Model dan Supermodel apa bedanya?

Koridor.co.id

Carla Bruni, Claudia Schiffer, Naomi Campbell, Cindy Crawford dan Helena Christensen dalam acara Versace Show Spring/Summer pada 22 September 2018 di Milan, Italia. (Foto: fashionstock.com/Shutterstock.com)

Gambaran seorang model (dan supermodel) telah mengalami perubahan besar. Model reguler diperkenalkan pada pertengahan tahun 1800-an. Sebelumnya, manekin digunakan untuk memamerkan pakaian kepada pelanggan. Barulah pada tahun 1850, desainer busana Inggris Charles Frederick Worth meminta istrinya menjadi model untuk rancangannya sehingga untuk pertama kalinya, modeling menjadi populer di kalangan masyarakat luas. Selanjutnya, ide untuk menjadikan orang sebagai model dengan cepat menjadi populer dan digunakan di rumah-rumah mode terbesar.

Pada tahun 1946, agensi model pertama di dunia – Ford Models – diperkenalkan. Saat itu, fotografer memainkan peran besar dalam menentukan keberhasilan seorang model; karena tidak bisa mengandalkan budaya populer seperti sekarang.

Pada tahun 50-an model dengan nama besar benar-benar mulai muncul. Marilyn Monroe memulai kariernya sebagai model sebelum beralih ke dunia hiburan.

Sekarang, modelling adalah salah satu jalur karier yang paling populer untuk anak muda; dengan melibatkan kemewahan, perjalanan, dan fesyen, mudah untuk melihat alasan mengapa modeling menarik minat begitu banyak orang. Dan tidak ada pekerjaan modelling yang paling didambakan selain dianggap sebagai supermodel. Lalu, apa perbedaan antara model dan supermodel?

Model vs. Supermodel: Apa Bedanya?

Tidak ada definisi yang pasti untuk supermodel, tetapi secara umum, supermodel terkait dengan kekayaan dan ketenaran. Supermodel menghasilkan uang dalam jumlah besar dan dikenal secara global, sedangkan model biasa lebih mampu menjalani hidup sehari-hari tanpa dikejar-kejar oleh paparazi atau kerumunan penggemar.

Untuk memahami apa itu supermodel, penting bagi kita untuk mengetahui sejarah supermodel terlebih dahulu.

Sejarah Supermodel

Janice Dickenson menciptakan istilah ‘supermodel’ pada tahun 1979. Meskipun demikian, masih ada beberapa perdebatan tentang siapa supermodel pertama. Lisa Fonssagrives (tahun 1930-an), Jean Shrimpton (tahun 1960-an), dan Gia Carangi (tahun 1970-an) semuanya dianggap sebagai supermodel pertama di dunia.

Meskipun mereka berasal dari dekade yang berbeda, mereka memiliki beberapa kesamaan; mereka dibayar dengan sangat tinggi, sangat dicari, dan sangat terkenal. Mereka juga sebagai trendsetter dan muncul di banyak majalah, termasuk Vogue.

Namun, baru pada tahun 90-an istilah supermodel menjadi umum digunakan. Tahun 90-an, kita melihat banyak model bertubuh jangkung muncul di kalangan masyarakat luas. Naomi Campbell, Kate Moss, dan Claudia Schiffer semua menjadi wajah yang dikenal di dunia mode. Popularitas mereka membawa modelling ke tingkat lebih tinggi dan memunculkan istilah supermodel yang kita kenal saat ini.

Apakah Ada Supermodel Pria?

Ketika Anda berpikir tentang kata supermodel, Anda kemungkinan besar akan memikirkan model wanita papan atas. Kecil kemungkinannya Anda memikirkan supermodel pria – dan hal ini ada hubungannya dengan budaya selebritas.

Selebritas seperti David Beckham jauh lebih mungkin dijadikan wajah merek kosmetik. Walaupun pria masih digunakan di panggung runway, mereka tidak lagi dianggap sebagai sumber inspirasi.

Kita pernah memiliki supermodel pria di masa lalu. Pada tahun 70-an dan 80-an, nama-nama seperti Michael Schoeffling dan Barry Kaufman sama terkenalnya dengan Linda Evangelista dan Christy Turlington.

Namun, majalah jauh lebih mungkin untuk menempatkan selebriti pria di sampul majalah mereka karena pria tidak memiliki waktu untuk berkembang seperti dulu lagi. Selain itu, model pria tidak berhasil memanfaatkan media sosial dengan efektif seperti model wanita, yang akibatnya mereka tidak terkenal atau mudah dikenal.

Sayangnya, ini juga adalah kesalahan kita sebagai konsumen. Kita tidak melihat pria menjadi supermodel karena kita tidak memberikan mereka ruang untuk itu. Kita menginginkan segalanya menjadi lebih besar, lebih cepat, dan lebih baru. Model pria tidak lagi mengundang perhatian dan pendapatan yang sama seperti seorang selebriti.

