Penayangan film Sri Asih akan menjawab pertanyaan soal Jagat Sinema Bumilangit. Kado spesial Pevita Pearce

Koridor.co.id

Penampilan Pevita Pearce sebagai Sri Asih dalam film Gundala (Sumber: Screenplay Bumilangit)

Satu momen yang dinantikan para penggemar Jagat Sinema Bumilangit (JSB) akhirnya tiba. Screenplay Bumilangit—fusi antara Bumilangit Studios dan Screenplay Films—akhirnya mengumumkan tanggal perilisan film tunggal salah satu jagoannya, Sri Asih, di bioskop seluruh Indonesia.

Pengumuman berlangsung melalui sesi mengobrol langsung menggunakan fitur “Spaces” yang ada di Twitter, Jumat (12/8/2022) malam.

Dua sosok yang menjadi narasumber dalam sesi mengobrol tersebut adalah Sartri Dania Sulfiati alias Upi sebagai sutradara dan Joko Anwar selaku produser kreatif JSB.

Saat memberikan mukadimah Joko berkata bahwa Sri Asih merupakan proyek naik level dari film sebelumnya.

Gerbang yang membuka kehadiran para tokoh jagoan dalam Jagat Sinema Bumilangit terjadi saat perilisan Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot (2019) arahan Joko. Jumlah penontonnya tercatat 1.699.433 juta.

Kemunculan perdana sekaligus perkenalan tokoh Sri Asih yang diperankan Pevita Pearce (29) terjadi dalam film tersebut.

Ada banyak pengalaman berharga dari film Gundala yang dijadikan bahan pelajaran agar proyek terbaru kali ini meningkat dalam banyak aspek.

“Dari segi penceritaan kami ingin ini lebih baik dari film pertama. Begitu juga dari segi teknis dan estetika. Kami belajar dari kesalahan dengan tetap melakukan keputusan-keputusan baru yang berani,” ujarnya.

Joko tak ketinggalan melayangkan pujian untuk Upi yang disebutnya bak mewarisi sifat pantang menyerah dan jiwa kepemimpinan Sri Asih. Pun dianggap paling punya kapasitas mewujudkan visi Sri Asih ke layar lebar.

Syuting film yang berlangsung selama masa pandemi Covid-19 terpaksa beberapa kali harus dihentikan, tapi Upi berhasil memimpin semua kru dan pemain melewati fase tersebut.

Padahal efek beberapa kali penundaan membuat tim produksi jadi kocar-kacir. Beberapa lokasi yang awalnya sudah ditentukan sebagai tempat syuting terpaksa dipindahkan secara mendadak.

Alhasil Upi dkk. terpaksa harus berjibaku menata ulang lokasi baru demi kesesuaian artistik, tata cahaya, penempatan pemain, dan koreografi laga. Bukan hanya energi fisik yang terkuras, tapi juga mental. Namun, berbekal sinergi yang solid antartim akhirnya semua hambatan tadi dapat terlewati.

Kini proyek film Sri Asih yang diumumkan sejak 2019 memasuki tahap akhir. Penayangannya di seluruh bioskop Indonesia sudah diumumkan mulai 6 Oktober 2022. Tanggal itu bertepatan dengan perayaan ulang tahun sang pemeran utama Pevita Cleo Eileen Pearce. Maka tak heran Pevita menyebut perayaan hari lahirnya tahun ini mendapat kado teramat spesial.

Selain Pevita, turut hadir pula Christine Hakim, Jefri Nichol, Surya Saputra, dan Jourdy Pranata. Masih ada beberapa nama pelakon lain yang santer dikabarkan ikut terlibat, tapi hingga saat ini belum dikonfirmasi pihak rumah produksi.

Perkenalan proyek film Sri Asih yang diluncurkan di atrium Senayan City, Jakarta Selatan, 21 September 2019 (Foto: Andi Baso Djaya/Koridor)

Demi tetap menjaga beberapa informasi penting terkait film Sri Asih sebelum rilis, Upi dalam sesi mengobrol di Twitter Spaces terdengar sangat berhati-hati dalam menjawab beberapa pertanyaan penggemar yang mengarah kepadanya.

Semisal tentang latar belakang Sri Asih versi film, nomine Sutradara Terbaik di FFI 2017 itu menjawab diplomatis bahwa versi komik sang jagoan perempuan tetap menjadi pijakan utama. Tentu saja ada penyesuaian cerita mengikuti zaman. Semangat Sri Asih yang ada dalam komik juga tetap mereka jaga.

