Ketupat sayur banyak varian. Mulai lontong cap go meh hingga ketupat lebaran. Akulturasi budaya asing, dan lokal.

Koridor.co.id

Lontong Cap Gomeh sepintas mirip ketupat lebaran (Foto: Wonderful Indonesia)

Agak sukar mencari Lontong Sayur Deli Medan Bu Ade di Perumahan Teak Garden, Jalan Raya Gandul jika menggunakan angkutan umum. Tidak semua supir angkutan umum yang melewati rute itu mengetahuinya. Lebih mudah menggunakan ojek daring dengan google maps yang cukup akurat untuk kawasan Jabodetabek.

Informasi bahwa kedai milik Fridayani yang paling pas untuk profil lontong sayur Deli Medan membuat Koridor menyambanginya, 30 Juli 2022. Tadinya ada dugaan lontong sayur ini varian dari lontong cap go meh, tetapi ternyata cukup jauh perbedaannya.

Meskipun ada pengaruh budaya Tionghoa-nya, yaitu pada sayur tauco. Tapi sisanya serundeng, ikan teri yang ruah ditambah dengan rendang (atau telur) memberi kesan ada unsur budaya Minang. Masuk akal, karena sejak masa Hindia Belanda banyak orang merantau ke Medan, budaya Melayu tentu saja, tetapi jangan lupa ada unsur pengaruh kuliner India dan Arab. Medan adalah kota kosmopolitan dan Indonesia kecil pada 1900-an.

Bu Ade adalah panggilannya, mengaku belajar membuat lontong sayur Deli Medan Otodidak. Tetapi dia mengatakan, kalau mereka yang berkunjung ke Medan akan menyebut rasanya mirip. Harga satu porsi lontong sayur Deli Medan Rp35 ribu dengan rendang dan Rp25 ribu dengan telur.

Lontong Sayur Deli Medan (Foto: Irvan Sjafari/Koridor)

Kedai seperti ini juga bisa dijumpai di Empang Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pemiliknya juga orang asli Melayu, yang berjualan nasi lemak, dan jadi populer karena serial kartun Upin dan Ipin.

Di daerah Cinere, 31 Juli 2022 banyak ketupat sayur Minang. Ada yang menjual dengan sayur nangka, telur dan rendang. Tetapi ada juga menggunakan varian gulai tunjang, yang sebetulnya kuliner dari Pariaman.

Namun pemiliknya mengaku berasal dari Padang menjual ketupat sayur dengan sayur pakis dan nangka, juga menawarkan rendang dan telur balado sebagai lauknya, ditambah kerupuk merah dan sambal lado merah ciri khas kuliner Minang.

Harga seporsi ketupat sayur gulai tunjang Rp23 ribu cukup masuk akal, karena di rumah makan Padang harga seporsi gulai tunjang termasuk mahal.

Lontong sayur gulai tunjang (Foto: Irvan Sjafari/Koridor)

Sementara lontong cap go meh terdiri atas suwiran ayam, sambel goreng hati dan telur pindang dengan kuah opor. Salah satu kedai lontong cap go meh hadir di Cinere. Pemiliknya Ratna yang sudah berjualan sejak 1994, menyebut kuliner ini asli Surabaya, Jawa Timur. Dia menjual dengan harga Rp25 ribu per porsi. 

Serupa tapi tak sama dengan ketupat atau lontong yang disajikan sewaktu lebaran, karena kalau pada momen itu opor dengan potongan ayam utuh, ditambah telur balado, rendang atau sambal goreng hati. Sayurnya buncis dengan tempe dan krecek, serta taucho.

Namun pada rumah makan lain Lontong Cap Go Meh disajikan dengan potongan opor ayam utuh, hingga sepintas tidak beda dengan hidangan ketupat lebaran. Tentu harga seporsinya jauh lebih mahal.

Sedangkan orang Betawi menggunakan semur atau telur tahu dengan sayur labu, yang banyak dijumpai di kedai ketupat sayur Betawi dengan harga Rp15 ribu per porsi. 

Staf pengajar Sinologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Agni Malagina menyampaikan kalau dibilang lontong cap go meh mempengaruhi ketupat sayur lebaran tidak benar juga. Yang lebih tepat unsur budaya lokal, budaya India, Hadramaut dan Tionghoa ‘saling mempengaruhi’ atau ‘saling menginspirasi’.

