Sejarah Kota Renaisans Italia: Dari Zaman Romawi
Cendekiawan Robert Clark percaya ada perbedaan antara Florence dan Firenze yang layak dipertimbangkan, meskipun kata Florence adalah ejaan bahasa Inggris dari Firenze (bahasa Italia). Firenze adalah tempat tinggal dan bekerja penduduk ibu kota Tuscan saat ini. Florence, di sisi lain, “adalah tempat di mana kita semua datang untuk melihatnya.”
Para pelancong telah mengunjungi Florence selama berabad-abad. Seperti dijelaskan sejarawan Eric Cochrane, Florence menjadi perhentian penting dalam rencana perjalanan Grand Tour pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18. Apa yang membuat pengunjung Eropa utara dan Amerika terpesona tentang Florence dari zaman dahulu, masih menarik jutaan wisatawan setiap tahun hingga saat ini.
Ada banyak koleksi seni dan arsitektur yang luar biasa di kota ini, sebagian besar berasal dari zaman Renaisans. Begitu melihat Duomo, Anda segera sadar bahwa Florence adalah kota yang penuh dengan harta karun arsitektur dan seni.
Selain itu, banyak penduduk asli Italia menghasilkan karya seni, arsitektur, dan sastra sehingga nama mereka dan Florence menjadi terkenal. Bahkan saat ini, para sarjana terus mengagumi bagaimana tempat yang satu ini mengenalkan kita pada nama-nama legendaris dunia seperti Michelangelo, Donatello, Leonardo, maupun Dante Alighieri. Dan itu hanya beberapa contoh.
Tetapi kisah Florence tidak terbatas pada karya seni, arsitektur, dan sastra Renaisans yang terkenal. Ini adalah kota yang pernah berdiri sebagai salah satu negara kota paling kuat dan terkaya di Italia. Dan salah satu dinasti paling menarik di Eropa, Medici, mendominasi Florence selama beberapa abad.
Dan akhirnya, Florence memainkan peran utama dalam membentuk lanskap politik dan budaya Italia modern. Jadi, mari kita jelajahi sejarah Florence!
59 SM – 500 M
Asal-usul, Pemukiman Romawi dan Kota yang berkembang
Para sarjana terus memperdebatkan asal-usul Florence. Kita tahu orang Etruria menetap di sekitar Florence saat ini di Fiesole pada abad ke-7 SM. Namun, sejarawan Larry A. Silver menjelaskan bahwa kita tidak tahu pasti apakah ada pemukiman pra-Romawi saat itu.
Dari sejarawan Bard Thompson, kita belajar bahwa Florence dimulai sebagai koloni militer Romawi yang disebut Florentia pada tahun 59 SM. Diyakini bahwa pendirian Florentia tidak lepas dari jasa Gaius Julius Caesar. Terlepas dari itu, Florentia tentu saja ada selama puncak karier politik Julius Caesar di Roma.
Florentia dipengaruhi arsitektur kota Romawi secara signifikan. Misalnya, cendekiawan Christopher Hibbert mengatakan Anda akan melihat beberapa kuil yang mengesankan dan bangunan umum lainnya. Pada saat yang sama, Thompson memberi tahu kita bahwa perdagangan yang difasilitasi oleh sungai Arno menjadikan Florentia sebagai pusat komersial yang penting.
Menurut Larry A. Silver, Florentia berarti “Kota yang Berkembang” dan pada abad ke-3 M, tempat yang kita sebut Florence tentu sedang berkembang. Faktanya, Hibbert mencatat bahwa pada periode waktu itu, Florentia menjabat sebagai ibu kota provinsi Kekaisaran Romawi.
