Dalam sebuah wawancara televisi beberapa tahun lalu, Michael Caine menyatakan bahwa dia makan malam dengan sutradara Christopher Nolan dengan maksud membahas perannya dalam sebuah proyek film yang akan digarap sang sutradara. Tetapi, setelah tiga jam percakapan tersebut dia masih tidak tahu apa yang menjadi rencananya.
Mereka yang mengenal Nolan akan segera tahu, hal ini ‘normal’ baginya. Ada kalanya Anda duduk menyaksikan ‘film Christopher Nolan’ dan ketika semuanya berakhir, atau dengan kata lain, titik di mana semuanya seharusnya diikat menjadi sebuah kesimpulan, Anda masih tidak tahu apa yang Anda saksikan. Namun tetap saja, Anda ingin kembali untuk mencari tahu apakah salah satu teori yang membanjiri pikiran Anda benar.
Membaca ‘The Nolan Variations‘ karya Tom Shone, sebuah pandangan mendalam tentang salah seorang tokoh kontemporer paling terkenal, membuat Anda merasakan hal yang hampir sama. Tidak seperti jam atau bahkan bulan yang dihabiskan sendirian oleh rata-rata penonton untuk memikirkan film Nolan, di sini pembaca diajak menikmati partisipasi Nolan dalam memecahkan kode dunia sinematik film-filmnya dan dunia nyata yang mengarah pada karya-karyanya.
Gambaran dari wawancara bersama Nolan sejak film pertamanya ‘Following‘ yang dirilis perusahaan indie kurang terkenal, hingga film terdampak pandemi ‘Tenet‘, yang mungkin saja mengubah arah karier sang sutradara, Shone membahas berbagai topik untuk mendekonstruksi visi sang pembuat film.
Nolan, lahir di London, memiliki pola asuh yang sangat tidak biasa karena menghabiskan waktu di Amerika Serikat dan Inggris. Ayahnya adalah seorang eksekutif periklanan, dan ibunya pramugari. Nolan yang bercita-cita menjadi pembuat film pada usia 11 tahun, mulai mewujudkan mimpinya itu menggunakan kamera Super 8. Di buku ini Shone mencoba mencari tahu pengaruh Nolan baik di bioskop maupun di luar bioskop, dan melukiskan potret menarik tentang asal-usul dan evolusi sang sutradara melalui gambar dan kolaboratornya.
Saat menonton film Nolan, Anda mungkin bertanya-tanya siapakah pemikir, ilmuwan, seniman, dan filsuf yang telah memengaruhinya. Buku Shone lebih dari sekadar menjelaskan bahwa semua pertanyaan dan rasa penasaran Anda tentang sutradara itu, pada kenyataannya, benar. Dia menyusun buku menggunakan tema-tema dari film-film Nolan dan berkat kerja sama penuh dengan sang sutradara itu sendiri, apa yang Anda dapatkan di buku ini adalah ‘potret pewahyuan yang langka’. Sam Medes, sesama sutradara asal Inggris menjelaskan hal ini dengan baik, “buku ini penjelasan terbaik dari apa yang akan Anda dapatkan tentang gambar Escher, yang merupakan otak Christopher Nolan yang luar biasa.”
Memang ada bagian-bagian panjang dalam buku ini, narasinya sering berkelok-kelok, sesuatu yang bisa diperbaiki oleh pengeditan yang tajam. Namun, itu baik-baik saja karena Anda sadar: sesuatu yang kecil itu meninggalkan kesan tak terhapuskan di benak Nolan.
Sebagai ikon utama budaya populer masa kini, Christopher Nolan tak tertandingi. Sama sekali tidak ada di luar sana yang bisa merangkum kecemerlangannya atau menafsirkan dunianya seperti sebuah petunjuk penggunaan manual. Mereka yang melihat film-filmnya ingin sang sutradara mengekspresikan interpretasinya, tetapi Nolan belajar di awal kariernya untuk tidak memberi tahu penonton bagaimana caranya berpikir. Di Festival Film Venesia, dia diminta menjelaskan akhir dari film terobosannya, ‘Memento‘, dan setelah dia mengungkapkan pikirannya, saudaranya, Jonah, mengatakan kepadanya untuk tidak pernah melakukannya lagi karena orang-orang hanya ingin tahu apa yang dipikirkan sang pembuat film itu.
‘The Nolan Variations‘ adalah buku fantastis karena paling dekat dengan Christopher Nolan untuk memahami dunianya dan memecahkan kode di balik karya-karyanya. Fakta bahwa buku itu tidak menghancurkan aura misteri di sekitar Christopher Nolan adalah salah satu alasan mengapa buku ini begitu unggul.
*** disadur dari New Indian Express.