
Sejauh ini, abad ke-21 menjadi masa yang sulit dan kita terus-menerus dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti terorisme, krisis ekonomi, rasisme, bencana ekologi, pandemi global, otoritarianisme, fasisme, dan sebagainya.
Semua masalah ini adalah manifestasi dari kontradiksi kapitalisme global yang berasal dari kemunduran kekuasaan di Eropa dan Amerika Serikat. Artinya, kapitalisme global tidak stabil seperti dulu.
Saat ini, awal dekade ketiga abad ke-21, hak-hak politik dan kebebasan sipil di seluruh dunia semakin memburuk. Garis batas antara fasisme dan otoritarianisme semakin kabur sehingga semakin sulit dibedakan.
Otoriter
Otoritarianisme adalah gagasan bahwa orang harus mengikuti perintah secara membabi buta tanpa memiliki kebebasan individu. Populisme otoritarian memiliki berbagai ideologi di mana penguasa menuntut ketaatan yang tidak dapat dipertanyakan dari yang diperintah. Praktik otoritarian bertujuan untuk merusak akuntabilitas dan demokrasi.
Anda dapat melakukan ini dengan dua cara. Pertama adalah membohongi publik atau merahasiakan dari mereka. Cara kedua adalah dengan menekan suara. Bahkan di negara-negara demokratis, jurnalisme sering kali ditindas atau dikecilkan oleh mereka yang berkuasa. Pemerintah seperti Suriah dan Iran telah membungkam suara-suara kritis bahkan jauh di luar wilayah mereka.
Otoritarianisme mengacu pada bentuk pemerintahan di mana negara secara ketat mengontrol masyarakat demi alasan menjaga keamanan dan ketertiban dalam batas-batas wilayah. Rezim semacam ini menjalankan kekuasaan tanpa batas.
Fasisme
Dalam hal ideologi politik, tidak ada yang lebih banyak dikritik secara universal daripada fasisme. Meskipun gerakan ini hanya aktif untuk waktu singkat di beberapa negara tertentu, dampaknya masih terasa hingga saat ini.
Fasisme adalah sebuah filsafat atau gerakan politik yang menekankan nasionalisme ekstrem yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan besar, tanpa kelemahan. Sering kali nasionalisme ini mengacu pada konsep kemurnian ras atau budaya sebagai metode untuk menyingkirkan kelemahan.
Fasisme ditandai oleh kuatnya aturan pusat yang menggabungkan aspek paling ekstrem dari totaliterisme dan otoritarianisme. Fasisme berada di ujung kanan spektrum politik. Orang-orang dipaksa untuk memiliki keyakinan yang teguh pada satu partai yang berkuasa, seperti seorang diktator. Tujuan akhirnya adalah mandiri sepenuhnya.
Perbedaan antara Otoriter dan Fasisme
Tata Kelola
Rezim otoritarianisme dan fasisme memiliki banyak kesamaan, tetapi keduanya sangat berbeda dalam cara menjalankan pemerintahannya. Kedua jenis pemerintahan ini memiliki aturan sentral yang kuat dan mencoba mengendalikan setiap aspek kehidupan individu melalui kekerasan dan represi.
Rezim otoriter biasanya muncul terlebih dahulu. Ini adalah saat di mana seorang pemimpin (lebih seperti diktator) mengambil semua kekuasaan, bukan hanya kekuasaan yang diberikan kepada mereka. Ketika rezim semacam ini berhasil mengendalikan hampir segalanya, rezim berubah menjadi fasisme.
Karakteristik
Otoritarianisme adalah jenis pemerintahan yang mirip dengan kediktatoran di mana para pemimpin membuat semua keputusan dengan sedikit atau tanpa masukan dari pengikut atau anggota tim mereka. Orang memiliki kebebasan politik terbatas di negara otoriter.
Fasisme mungkin merupakan bentuk pemerintahan otoriter yang paling buruk dan paling ekstrem. Dalam pemerintahan fasis, rakyat dan pemerintah dipimpin oleh seorang pemimpin kejam yang dengan keras menekan oposisi dan kritik sambil menekankan nasionalisme agresif dan sering kali rasisme.
Ringkasan
Baik dalam otoritarianisme maupun fasisme, pemimpin diktator digambarkan sebagai orang kejam yang tidak peduli dengan kebebasan politik atau kebebasan sipil. Seorang pemimpin otoriter bertindak seperti seorang idealis dan memikirkan kepentingan terbaik rakyatnya. Seorang pemimpin fasis, di sisi lain, tidak peduli dengan kebebasan individu dan lebih tertarik untuk memiliki sebanyak mungkin kekuasaan. Bagi seorang fasis, negara lebih penting daripada kelompok orang mana pun atau bahkan lebih penting daripada kebebasan itu sendiri. Contoh paling ekstrem dari fasisme adalah pembantaian jutaan orang Yahudi oleh Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.
*** disadur dari Difference Between.