Mundur sedikit ke belakang. Perjalanan Sri Asih menumpas angkara murka melalui panel-panel komik terbagi dalam tiga babak. Kisah asli dari tangan R.A. Kosasih menggambarkan Nani Wijaya sebagai titisan Dewi Sri dari kahyangan yang bisa bersalin rupa menjadi Sri Asih. Komik orisinal ini terbit medio 1950-an.

Perubahan tokoh terjadi dalam komik Sri Asih yang terbit dekade 2000-an. Kali ini Sang Dewi mewariskan kesaktiannya kepada Rengganis. Terakhir melebur dalam diri Alana yang hadir melalui medium komik daring.

Sosok R.A. Kosasih sebagai “Bapak Komik Indonesia” jadi salah satu faktor yang membuat Upi tertarik menyutradarai film Sri Asih.

“Waktu kecil gue bukan pembaca komik. Orang tua enggak menginzinkan karena ingin gue punya imajinasi sendiri. Satu-satunya komik yang gue baca cuma komik pewayangan karya Bapak R.A. Kosasih. Itu komik yang gue simpan baik-baik dan baca berulangkali,” ungkap Upi.

Bocoran sedikit, dalam filmnya nanti Upi punya satu persembahan khusus alias tribute untuk R.A. Kosasih.

Alasan lain menerima tawaran proyek ini karena sepanjang karier yang bermula sejak merilis 30 Hari Mencari Cinta (2003) sebagai debut menyutradarai film panjang, Upi belum pernah menggarap film pahlawan super.

Upi ingin selalu menantang diri sendiri melahirkan kebaruan karya yang jauh dari kebiasaannya selama ini. Kendatipun harus banyak belajar demi bisa lebih memahami lebih dalam tentang zona film superhero, termasuk para penggemar berat genre tersebut.

Joko menggaransi kehadiran film Sri Asih akan menjawab beberapa pertanyaan yang menggantung dari bagian akhir film Gundala, sekaligus mengenalkan penonton kepada tokoh jagoan JSB berikutnya.

Upi lantas menyambung bahwa Sri Asih akan menjadi sosok pahlawan super bagi semua gender, bukan hanya perempuan.

Satu hal lagi, Bumilangit Studios akan turut meramaikan gelaran Indonesia Comic Con (ICC). Festival budaya populer ini dijadwalkan berlangsung 1-2 Oktober 2022 di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan. Kemungkinan besar lebih banyak informasi yang bakal tersampaikan di sana.

Empat tahun silam kala berlangsung penyelenggaraan ICC, proyek perdana Bumilangit Studios, Gundala, juga tampil melakukan promosi. Hadir mengisi panggung diskusi panel film saat itu adalah Joko sebagai sutradara dan penulis skenario, Abimana Aryasatya (pemeran Sancaka dewasa alias Gundala), Tara Basro (Wulan), Bront Palarae (Pengkor), dan Muzakki Ramdhan (Sancaka kecil).

Setelah Sri Asih, Screenplay Bumilangit sudah mengumumkan beberapa proyek JSB lainnya meski belum ada kepastian tanggal tayang.

Film Virgo and the Sparklings arahan Ody C. Harahap salah satunya. Proyek ini akan dibintangi Adhisty Zara, Bryan Domani, Mawar de Jongh, Ashira Zamita, dan Satine Zaneta. Syutingnya juga sudah rampung. Mengenai kapan perilisannya sejauh ini belum diumumkan.

Begitu juga adaptasi terbaru film Si Buta dari Gua Hantu dari komik karya Ganes TH. Laman situsweb Screenplaybumilangit hanya memajang tulisan “coming soon” tanpa keterangan detail mengenai sutradara dan jajaran pemain.

Selain adaptasi komik dalam bentuk film layar lebar, JSB juga akan menghadirkan tayangan serial. Telah diumumkan bahwa Tira mengisi kanal penayangan dan distribusi tersebut melalui layanan pengaliran (streaming) video Disney+ Hotstar. Joko menyebut serial Tira merupakan bonus sebelum beralih ke layar lebar dalam film Tira dan Godam.

Bumilangit Studios masih punya karakter jagoan lain yang menanti dialihwahanakan, mulai dari Aquanus, Camar, Cempaka, Mandala, Merpati, dan banyak lagi.

Sebelum mengakhiri sesi, Joko mengatakan bahwa film Sri Asih akan membuka kotak pandora tentang pondasi cerita Jagat Sinema Bumilangit tanpa harus menunggu waktu lebih lama. “It’s gonna be sweet revealed,” pungkas Joko Anwar.

Artikel Terkait

Terkini