah sepuluh film terburuk sepanjang masa yang dinilai menggunakan metrik Tomatometer milik Rotten Tomatoes. Semua film dalam daftar ini memiliki rating persetujuan 0% dari para kritikus film.
10. Dark Crimes (2016)
Sebagai seorang virtuoso komedi, Jim Carret berada kelas tersendiri, dan dalam film-film dramatis seperti The Truman Show dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind, dia sangat brilian. Salah satu bintang tercemerlang dari generasinya tiba-tiba menghilang tak dikenal dalam film thriller kriminal yang membosankan dan kurang imajinatif dengan judul yang sama membosankan.
Dalam Dark Crimes, Carrey berperan sebagai lawan main Charlotte Gainsbourg dalam sebuah plot tentang seorang detektif yang mengikuti seorang penulis. Film ini membosankan dan menyedihkan.
9. Jaws: The Revenge (1987)
Jaws, sebuah mahakarya Steven Spielberg tahun 1975 adalah film blockbuster, dan pemacu adrenalin yang sangat bagus. Sekuel langsungnya tidak diperlukan, walaupun terkadang menghibur dan tidak sepenuhnya buruk. Entri keempat dari ‘serial’ Jaws ini walaupun lucu, sebagian besar waktu sulit untuk bisa ditonton.
Ini adalah film di mana hiu membawa dendam pribadi. Ini adalah film dengan salah satu kesalahan berkesinambungan paling terkenal dalam sejarah sinema (baju Michael Caine tampak kering dan seperti baru dijahit tepat setelah dia tenggelam di laut). Ini adalah film di mana hiu mengaum seperti singa di MGM.
8. The Last Days of American Crime (2020)
Adaptasi buku komik yang panjang tanpa henti sempat populer di Netflix, tapi hanya itu yang berhasil. Olivier Megaton, yang menyutradarai Taken 2 dan Taken 3, mencoba memerankan Scarface dalam film berdurasi hampir tiga jam yang kasar dan bahkan agak menyedihkan. Aktor bagus seperti Michael Pitt dan Édgar Ramírez tidak diberi kesempatan untuk melakukan lebih dari sekadar berpose dan meneriakkan dialog.
Para kritikus sepakat bahwa Crime adalah kejahatan terhadap sinema. Keinginan film ini untuk terlihat unik sangat memalukan. Dalam The Last Days of American Crime, kesan unik hanya diartikan dengan banyaknya teriakan dan pengambilan gambar yang canggung.
7. Gold Diggers (2003)
Dua pecundang miskin terjerat dalam jaringan kejahatan dan konspirasi dengan wanita kaya yang memiliki rencana jahat mereka sendiri. Terdengar cukup sebagai premis yang layak untuk waktu yang menyenangkan, bukan?
Tapi di situlah letak masalahnya, atau setidaknya masalah terbesar yang diperdebatkan dari banyak masalah: Gold Diggers memiliki rating PG-13. Ini mungkin merupakan proyek paling tidak lucu di bawah bendera National Lampoon.
6. Superbabies: Baby Geniuses 2 (2004)
Baby Geniuses adalah film terburuk tahun 1999, yang merupakan salah satu tahun terbaik sinema. Sekuelnya pada tahun 2004 (mungkin perlu disebutkan bahwa tahun 2004 juga merupakan tahun yang luar biasa untuk film-film hebat) jauh lebih buruk.
Perasaan tidak nyaman yang akan menghantui mimpi buruk Anda, lelucon cabul setengah hati, dan penampilan orang dewasa yang tidak tampak antusias adalah beberapa pelanggaran mencolok dalam film tentang seorang balita hebat yang mencoba menggagalkan rencana jahat (Jon Voight) untuk mengubah pikiran orang.
5. Pinocchio (2002)
Sangat jauh berbeda dari masterpiece Disney 1940, film yang satu ini merupakan film berikutnya dari Roberto Benigni setelah Life is Beautiful yang meskipun kontroversial berhasil memenangkan Oscar, tetapi terlihat sebagai proyek kesombongan yang seharusnya tidak dilanjutkan.
Perjalanan sang pahlawan, seorang anak boneka kayu yang belajar menjadi dewasa, sangat menyentuh ketika diceritakan dengan benar. Namun, di sini, diperankan oleh seorang pria dewasa, sangat mengganggu dan bahkan menjijikkan.
4. Gotti (2018)
Penting untuk dicatat bahwa John Travolta, dalam film lain, telah memberikan beberapa penampilan terbaik yang sangat disukai dalam sejarah film. Tidak adil untuk menyalahkan semuanya pada Travolta. Gotti, sebuah biopik kejahatan yang konyol, seperti The Godfather dari multiverse di mana setiap keputusan pembuatan film yang baik digantikan dengan keputusan yang buruk.
Catatan: Dirilis satu tahun kemudian, The Fanatic karya Fred Durst dikritik para kritikus dengan cara yang sama, mungkin sebuah tindakan dari tumpukan kebencian pada Gotti yang memang buruk. Meskipun bermasalah, tetapi The Fanatic tidak kurang menghibur dan kadang-kadang menginspirasi. The Fanatic jelas merupakan film yang lebih baik dari Gotti. Aneh namun layak ditonton.
3. A Thousand Words (2012)
Eddie Murphy adalah salah satu komedian jenius paling mengagumkan dan dihormati dalam satu abad terakhir. A Thousand Words membuat kesalahan fatal dengan mengambil aset terbesar Murphy sebagai seorang pemeran: suaranya. Ini seperti mempekerjakan Channing Tatum untuk film dansa di mana ia menghabiskan banyak waktu hanya untuk duduk di kursi.
A Thousand Words adalah dongeng untuk keluarga, sihir-realisme-berat dengan gaya kurang orisinal karena terlihat seperti menyontek Liar Liar. A Thousand Words mungkin adalah film terburuk Murphy sepanjang masa karena sepenuhnya mengabaikan kegigihan dan semangat yang membuatnya hebat.
2. One Missed Call (2008)
Menurut Tomatometer, ini adalah film horor terburuk sepanjang masa. Dan—ya, film ini memang sangat buruk. Keberhasilan luar biasa dari The Ring karya Gore Verbinski menyebabkan banjirnya remake J-Horror yang kurang bagus. Film ini mungkin yang terburuk. Tidak seperti film lain dalam daftar ini (dan banyak film horor buruk lainnya). Jalan ceritanya monoton, dan Anda bisa menonton ini di TV kamar tidurmu supaya membantu Anda tertidur.
Berdasarkan Chakushin Ari (2003), One Missed Call adalah film horor studio senilai 20 juta dolar (ke mana uang itu dibelanjakan?) tentang telepon seluler pembunuh. Film ini berusaha menggabungkan The Ring dengan Final Destination, dan pada akhirnya malah membuat Final Destination terlihat seperti film kelas atas Alfred Hitchcock.
1. Ballistic: Ecks vs. Sever (2002)
Menurut para kritikus melalui Rotten Tomatoes, sampah cyper-espionage yang sangat tidak kompeten ini adalah film terburuk yang pernah dibuat. Para pemeran kelas dunia Antonio Banderas dan Lucy Liu terjebak dalam bencana box office yang secara tekni merupakan film aksi, tetapi seperti sengaja dirancang untuk menidurkan kita.
Apakah film Ballistic: Ecks vs. Sever layak ditonton? Apakah film itu begitu buruk hingga akhirnya menjadi lucu? Jawabannya, mungkin tidak. Lebih dari itu, film ini membosankan. Dan itu sungguh memalukan.
*** disadur dari Collider.