Penyanyi dan musisi asal Bandung mendominasi sejumlah kategori AMI Award 2022. Mereka punya label sendiri. Siapa saja?

Koridor.co.id

Tulus dalam sebuah penampilan. (Foto: Instagram Tulus)

Ada beberapa catatan yang bisa diberikan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2022 yang berlangsung pada Kamis, 13 Oktober 2022. Sejumlah pemenang dan peraih nominasi menciptakan lagu sendiri mulai dari lirik maupun nadanya, juga memikirkan sampai konsep videonya bahkan mempunyai label sendiri. Pendeknya, dari hulu ke hilir. Total. Tentunya juga ada kerja tim di sini.

Lagu yang diciptakan anak-anak Bandung, Jawa Barat itu, tidak serampangan. Tampaknya ringan tetapi berisi pesan yang bahkan bisa ditafsirkan mempunyai visi atau ideologi. Yang paling menarik mereka semua adalah lulusan perguruan tinggi di kota kembang itu.

Muhammad Tulus, yang memborong empat piala dengan kategori bergengsi. Di antaranya, Piala pertama yang diraih alumni Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung ini, Album Pop Terbaik. Tulus menang berkat albumnya bertajuk Manusia.

Selain itu Tulus mendapatkan piala dari kategori Artis Solo Pria Pop Terbaik berkat lagunya Hati-hati di Jalan, piala Album Terbaik berkat albumnya bertajuk Manusia, serta piala Karya Produksi Terbaik untuk lagu Hati-Hati di Jalan.

Sebagai catatan lagu Hati-hati di Jalan mampu menjadi trending di YouTube maupun Twitter bahkan menembus tangga lagu Billboard Global 200. Tulus tercatat sebagai penyanyi Indonesia pertama yang berhasil memecahkan rekor menyentuh peringkat 126 pada minggu 20-26. 

Bukan itu saja album Manusia masuk rekor jajaran album dunia di Top Albums Debut Global Spotify pada minggu ke 4-6, dan menjadi penyanyi Indonesia pertama yang lagunya paling banyak didengar.

Pendeknya, Tulus sudah go internasional tanpa perlu banyak bicara dan gembar-gembor di media massa.

Lagu Hati-hati di Jalan liriknya ditulis sendiri oleh Tulus. Sedangkan pencipta melodi dan chord-nya oleh Tulus dan Ari Renaldi.

Di akun YouTube-nya Tulus menyebut lagu ini pertemuan pasangan ibarat garam di laut dan asam di gunung. Di tengah, mereka bahagia pernah dipertemukan walau lalu berpisah dan kembali melanjutkan masing-masing perjalanan. Kalau didengar ringan dan sangat menyentuh.

Lagu yang dinyanyikan Tulus kebanyakan ditulisnya sendiri, di antaranya Gajah , Jangan Cintai Aku Apa Adanya yang dirilis 2014 dan menyabet sejumlah penghargaan di AMI Award tahun ini. Total sejak 2014 Tulus sudah memenangkan lebih dari 15 piala AMI Award, termasuk 2022 ini.

Tulus mempunyai perusahaan rekaman sendiri bernama TulusCompany dan merilis hampir semua lagunya lewat labelnya itu.

Walaupun lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Agustus 1987, pendidikan menengah dan tinggi Tulus dilewatkan di Bandung, ketika mengikuti orang tuanya pindah. Sewaktu kuliah ini, Tulus mulai menunjukkan kiprahnya di dunia musik. Ia kerap tampil bernyanyi di klab jazz dan berapa kampus di Bandung.

Catatan lain menarik ialah Tulus ketika menulis lirik lagu terinspirasi pantun dan puisi lama dari budaya Minangkabau.

Bagaimana dengan pemenang lainnya? Sekalipun hanya memenangkan satu piala untuk kategori Aktris Pop Wanita Terbaik 2022, Yura Yunita adalah contoh lainnya. Jangan lupa penyanyi kelahiran Bandung, 9 Juni 1991 itu mendapatkan 10 nominasi.

Seperti halnya Tulus, alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini menyanyikan lagu yang liriknya bahkan nada dan arensemennya merupakan hasil buah pikirnya. Lagu Tutur Batin ditulis bersama suaminya Donne Maula mendapatkan apresiasi di AMI Award 2022 ini.