500 M – 1115 M
Kehancuran Romawi, Penakluk-penakluk asing dan Perubahan politik
Florentia menjadi korban tekanan yang sama yang dihadapi oleh seluruh semenanjung Italia ketika Kekaisaran Romawi Barat runtuh. Penjarah-penjarah asing, yang dimulai dengan Goth, mendatangkan malapetaka di Florentia dan bagian lain Tuscany. Tim Jepson menyebutkan penaklukan kota oleh raja Gotik Totila pada tahun 552 M. Jepson mengatakan bahwa penaklukan ini terbukti sangat menghancurkan sehingga dalam dua dekade, bangsa Lombardi (sekelompok orang-orang Jerman) berhasil merebut Florence.
Pemerintahan Lombardi dipimpin oleh seorang duke (adipati) yang tinggal di Pavia dan kemudian Lucca. Namun, Jepson memberi tahu kita bahwa Frank Charlemagne menaklukkan sebagian besar Italia pada akhir abad ke-8. Akibatnya, kaum Frank menunjuk margrave kekaisaran untuk memerintah Florence dari Lucca. Kekaisaran ini, menurut sejarawan John Najemy, menjadi pemain kunci di Kekaisaran Romawi Suci.
Mereka juga membantu penyebaran agama Kristen melalui Florence dan Tuscany. Jepson mencatat bahwa janda dari Margrave Uberto mendirikan Badia Florence pada tahun 978, yayasan biara pertama yang berada di pusat.
Perubahan politik mengguncang Florence pada tahun 1115. Menurut sejarawan Roger Crum, tahun itu menandai dimulainya era pemerintahan populer Florence. Lantas, apa yang menyebabkan perubahan ini? Najemy menjelaskan kematian Matilda sebagai penyebab langsungnya dan menandai berakhirnya margravate kekaisaran dari Lucca.
1115 M – 1300 M
Kekuasaan untuk rakyat, Perselisihan sengit dan Duomo
Ketika Matilda masih memerintah dari Lucca, dia menyukai Florence. Akibatnya, pada tahun kematiannya pada tahun 1115, Matilda memberi Florence status negara-kota independen (comune). Pada tahun 1125, Firenze diperintah oleh dewan yang terdiri dari 100 orang. Najemy mencatat bahwa orang-orang ini termasuk dalam kelas pedagang yang sedang berkembang.
Perubahan politik mencerminkan kondisi ekonomi Florence yang berkembang pesat. Misalnya, Hibbert mengatakan bahwa sementara kota itu dikaitkan dengan perbankan, kota ini pertama kali menyaksikan ledakan industri tekstil. Memang, Jepson mengatakan pada tahun 1150-an, bisnis tekstil Florence yang berkembang pesat membantu populasi berkembang untuk menjadikan kota ini salah satu yang terbesar di Eropa.
Namun, masa-masa indah akhirnya menghasilkan perpecahan berkepanjangan di Florence. Akar dari krisis ini berasal dari perselisihan di dalam Kekaisaran Romawi Suci dan kemudian kepausan. Akibatnya, pada abad ke-13 dan seterusnya, Florence dan sebagian besar Italia menjadi medan pertempuran antara faksi Ghibelline dan Guelph. Meskipun definisi ini berubah dari waktu ke waktu, sejarawan Norman Davies menjelaskan bahwa Guelphs pro-kepausan. Ghibellines, di sisi lain, mendukung kekaisaran. Sejarawan Simon Jenkins percaya perpecahan ini mengilhami Montagues dan Capulet karya Shakespeare!
Namun, tidak semua peristiwa saat itu hanya berkisah tentang perpecahan. Bahkan, kita akan berhenti sejenak untuk berbicara tentang Duomo. Bisa dibilang Duomo Florence yang luar biasa adalah produk dari apa yang kita sebut “keeping up with the Joneses“. Misalnya, sejarawan Philip Parker menjelaskan bahwa pembangunan katedral yang mengesankan di Pisa dan Siena pada tahun 1290-an menggembleng para pemimpin Florentine untuk bertindak. Tak mau kalah, katedral yang dihasilkan akhirnya menjadi gereja terbesar keempat di Eropa. Tapi katedral itu di akhir abad ke-13 masih jauh dari kata selesai.
*** disadur dari The Tour Guy.