Mana lebih penting pondok pesantren yang megah di tengah masyarakat miskin atau kemaslahatan umat? Demikian ucap Qodrat (Vino G. Bastian) kepada Ustaz Jafar (Randy Pangalila) ketika mengetahui bahwa Jafar kerap mendapat imbalan berupa tanah dari orang kampung sehabis melakukan rukiah (ruqyah, Arab). Bagi Qodrat, praktik penyembuhan dengan mendoakan orang-orang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, bisa, sihir, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin itu, tugas mulia melayani umat dan karena itu, tidak boleh dikomersialkan.
“Tetapi kau sendiri kan mengatakan pesantren Kahuripan terbengkalai,” ujar Jafar sengit.
Jafar adalah pemimpin pesantren sementara, setelah Kyai Romli (Cecep Arief Rahman) terkena satu penyakit sehingga hanya bisa terbaring di tempat tidur. Karena berbeda pendapat, Jafar pun mengusir Qodrat dengan bantuan dua santri yang jadi kaki tangannya.
Percakapan dalam film Qodrat ini memberikan film yang disutradarai oleh Charles Gozali itu, nilai plus, bukan hanya film horor pertarungan si baik lawan si jahat. Pertarungan antara pengikut Tuhan dengan iblis, yang sebetulnya bangun dengan legenda horor Hollywood The Exorcist (1973), salah satu contoh film Hollywood yang diakui sebagai tonggak oleh Encyclopedia Americana.
Dari sisi sinematografi, horor keduanya benar-benar sebangun. Orang kerasukan yang kemudian dicoba ditolong oleh pengikut Tuhan dengan doa-doa yang disebut sebagai Alif Amri (Keanu Azka Briansyah), salah seorang korban kerasukan sebagai jampi-jampi. Kemudian adegan korban kerasukan jalan-jalan di dinding, terbang, mukanya berubah menjadi mengerikan, tidak ada hal yang baru.
Meskipun demikian Qodrat dari sisi sinematografi termasuk film horor Indonesia terseram dan bisa membuat penonton tidak betah duduk lama-lama karena jump scare nyaris beruntun seperti peluru yang ditembakkan senapan mesin. Nyaris tanpa jeda.
Cerita dibuka dengan kegagalan Qodrat, pemilik ilmu rukiah harus merukiah anaknya sendiri Alif Al-Fatanah (Jason Bangun), yang dirasuki setan bernama Assuala. Disangka membunuh anaknya sendiri, Qodrat pun masuk penjara, tetapi di tempat ini iblis itu merasuki seorang sipir yang nyaris membunuhnya.
Lepas dari penjara Qodrat pulang ke pesantren di sebuah desa tempatnya dulu menuntut ilmu. Dia mendapatkan bukan saja pesantren terbengkalai, tetapi sebuah desa yang porak poranda oleh kemiskinan, gagal panen dan diteror oleh setan yang mengambil sejumlah korban. Di antaranya bernama Jihan (Adelheid Bunga) yang tewas membenturkan kepala di kayu pasungannya.
Qodrat yang merasa bersalah dan gagal, harus turun tangan ketika menolong Alif Amri (Keanu Azka) anak bungsu Yasmin (Marsha Timothy) yang punya kesamaan nama dengan almarhum anaknya. Selain Alif, keluarga ini mempunyai anak bernama Asha (Maudy Effrosina). Sang Suami diceritakan telah meninggal. Qodrat kembali berhadapan dengan musuh lamanya, iblis bernama Assuala.
Iblis ini mempunyai kemampuan menyaru. Sebuah adegan mencekam dan membuat penonton tak bernafas ketika Assuala mampu menyaru sebagai ayah dua kakak adik itu dan merayakan ulang tahun Asha, dengan memintanya memakan kue yang ternyata, itu tangannya sendiri. Adegan surrealistis yang membuat kengerian tak terhingga, walau pun itu bukan hal baru. Begitu juga dengan adegan pamungkas yang mempermainkan keimanan Sang Ustaz dengan pertanyaan: apakah niat Qodrat untuk membantu demi Allah atau balas dendam.
Qodrat tidak hanya berhadapan dengan musuh supranatural, tetapi juga manusia yang menjadi sekutunya. Film ini memasukkan unsur laga yang cukup menarik antara pengikut iblis dan Tuhan. Film ‘Qodrat’ ditulis Gea Rexy dan Asaf Antariksa menghadirkan banyak unsur agama Islam, seperti konsep rukiah hingga lafaz ayat-ayat Alquran.
Setting film ini bukan masa sekarang, mungkin sekitar 1980-an awal, dilihat dari seragam SMA yang dikenakan Asha putih abu-abu, bus yang mengantarkan Qodrat kembali ke desanya. Bisa jadi juga ruang dan waktu fiksi dan Qodrat ingin dicitrakan sebagai superhero yang bisa dibuat sekuelnya.
Sayangnya, sulit menemukan unsur-unsur orisinal dalam film ini, hanya sekadar horor Hollywood yang dibumikan. Jangan terkejut kalau ada adegan superhero naik motor seperti serial televisi jadul Satria Baja Hitam.