Tahun 2023, sirup Marjan kembali menawarkan iklan yang berbau dongeng gaul. Dalam iklan Marjan 1444 Hijriah, menampilkan karakter Baruna Sang Penjaga Samudera merasakan laut yang makin tercemar sampah terutama sampah plastik.
Cerita dimulai dari para nelayan yang sedang menjalankan aktivitas mereka sehari-harinya di laut. Tiba-tiba sosok berupa naga berukuran raksasa muncul dari dasar laut dan menunjukkan kemarahannya.
Monster laut yang kerap memakan sampah manusia itu murka hingga menyerang balik. Baruna kembali ke desa nelayan dan bersama warga melawan naga itu. Di sini iklan Marjan itu tidak saja menampilkan ‘superhero’ Baruna, tetapi juga isu lingkungan aktual.
Iklan itu mengingatkan bahaya sampah plastik yang mencemari samudera. Salah satu isu lingkungan yang kerap disuarakan pencinta lingkungan tidak saja di Indonesia, tetapi juga dunia.
Sebagai catatan Marjan tetap konsisten memakai botol kaca tidak pernah memakai bahan plastik untuk kemasannya. Botol kaca Marjan masih bisa digunakan untuk air minum yang disimpan di kulkas.
Pengajar Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina Faris Budiman Annas menyampaikan Marjan mendobrak tradisi brand dalam membuat iklan dengan konsep film series yang dikemas dalam TVC. Hal ini menarik karena membangkitkan rasa penasaran konsumen terhadap cerita iklan yang dirilis oleh Brand Marjan.
Makna cerita dalam iklan sirup Marjan juga mengangkat pahlawan-pahlawan bernuansa lokal sehingga memiliki kekhasan tersendiri untuk menarik konsumen domestik. Ini membuat iklan Marjan ditunggu-tunggu oleh pelanggan sirup Marjan.
“Baruna Sang Penjaga Samudera adalah yang paling cerdas karena menyematkan isu lingkungan dengan cerdas,” ujar Faris ketika dihubungi Koridor, 23 Maret 2023.
Baruna Sang Penjaga Samudera memperlihatkan konsistensi Marjan. Dalam tayangan iklan sirup Marjan edisi Ramadhan 1442 Hijriah menampilkan cerita rakyat yang berjudul “Putri Purbasari dan Lutung Kasarung”.
Cerita ini merupakan salah satu dari sekian banyak kearifan lokal yang terakumulasi dengan kearifan lokal lainnya membentuk kekayaan nusantara Indonesia.
Iklan ini menawarkan nilai edukasi bagi anak-anak dan ada upaya pelestarian dan edukasi kearifan lokal di tengah gempuran budaya global yang terkadang tidak relevan dengan budaya kita.
Musik khas tempo dulu dengan narator yang membuka dengan kalimat “Alkisah, Raja memilih Purbasari si bungsu, untuk menggantikannya, semua bersuka cita”
Hanya ketulusan hati yang bisa mengalahkan sihir jahat. Bersatunya kebaikan, kekuatan jahat bisa dikalahkan. Kerajaan terbebas dan mengembalikan kebaikan jahat Purbararang. Demikian pesan iklan ini. Ending dari dongeng versi Marjan lebih damai dari versi aslinya, di mana Purbararang dihukum.
Yang menarik ialah sekali pun setting zaman dulu potongan rambut modis dan ditutup dengan musik ala broadway mengesankan inilah dongeng gaul untuk generasi milenial. Visualnya tidak main-main seperti film beneran, Marjan punya CGI dan sinematografi jauh lebih mantap. Kreatif. Kualitas iklan Marjan bahkan bisa mengalahkan sinetron.
Pada iklan Marjan 2021 menampilkan dongeng Dewi Sri Sang Pelindung Desa Lembah Ajaib. Dewi Sri penjaga panen dengan gaya yang tak kalah gaulnya. ketika cerita tradisional di gabungin efek animasi berkualitas hasilnya bagus.
Cerita dibuka dengan pesta panen lengkap dengan pemasangan parabola sederhana, tiba-tiba pasukan hama datang mengacau. Dewi Sri mengadakan perjalanan menyelamatkan desa untuk mendapatkan caping pusaka.
Dihadang kala wareng ditolong memedi sawah. Akhirnya Dewi Sri mengalahkan pasukan Hama Wereng. Iklan ini menampilkan wereng terbang ala mahluk UFO serta teknologi CGI senjata andalan Dewi Sri. Pertarungan pamungkas versus Kala Wereng hampir menyamai film superhero.
Staf Pengajar dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Centurion Chandratama Priyatna mengatakan, ‘Marjan Cinematic Universe’ ini sengaja kental dengan cerita lokal Indonesia.
“Di balik ini iklan-iklannya, Marjan ingin membuat image kelokalan bagi produk-produknya, sehingga penggunaan tokoh-tokoh lokal dengan teknik bercerita seperti film. Tujuan Marjan adalah superhero lokal penyelamat rasa dahaga,” ujar pria yang karib disapa Chendy ketika dihubungi Koridor, 23 Maret 2023.
Chendy menyorot agar berelasi dengan tujuannya, kostum dan model rambut tokoh Purbasari, Purbarang begitu trendi, begitu juga dengan musik broadway di akhir iklan tidak menampik pengaruh budaya global. Begitu juga dengan Dewi Sri.
Yang serius pada zaman dahulu hanya Baruna Sang Penjaga Samudera. Tetapi penggunaan teknologinya mengesankan tidak jadul. Sementara Timun Mas dan Buto Ijo malah era masa kini.
“Kalau saya prefer yang Timun Mas dan Buto Ijo karena mencampur aduk realitas dan imajinasi hingga lebih menghibur. Sementara versi Dewi Sri teknologi CGI-nya rapi,” pungkasnya.