Bermula sebagai dunia laki-laki dan perilaku hipermaskulin, kini banyak pemusik metal berhijab

Koridor.co.id

Baceprot-Foto: Youtube.

Pelaku musisi mental berada dalam budaya yang secara sosial menuntut mereka untuk agresif dan penuh dengan pemberontakan. Musik ini kerap mementaskan fantasi-fantasi dari keahlian dan kontrol maskulin di dalamnya.

Sosiolog dari Universitas DePaul Deena Weinstein menyebut gaya Metal adalah maskulin, dan perempuan yang ingin menjadi bagian dari subkebudayaan Metal harus bergaya seperti laki-laki.

Tetapi itu dulu ketika perempuan menjadi minoritas dalam musik bawah tanah (underground). Di Indonesia saat ini sudah cukup banyak perempuan memasuki dunia musik ini. Bahkan mereka tidak lagi bergaya dengan atribut rambut, kaos, celana, dandanan seperti pakem metal. 

Bahkan kemunculan Voice Of Baceprot,  pada 2014 membuktikan memakai hijab pun tidak menghalangi masuk ke dunia metal. Firda Marsya Kurnia (lebih dikenal hanya Marsya), Euis Sitti Aisyah (Sitti) dan Widi Rahmawati  anak sekolah dari Garut merupakan pemberontakan dengan gaya mereka sendiri.  

“Itu sangat kuat. Ada koneksi instan dengan musik, tetapi lagu dan liriknya juga terkait dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Jadi, kami merasa bahwa musik ini harus diketahui orang, terutama di daerah kami saat itu. Itu sebabnya kami memilih memainkan musik metal untuk mengekspresikan diri,” ujar  Marsya dalam  https://www.kerrang.com/voice-of-baceprot-interview-indonesia-all-female-metal-messages-from-girls-to-start-a-band-themselves  yang dimuat juga dalam situs band ini.

Sebelum mereka sudah banyak perempuan terjun ke dunia Metal, ada Ayuningtyas Khoirunnisa Lisetya Auryn, vokalis band Invicta, Savira Razak vokalis Revara, ada Ghania  vokalis  Billfold.

Sejarawan dan musisi Iman Rahman Anggawiria Kusumah yang akrab disapa Kimung mengatakan Sekitar 2006 hingga 2008 kalangan  komunitas musisi bawah tanah menyepakati salah satu indikator kemajuan sebuah komunitas ialah  partisipasi artis perempuannya.

Kimung berasumsi banyaknya muncul metal head perempuan dipicu oleh keberadaan media sosial berpengaruh besar terhadap tren di ranah musik, baik dunia maupun Indonesia.  Selain sosial media pertemanan juga jadi kunci. 

Faktor keluarga, walau tidak dominan juga ikut mendorong. Zaman sekarang metalhead cewek usianya  20 tahun. Itu artinya  minimal orang tuanya usia sekitar 45 tahun bahkan 50 tahun. 

“Mereka mengalami  hidup di era 1990-an ketika musik underground jadi mindset anak muda. Jadi banyak orang tua memutar itu dan diikuti anaknya, “ ujar alumni Sejarah Unpad ini kepada Koridor, Rabu, 3 Mei 2023.

Kimung melihat metal head perempuan mempunyai kecerdasan di atas rata-rata. Pasalnya untuk terjun ke dunia musik metal butuh keahlian lebih memainkan alat musik metal yang susah, memiliki badan yang fit dan pikiran fresh.

“Paling tidak dia punya tekad  kuat, bedisiplin mengejar kualitas biar nggak kalah sama laki-laki,” imbuhnya.

Aditia Candra dalam penelitian bertajuk penampil Perempuan dalam Musik Metal: Sebuah Kajian Kriminologi Budaya dan Feminisme mengkaji  perempuan headmetal yang menyebut mereka dengan nama Psychotic Angels.

Aditia mengungkapkan para personel Psychotic Angels menganggap bahwa apa yang mereka lakukan sejauh ini dalam lingkungan Metal bukanlah sesuatu yang dipahami sebagai upaya imitasi.

Salah seorang personel band itu, Chumi menceritakan pengalamannya tentang bagaimana ia dan personel lainnya pernah benar-benar tidak dianggap dan dipandang ‘tidak cukup Metal’ untuk sebuah band Metal.

Hal ini disebabkan karena ketika mereka menampilkan pertunjukan musik Metal, mereka hanya dianggap sebagai sekumpulan perempuan yang berusaha bergaya seperti laki-laki Chacha (pemain bass), mengalami situasi ini. Ia mengatakan bahwa keluarga besar ibunya memiliki latar belakang nilai-nilai ke-Islaman yang kental.

“Saya pernah diceramahi oleh salah seorang saudara dari keluarga tersebut mengenai keprihatinannya terhadap musik Metal yang dilihat sebagai musik pengikut setan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam,” katanya.   

Chacha dan kawan-kawannya tetap terus dan akhirnya membuktikan bahwa mereka baik-baik saja di dunia metal seperti halnya Voice Of Baceprot.  Dunia musik metal sudah berubah.

Menurut Kimung, Metal sudah mengalami pergeseran sejak munculnya internet. Sebelum 2000 orang metalhead pakai ornament dan atribut seperti sabuk peluru-peluru, rambut spike. Namun setelah itu ekletik, bisa jadi kaosnya bergaya Metal tetapi celananya gombrong seperti pemain skateboard.

Artikel Terkait

Terkini