Meningkatnya media sosial juga berarti bahwa fotografer menjadi kurang penting. Sebelumnya, seorang model tidak bisa menjadi terkenal tanpa dukungan industri fotografer. Sekarang, hanya dengan smartphone yang layak, siapa saja dapat mengambil gambar mereka sendiri dengan kualitas tinggi – Bella Hadid dikenal rajin melakukan swafoto selama lockdown Covid-19 dan kemudian dipublikasikan di Vogue.

Tentu saja, ada beberapa model pria yang luar biasa dan sukses di luar sana yang bisa dianggap supermodel (misalnya Jon Kortajarena dan Jordan Barrett). Tetapi tanpa peliputan seperti model wanita, mereka tidak mungkin mencapai tingkat kesuksesan yang sama.

Supermodel Modern

Saat ini, modelling terus berubah. Bahkan dibandingkan dengan tahun 90-an, supermodel dianggap sangat berbeda. Supermodel populer 90-an Claudia Schiffer menyatakan, “Untuk menjadi supermodel, seseorang harus ada di semua sampul di seluruh dunia pada saat yang sama agar orang bisa mengenali gadis-gadis tersebut. Hal itu tidak memungkinkan lagi, karena tidak sedikit dari industri periklanan saat ini dipenuhi oleh penyanyi pop dan aktris. Sudah tidak ada lagi supermodel seperti kami dahulu.”

Tentu saja, ini bukan konsep baru; pada tahun 50-an, mereka yang dianggap sebagai model paling populer umumnya adalah penyanyi atau aktris. Tetapi gelombang ‘model Instagram’ baru telah mengubah dunia modelling secara dramatis. Mereka dengan pengikut besar di media sosial menghasilkan jumlah uang yang sangat besar. Kendall Jenner adalah salah satu supermodel tertinggi saat ini; Dia disebutkan mempunyai penghasilan $16 juta per tahun hanya melalui akun Instagram-nya. Model reguler menggunakan media sosial untuk mendorong kesuksesan mereka ke ranah supermodel, dan supermodel menggunakan media sosial untuk mendorong ketenaran dan kekayaan mereka ke tingkat yang tidak masuk di akal.

Anda bahkan tidak perlu menjadi model reguler terlebih dahulu untuk menjadi model Instagram. Orang biasa telah menjadi model hanya melalui aplikasi media sosial. Bahkan agen model menggunakan aplikasi media sosial seperti Instagram untuk mencari calon model terbaiknya.

Cara Menjadi Model Super

Ini adalah pertanyaan setiap orang; bagaimana carannya menjadi supermodel? Sayangnya, jawaban untuk itu tidak sederhana.

Sebagian besar supermodel tidak bermaksud untuk menjadi supermodel. Mereka memulai karier mereka sebagai model reguler dan, dalam kebanyakan kasus, berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Sebagian besar supermodel mengatakan, bakat mereka ditemukan di pusat perbelanjaan atau di bandara. Kesuksesan itu mereka dapat hanya karena memiliki tampilan yang tepat dan berada di tempat yang tepat untuk dilihat oleh orang yang tepat.

Sementara itu, model lain bekerja lebih keras untuk meraih sukses. Mereka mulai sebagai model katalog atau sejenisnya, dan mengasah keterampilan mereka di depan kamera. Membuat portofolio adalah salah satu cara terbaik untuk dilihat agen, dan bekerja dengan banyak merek untuk memamerkan bakat Anda adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan perhatian.

Fakta yang menyedihkan adalah, sangat sedikit orang yang berhasil menjadi supermodel. Mereka biasanya meraih sukses dengan kombinasi gen, kecerdasan bisnis, dan keberuntungan semata-mata.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memberi diri Anda peluang terbaik untuk menjadi model super:

1. Memulai karier di usia muda. Banyak supermodel yang sudah menjadi model sejak belia. Ini berarti melibatkan orang tua Anda dan memiliki banyak dukungan – Ditolak agensi adalah hal biasa bagi siapa saja di industri fesyen. Artinya, penting bagi Anda untuk tetap kuat dan percaya diri jika Anda ingin berhasil.

2. Berpakaian dengan baik, ke mana pun Anda pergi. Anda tidak pernah tahu kapan Anda bisa bertemu pencari bakat. Jika Anda pergi ke toko-toko, berhati-hatilah dengan apa yang Anda kenakan. Anda tidak perlu berpakaian terlalu wah. Kombinasi kaus oblong dan jeans sederhana selalu terlihat bagus. Pastikan pakaian Anda cocok dan Anda meluangkan waktu untuk merawat rambut serta kulit wajah untuk memaksimalkan penampilan Anda.

3. Buat sebuah portofolio. Berlatih di depan kamera dan memiliki seleksi foto bagus yang beragam adalah cara terbaik untuk menjadi pusat perhatian.

4. Tingkatkan jumlah pengikut media sosial Anda. Ingatlah, apa pun yang Anda posting di sini dapat dilihat oleh semua orang, jadi pastikan Anda memiliki gagasan yang jelas tentang bagaimana Anda ingin dilihat oleh orang lain sebelum Anda mulai posting.