Lanjut Agni, logikanya, lontong cap go meh menggunakan kuah opor, masakan bersantan dengan aneka rempah tidak dikenal khasanah kuliner kuno kebudayaan Tionghoa. Jenis kuliner ini merupakan masakan nusantara yang terpengaruh rempah India atau Hadramaut.

Lontong, nasi-lontong yang dibungkus-bungkus (dalam beberapa literatur) banyak merujuk ke kuliner kuno Tiongkok seperti contohnya zongzi atau bacang (baik dari beras padi maupun beras ketan). Padi jenis Oryza Japonica dan Oryza Sativa pertama kali dibudidayakan di Lembah Sungai Kuning dan Sungai Yangtze Tiongkok sekitar 11.000 tahun lalu.

“Jika ada tambahan lauk-lauk dalam lontong, ini pun merupakan munculnya kuliner ikonik lokal. Kalo kita lihat semakin ke Indonesia bagian barat makanan menggunakan santan dan rempah-rempah semakin kuat. semakin ke timur semakin berkurang,” ungkap Agni pada Koridor, 31 Juli 2022.

Agni menyebut Lontong Cap Go Meh merupakan satu jenis kuliner peranakan Tionghoa yang sering disebut kuliner akulturasi. Dalam semangkok lontong capgomeh terdiri unsur tangible (nyata atau bendawi), yang terlihat seperti lontong, sayur opor, sambel goreng, tumis buncis, taburan kelapa kering, telur balado, suwir ayam, sambel, sambel udang, kerupuk udang dan sebagainya).

Kuliner ini juga mempunyai unsur intangibel (tak benda ) seperti sejarah, makna filosofi, nilai dan fungsi sosial). Dulunya lontong capgomeh tersaji khusus saat perayaan cap go meh atau perayaan 15 hari setelah tahun baru penanggalan bulan (yinli/imlek) dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa.

Pada perkembangannya, Lontong Cap Go Meh dibuat, disajikan dan dijual sepanjang tahun. Ciri khas lontong cap gomeh asli, ini banyak versi. Setiap daerah bicara soal ciri khas lontong capgomeh asli, seperti Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan kota-kota lain dengan komunitas Tionghoanya.

“Tapi kita bisa lihat basisnya adalah hidangan lontong dan kuah santan berempah. Toppingnya (lauknya) bisa beragam dan biasanya dicocokkan semua jumlahnya 15 (cap go). Sayangnya tidak ada catatan sejarah terkait kemunculan lontong cap go meh di Indonesia,” papar Agni.

Melalui literatur –koran, buku,buku, majalah– yang terbit masa penjajahan, ada buku resep Indisch Koekbook yang terbit pada 1930 memasukkan ketupat dan lontong, sayur lodeh, sayur kari, serundeng, opor ayam, rendang, sambel goreng, gado-gado bahkan es cendol, bubur kacang ijo, sebagai item-tem yang ditawarkan.

Iklan dalam Algemeen Indisch Daagblad 5 Februari 1947, menyebut Toko Canada di Bragaweg 59, Kota Bandung menjual Lontong Cap Go Meh, Bakmi goreng, Soto Ayam Madoera, Nasi Rawon, Nasi’ Rames, Golai Kambing, sate kambing hingga tahu petis. 

Dengan demikian hidangan lontong cap go meh hingga lontong sayur menjadi jajanan atau disajikan di rumah makan sudah ada paling tidak pada 1900-an bersamaan dengan pertumbuhan kota Hindia Belanda dengan jaringan jalan raya dan transortasinya.

Sementara itu, dari sudut sebagai hidangan sebelum itu. Agni memastikan hidangan ini muncul pada masa berkembang pesatnya pertumbuhan masyarakat dan budaya peranakan di kawasan Asia Tenggara termasuk Nusantara (Indonesia) setelah abad 16.

Orang-orang Tiongkok yang ke Nusantara lalu menikah dengan perempuan lokal, keturunannya berkembang dengan nilai budaya peranakan, kuliner dalam keluarga tersebut pun menjadi sebuah pertemuan budaya berkembang dengan cita-rasa asimilasi lokal dan menjadi keunikan tersendiri. Termasuk lontong cap go meh.

Artikel Terkait

Terkini