Perancang Burj Khalifa Dubai, gedung tertinggi di dunia akan bangun menara supertinggi di Singapura. Soal pembatasan ketinggian, tak masalah

Koridor.co.id

Menara 8 Shenton Way ini akan menjadi gedung paling tinggi di Singapura mulai 2028. dok. SOM/Bezier

Menara 8 Shenton Way ini diklaim menjadi salah satu gedung tinggi paling berkelanjutan di seluruh Asia. Hebatnya, proses pembangunannya bakal mulus, meski ada ketentuan soal pembatasan ketinggian konstruksi 280 meter (919 kaki) di daerah perkotaan.

Alhasil Singapura akan memiliki gedung pencakar langit. Dengan luas 1,6 juta kaki per segi, gedung supertinggi itu, dirancang oleh Skidmore, Owings & Merrill (SOM), arsitek AS perancang Burj Khalifa Dubai, gedung tertinggi di dunia.

Menara baru yang dikenal sebagai 8 Shenton Way ini akan menjulang tinggi ke atas langit Singapura mulai 2028. Gedung dengan struktur yang lebih tinggi dari 300 meter (984 kaki) ini, akan menjadi gabungan kawasan perkantoran, hotel, dan apartemen mewah 34 lantai.

Dikutip dari https://edition.cnn.com/style/amp/singapore-supertall-skyscraper-shenton-way/index.html, perusahaan menjelaskan bahwa desain mereka terinspirasi oleh hutan bambu. Dalam gambar digital yang dihasilkan komputer, terlihat serangkaian bentuk per segi panjang berjenjang berujung di taman atap.

Gedung supertinggi itu akan dibangun di lokasi yang saat ini ditempati oleh Menara AXA berbentuk silinder, yang dibuka pada tahun 1986. Pekerjaan pembongkaran telah dimulai, dan gedung baru akan menggunakan kembali bagian dari fondasi yang ada untuk menghemat material dan menurunkan jejak karbon.

Lebih dari 107.000 kaki per segi ruang hijau yang ditinggikan akan menjadi bagian dari proyek, dengan tanaman yang dipilih karena kemampuannya menarik perhatian burung-burung, dan kupu-kupu. Lebih dari 50 persen dari taman situs akan terbuka untuk pengunjung.

Pada jumpa pers pada hari Kamis,10 November 2022, kepala desain SOM Nic Medrano mengatakan, pihaknya ingin membangun ruang yang nyaman, tempat orang ingin berada dan merasa senantiasa sehat. Dia juga menambahkan bahwa dalam tiga atau empat lantai, semua penghuni akan memiliki akses alam.

Pengembang juga mengklaim bahwa 8 Shenton Way akan menjadi salah satu gedung tinggi paling berkelanjutan di seluruh Asia. Arsitek mengklaim bahwa setelah beroperasi, menara setinggi 305 meter (1.001 kaki) akan menggunakan 55% lebih sedikit energi daripada yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi keberlanjutan tertinggi dari pemerintah.

Mustafa Abadan, mitra di departemen desain SOM, mengklaim fasad bangunan akan menghemat energi berkat perpaduan terakota, bambu bertulang, dan kaca hemat panas. Fasad menara akan memiliki sirip horizontal dan vertikal yang akan membelokkan sinar matahari, menurunkan suhu bangunan di iklim panas dan lembab Singapura.

Untuk lebih mengurangi jejak karbonnya, menara akan dihubungkan ke sistem pendingin distrik kota, jaringan pipa bawah tanah yang memompa air dingin ke sistem pendingin udara gedung. Pada konferensi pers, Abadan mengatakan. “Itu adalah hal-hal yang digabungkan dalam bangunan paling berkelanjutan dalam skala ini di Singapura.”

Lokasi akan dikosongkan oleh AXA Tower berbentuk bola, yang telah ada sejak debutnya tahun 1986, dan gedung pencakar langit baru akan dibangun di sana. Pembongkaran telah dimulai. Bagian dari fondasi lama akan didaur ulang untuk digunakan dalam struktur baru, seperti dikatakan Medrano, pihaknya akan menghemat material, dan mengurangi jejak karbon bangunan sejak awal.

Meskipun merupakan salah satu negara terpadat di dunia, Singapura memiliki cakrawala yang jauh lebih sederhana daripada kota-kota tetangganya seperti Hong Kong, Shanghai, dan Shenzhen. Ada desas-desus tentang pembatasan ketinggian konstruksi 280 meter (919 kaki) di daerah perkotaan. Itu konsekuensi dari negara itu, yang luasnya kurang dari setengah ukuran London, dengan dua bandara sipil dan banyak pangkalan udara militer.

Otoritas Pembangunan Kembali Perkotaan (URA) pemerintah Singapura tidak akan mengatakan apakah kota itu memiliki batas ketinggian atau tidak. Seorang juru bicara badan perencanaan kota mengatakan kepada CNN bahwa ketinggian bangunan yang diizinkan tunduk pada batasan teknis serta tinjauan berdasarkan desain masing-masing dan konteks situs. Tetapi, si pejabat tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengapa 8 Shenton Way diizinkan pada ukuran yang diusulkan, meski melanggar ketentuan pembatasan ketinggian konstruksi.

Sejauh ini, Menara Guoco, yang selesai dibangun pada tahun 2018, adalah satu-satunya bangunan lain di dunia yang tingginya lebih dari 280 meter. Bangunan setinggi 290 meter (951 kaki) itu dirancang oleh SOM juga. Pada 2019, maestro bisnis Inggris James Dyson membayar 73,8 juta dolar Singapura (saat itu $54,2 juta) untuk apartemen penthouse gedung.

SOM bertanggung jawab atas desain tiga dari 10 bangunan tertinggi di dunia, termasuk Burj Khalifa, CTF Finance Center di Tianjin, Cina, dan One World Trade Center di New York. Gedung 8 Shenton Way dirancang bersama dengan bisnis Singapura bernama DCA Architects.

Artikel Terkait

Terkini