Yura Yunita. (Foto: Instagram Yura Yunita)

Lagu ini kritis karena menggugat apa yang disebut kesempurnaan. Lagu ini bahkan terasa bernuansa feminis, ketika video klipnya tentang perempuan yang dinilai lingkungannya tidak ideal, perempuan korban KDRT dan bakatnya tidak diapresiasi oleh orang tuanya.

Yang sebetulnya menarik ialah lagu yang liriknya dan nadanya diciptakan Yura adalah Bandung lagu berbahasa Sunda dengan nuansa Broadway. Lagu ini mendapat nominasi AMI Award 2022 untuk kategori lagu berbahasa daerah. Sekalipun untuk kategori ini dimenangkan oleh Abah Lala dengan tajuk Ojo Dibandingke, yang melambung setelah dinyanyikan pengamen cilik Farel Prayoga, di Istana Negara Jakarta, usai perayaan HUT Kemerdekaan RI 2022.

Bandung adalah lagu berbahasa Sunda, sudah “alus pisan” tetapi hibrida dengan musik kekiniannya, sebangun dengan lagu Kataji yang juga dia ciptakan dan dirilis berapa tahun sebelumnya.

“Kemanapun saya pergi, dimanapun saya melangkah, tempat yang selalu aku anggap “rumah” adalah kota kelahiranku “Bandung”. Aku akan selalu bangga melafalkan bahasa daerah kota kelahiranku, aku ingin kita sebagai anak muda juga bisa terus bangga untuk mengingat darimana akar kita berasal,” ujar Yura seperti dikutip dari Koridor.

Penyanyi yang merintis karirnya sejak masih kuliah ini juga mempunyai label sendiri, yaitu Ayura beberapa tahun silam dan kemudian juga mendirikan Merakit Company.

Penyanyi lainnya asal Bandung yang juga menyabet piala di AMI Award 2022, Isyana Sarasvati untuk karya Progressive Terbaik lewat My Mistery dan artis Solo pria/wanita/grup/kolaborasi metal terbaik bersama Dead Squad lewat lagu Il Sogno.

Lagu Il Sogno menggambarkan mimpi-mimpi Isyana dan usahanya memahami mimpi tersebut. Menurut Isyana, mimpi yang singkat sebenarnya dapat berisi berbagai macam hal.

Kelahiran Bandung 2 Mei 1993 ini menulis semua lagunya sendiri. Pendidikan formalnya terkait dengan musik. Isyana lulus dari Nanyang Academy of Fina Arts, Singapura dan Royal College of Musik, Inggris.

Pada usia 15 tahun, alumni SMA Taruna Bakti Bandung ini menciptakan komposisi lagu yang bertajuk Wings of Your Shadow, lagu tersebut terpilih sebagai komposisi terbaik dan masuk Top 12 electonis dari 3.500 peserta anak-anak di dunia pada International Junior Original Concert.

Isyana juga mempunyai label sendiri bertajuk Redrose Record pada 2020, bisa dimaknai berkembang seperti bunga mawar.

Isyana Sarasvati (Foto: Instagram Isyana Sarasvati)

Catatan lain ialah musisi yang juga menyabet Produser Rekaman Terbaik lewat lagu Hati-hati di Jalan dan “Tim Produksi Suara Terbaik” AMI Award 2022 adalah Ari Renaldi. Kelahiran 17 Januari 1978 ini dikenal dengan panggilan Ari Aru Renaldi, adalah seorang produser, penata musik, sound engineer, peramu rekam dan musisi asal Bandung, Indonesia, yang menamatkan pendidikan tingginya dari Universitas Parahyangan, Bandung.

Catatan sejarah membuktikan Bandung, Jawa Barat, melahirkan sejumlah musisi legendaris sejak puluhan tahun dari berbagai genre. Mulai dari Trio Bimbo, Harry Roesli, Band Gigi dengan pentolannya Armand Maulana, Kahitna, Grup Band Cokelat hingga era 2000-an penyanyi yang kerap menjadi nominasi AMI Award.

Artikel Terkait

Terkini