5. Ajukan lamaran ke agensi model. Jangan kecewa jika Anda ditolak – banyak model yang mengalami hal itu! Ada banyak agensi model di luar sana, jadi lakukan riset dan temukan agensi yang paling Anda sukai. Lihatlah apakah Anda dapat menemukan ulasan dan wawancara dari orang-orang yang pernah bekerja dengan mereka. Pastikan bahwa Anda menyukai etos perusahaan mereka dan bahwa mereka memperlakukan karyawan mereka dengan baik. Persiapkan diri Anda untuk casting call dan manfaatkan kesempatan terbaik Anda dengan maksimal.

Ingatlah bahwa hampir semua model memiliki beberapa rencana cadangan. Hanya sedikit model mempertaruhkan semua masa depannya ke dunia model. Gigi Hadid sempat beristirahat dari dunia model untuk menyelesaikan sekolah, Cara Delevigne memulai karier lain sebagai aktris, Miranda Kerr membuka usaha lini perawatan kulitnya sendiri, model Victoria’s Secret Karlie Kloss bahkan belajar coding. Model yang paling sukses menyadari bahwa modelling tidak harus menjadi satu-satunya pilihan mereka.

Persyaratan klise untuk menjadi supermodel

Meskipun syarat untuk menjadi model bisa beraneka ragam, persyaratan untuk menjadi seorang supermodel jauh lebih ketat. Tidak ada definisi pasti tentang apa yang harus dimiliki oleh seorang supermodel, tetapi jika Anda melakukan pencarian di Google tentang supermodel terkenal, mereka semua memiliki penampilan yang serupa. Hanya satu persen, dari total populasi global, yang memenuhi persyaratan sebagai supermodel. Ini artinya, orang-orang tersebut telah memenangkan lotre genetika karena hal-hal seperti tinggi dan bentuk tubuh tidak mungkin diubah.

Supermodel umumnya memiliki:

  • Genetika yang bagus. Ini berarti tinggi badan mereka biasanya lebih dari 173 cm, memiliki tubuh ramping dengan kaki panjang yang alami.
  • Tampilan yang segar bugar. Sayangnya, tidak ada cara untuk menentukan apa yang dimaksud dengan ini, tetapi biasanya melibatkan komposisi wajah yang seimbang dan menarik. Ini tidak berarti harus sempurna – banyak model memiliki celah gigi atau alis yang tebal dan hal-hal ini dianggap sebagai fitur utama mereka (bayangkan seorang Cara Delevigne atau Georgia Jagger). Terkadang, aspek quirky dari wajah justru menarik perhatian agensi model.
  • Percaya diri. Supermodel pandai berbisnis dan sangat bagus dalam berinteraksi dengan orang. Mereka harus seperti ini agar meninggalkan kesan yang positif dan gampang diingat.
  • Kerja keras. Supermodel bekerja dalam waktu yang lama dan sering bepergian, jadi secara alami mereka adalah orang yang rajin.
  • Ukuran “sempurna”. Kebanyakan dari kita tidak dapat memiliki ukuran yang dianggap ideal karena tubuh kita tidak dibuat begitu (ini adalah alasan mengapa ada begitu sedikit supermodel). Supermodel umumnya memiliki ukuran payudara, pinggang, dan pinggul antara 32-36 inci, 22-26 inci, dan 33-35 inci. Bahkan dengan diet dan latihan yang baik, ukuran seperti ini hanya bisa dimiliki oleh gen yang baik.”

Model-model Victoria’s Secret seperti Adriana Lima dan Candice Swanepoel merupakan supermodel paling terkenal saat ini. Sebagai sebuah brand, mereka adalah salah satu brand teratas yang terkenal bisa merekrut wanita “langka” yang terlihat seperti supermodel pada umumnya.

Seperti yang dapat Anda lihat, perbedaan utama antara supermodel pada tahun 90-an dan saat ini adalah bahwa orang-orang yang kita anggap sebagai supermodel saat ini semuanya memiliki pengikut media sosial yang besar. Ini berarti mereka tidak harus bekerja keras seperti supermodel pada tahun 90-an untuk mendapatkan eksposur karena mereka bisa melakukannya sendiri. Era 90-an, persaingan untuk tampil sebagai sampul majalah sangat ketat dan terlihat di sebuah acara atau di atas runway jauh lebih penting. Supermodel pada masa itu tidak memiliki media sosial untuk memasarkan penampilan mereka, berbeda dengan supermodel saat ini.

Meskipun siapa saja bisa menjadi supermodel, tetapi tentu sangatlah sulit. Jika Anda bermimpi menjadi supermodel, penting bagi Anda untuk selalu realistis – banyak orang yang gagal. Namun, menjadi model biasa pun sama-sama menguntungkan.

*** disadur dari UK Models.

Artikel Terkait

Terkini