Jasa terapi pijat tradisional Bali diaspora Indonesia diminati orang Prancis. Sekali pun asuransi kesehatan mapan, peminat pengobatan alami bertambah

Koridor.co.id

Ilustrasi-Foto: Koleksi pribadi Wuwun Hely.

Asuransi kesehatan di Prancis termasuk yang terbaik dunia. Hampir semua gratis termasuk obat-obatan. Tetapi di sisi lain orang Prancis semakin tidak menyenangi konsumsi obat karena efek samping, di antaranya berat badan naik.

Bahkan menurut penelitian yang dilakukan Anh Thi-Quynh Tran dan kawan-kawan di BioMed Central, dengan sampel penelitian terdiri atas 1.623 responden berusia 70-85 tahun menemukan 9,7% responden mengalami kesulitan minum obat sesuai resep dan 23,2% berpikir mereka terlalu banyak minum obat.

Itu sebabnya menurut Wuwun Hely, diaspora Indonesia, ahli terapi pijat Bali di Paris, Prancis, pengobatan alami dipercaya bertujuan mencegah penyakit. Ini terlihat dengan tumbuhnya pameran seperti salon zen, medecine douce (pengobatan alternatif) selalu penuh.

Kepada Koridor, 6 November 2022, Wuwun menjelaskan, kerap mengajar pasangan atau teman yang ingin mendapatkan keahlian pijat untuk untuk bisa diterapkan secara internal. “Pelanggan saya tahu bahwa pijat bisa mengurangi stres dan membantu mengurangi sakit keseharian yang terutama berhubungan dengan otot. Ini ditemui untuk semua generasi.”

Wuwun menjadi terapis profesional sejak 12 tahun lalu. Dia mempelajari keterampilan itu, dari guru pijat di Jakarta dan Paris. Pengetahuan pijat didukung dengan pengetahuan anatomi tubuh manusia. 

Terjun ke dunia terapi didorong keinginan kembali ke dunia kerja, setelah anak-anak mulai sekolah namun bukan pekerjaan kantoran. Dia memiliki latar belakang pendidikan psikologi hingga mempunyai bekal untuk melengkapi sisi fisik manusia dengan kejiwaan.

Pasiennya datang dengan keluhan beragam. Ada seorang ibu hamil yang dengkulnya bengkak dan sakit. Besoknya Sang Ibu mengatakan sakitnya berkurang. Sekarang pasiennya bermacam-macam. Banyak yang sekadar ingin relaksasi. Kalau yang terapi paling sering sakit pundak, tendinitis, sciatica, lengan kurang bisa bergerak ke atas dan ke belakang, hingga sakit betis.

Wuwun mengaku menjalankan praktik pemijatan lengkap seluruh tubuh antara 1-2 jam. Dia membatasi pasien hanya 4 orang dan berdasarkan perjanjian.

Bukan hanya buka praktik, Wuwun menyadari bahwa keterampilan patut disebar. Dia memutuskan untuk membuka sekolah bagi mereka yang belajar pijat tradisional Indonesia, walau masih kelas kecil.

“Lama belajar bergantung tujuannya. Kalau hanya ingin bisa belajar pijat antarkeluarga dan teman dalam bentuk workshop 1,5 jam. Kalau profesional antara 2 – 3 hari. Sehabis itu ada praktik sebelum ujian sertifikasi,” ungkap penulis buku Massages Balinais ini.

Orang Prancis belajar pemijatan. Pengenalan anatomi-Foto: Koleksi Pribadi Wuwun Hely.

Beberapa media Prancis mengakui pesatnya pengobatan di sejumlah tempat di negeri penghasil anggur tersebut. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 diduga mendorong banyak pasien mencari teknik pengobatan baru untuk merasa lebih baik. 

Para karyawan memanfaatkan situasi lockdown untuk melatih dan menemukan bidang keterampilan baru mereka untuk kemudian menetap dalam praktik seperti yang dilansir dalam di Actu.fr.

Actu. Fr melacak situs Yellow Pages dan menemukan dalam pencarian pengobatan alternatif terdapat ahli hipnoterapi, sofrologi (metode pengobatan sofrologi dengan menggunakan kombinasi dari relaksasi, pernapasan, meditasi, gerakan tubuh yang lembut, hingga teknik visualisasi), dan magnetizer (pengobatan dengan magnet).

Dalam lima tahun, jumlah pencarian untuk teknik ini telah melonjak lebih dari 150%. Namun, pencarian untuk dokter umum tetap menjadi pertanyaan paling penting.

Saat ini, menurut survei Harris Interactive 2019 sebanyak 44% orang Prancis menggunakan obat alami dan pengobatan alternatif secara teratur. Perempuan adalah klien utama dari jenis praktik ini. Sementara 71% untuk memecahkan masalahnya lewat pengobatan alternatif sekali menurut CSA Research 2019.

Artikel Terkait

Terkini