Saung Teh Ita di Ciumbuleuit menawarkan beragam kuliner Sunda, ditemani panorama Bandung dari ketinggian

Koridor.co.id

Ilustrasi-Foto: Irvan Sjafari.

Puncak Ciumbuleuit lazim disebut punclut asalah satu spot favorit warga dan orang di luar Bandung untuk menikmati kuliner sambil menyaksikan panorama Bandung dari spot yang terletak 1.000 meter di atas permukaan laut.

Awalnya tempat ini berupa hutan dan hanya ada satu tempat yang menjadi pusat Bumi Sangkuriang, Ciumbuleuit hingga awal 1970-an. Pada waktu ini Lilis Suwarsih membuka warung nasi kuliner Sunda yang kelak diteruskan anaknya Ita yang saat ini kondang disebut Saung Teh Ita. Warung yang punya tiga lokasi di tempat yang sama itu buka 24 jam dan selalu ramai.

Sebetulnya di kawasan ini banyak warung, namun Saung Teh Ita paling mencolok. Koridor tiba di salah satu saung Rabu malam 26 April 2023 karena penasaran.  Warung itu menawarkan puluhan menu, mulai dari beberapa jenis ikan, udang hingga ayam. Nasinya adalah nasi merah yang dinilai mampu mengontrol kadar gula dan menjaga tulang.

Suasana khas bumi priangan langsung terasa. Udara sejuk dengan pemandangan alam yang indah. Memilih tempat lesehan dekat jendela, bisa melihat kerlap-kerlip lampu kota Bandung malam hari. Tempat makan luas, udara terbuka, tempat cuci tangan airnya bagus tersedia didukung  sabun cuci tangannya.  Hampir semua spot dekat jendela penuh pada malam itu.

Ilustrasi-Foto: Irvan Sjafari

Bagaimana rasanya? Gurih. Ayam gorengnya sebetulnya rata-rata kuliner Sunda. Sambelnya pedas hingga dicocol sedikit saja sudah terasa. Penyajian dilengkapi potongan jeruk nipis.  Nasi merahnya yang renyah dan lalapan serta tahunya gurih pas. Hidangan cepat habis, tandas ditransfer ke perut.

Pilihan menu lainnya yang direkomendasi ialah banyak.  ikan mas, jamur, tahu, teri, dan berbagai pepes lainnya. Ikan Mas bakar juga enak. Begitu juga ayam kampungnya, Digoreng enak, dibakar juga enak.   

Ilustrasi-Foto: Irvan Sjafari

Sementara warga Bandung dari etnis Sunda  menyukai pete bakar plus ikan peda goreng. Di sini juga ada kerang Tutut dengan kuah yang lezat. Harga menunya tidak termasuk minum, antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per orang. Teh tawar gratis.

Tempatnya bagus untuk nongkrong hingga berjam-jam. Udara dingin begitu menusuk bila Anda tidak memakai jaket. Namun justru membuat cepat lapar.

Untuk bisa mencapai lokasi ini, ada dua akses jalan yakni melalui Jalan Ciumbeuluit atau Jalan Ir H Djuanda (Dago) Kota Bandung. Jalannya untuk mencapai lokasi menanjak menimbulkan sensasi tersendiri.

Artikel Terkait

Terkini