Garam bambu diproduksi melalui metode kuno yang unik berdasarkan teori Lima Elemen. Mengutip https://www.hk3.com.my/en/bamboo-salt/, selama lebih dari seribu tahun, telah banyak digunakan sebagai obat kesehatan alami rumahan yang penting untuk beragam tujuan. Di antaranya, medis, perawatan kulit, dan kesehatan umum, setidaknya bagi orang-orang Korea.
Ini memasok 70-80 mineral dan elemen jejak yang berbeda, termasuk garam mineral organik alkali dengan pH 9-12. Selain sebagai antioksidan yang ampuh (dengan ORP hingga -426mV), juga dapat meremajakan sel-sel dalam tubuh.
Memproses garam bambu pada suhu tinggi untuk waktu yang lama menghasilkan elemen yang memancarkan panjang gelombang inframerah jauh, yang meningkatkan aliran darah. Penggunaan jangka panjang baik karena menetralkan keasaman cairan tubuh kita, yang memiliki efek luas pada kesehatan kita.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan garam bambu dapat membantu berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes, obesitas, kanker, alergi, masalah pencernaan, radang sendi, bau mulut, sakit gusi, infeksi jamur, radang tenggorokan, dan jerawat.
Bagaimana Garam Bambu Korea dibuat?
Pantai barat Korea Selatan adalah tempat garam laut murni dikumpulkan. Garam laut alami yang dikeringkan di bawah sinar matahari dikemas dalam batang bambu yang telah tumbuh selama tiga tahun.
Tanah liat merah, yang bersumber dari daerah pegunungan tinggi yang masih alami, digunakan untuk menutup kedua lubang bambu. Ingat, hanya tanah liat merah dari kedalaman 10 meter yang digunakan, karena lebih kaya mineral dan lebih rendah pengotornya.
Untuk menghilangkan racun dan logam berat, garam bambu dipanggang atau dibakar pada
suhu antara 900 dan 1500 derajat Celcius. Sementara itu, garam bambu mengkonsentrasikan mineral dan elemen jejak di tanah liat merah dan batang bambu.
Siklus pemanggangan pertama selesai. Abu dari bambu kemudian dibersihkan. Garam bambu tersebut kemudian digiling menjadi bubuk dan dimasukkan ke batang bambu baru, yang ditutup dengan tanah liat merah. Selanjutnya, membakar batangnya. Proses pembakaran berulang, meningkatkan kandungan mineral baik dan menghilangkan mineral buruk yaitu logam berat.
Setelah dibakar untuk kesembilan kalinya, garam berubah menjadi ungu dan terbukti paling efektif. Ilmuwan berpikir bahwa perubahan warna ini karena molekul belerang telah pindah ke bentuk heksagonal. Pengetahuan kuno mengatakan bahwa garam bambu dalam bentuk ini mempertahankan kekuatan penyembuhannya.
Garam Bambu & Lima Elemen
Pengobatan Tradisional China mengatakan bahwa Qi terdiri atas lima elemen atau lima Fase: Kayu, Api, Tanah, Logam, dan Air. Setiap elemen mewakili sekelompok organ dalam tubuh yang menjaga keseimbangan kehidupan. Dalam bahasa puisi Lima Elemen, kesehatan adalah ketika semua elemen seimbang satu sama lain. Setiap hari dan setiap musim, Qi elemen tumbuh dan menyusut. Agar tetap sehat, kita perlu mengisi kembali Qi tersebut melalui makanan atau olahraga.
Teori Lima Elemen digunakan untuk membuat garam bambu. Garam laut alami (air) dari pantai barat Korea Selatan penuh dengan bambu yang telah tumbuh selama tiga tahun (kayu). Selanjutnya, tutup lubang bambu dengan tanah merah dari gunung yang dalam (Tanah). Garam bambu kemudian ditata dengan baik di atas troli logam (logam) dan dipindahkan ke tungku pembakaran untuk penyangraian panas tinggi selama 6-8 jam (api) menggunakan kayu pinus dan resin pinus sebagai bahan bakar pada suhu 900oC-1500oC. Hal yang sama dilakukan sebanyak 8 kali.
Pada proses pembakaran kesembilan, garam bambu yang telah dibakar sebanyak delapan kali dimasukkan ke tungku logam dan suhu penyangraian dinaikkan. Garam panggang kesembilan dicairkan, didinginkan, dikeraskan, dan kemudian digiling menjadi butiran
atau bubuk. Ini adalah makanan yang bagus untuk memulihkan Qi karena telah dibuat dengan cara yang mengekstrak energi positif dari Lima Elemen.
4 Fungsi Utama Garam Bambu
Garam Bambu memiliki 70–80 mineral penting dan elemen jejak berbeda yang dibutuhkan untuk kehidupan dan membantu nutrisi lain bekerja lebih baik. “Vitamin tidak melakukan apa-apa tanpa mineral,” kata Dr Mathias Rath.
“Setiap penyakit, penyakit, dan penyakit dapat ditelusuri kembali ke kekurangan mineral,” kata Dr. Linus Pauling, yang memenangkan dua Hadiah Nobel.
Garam bambu memiliki alkalinitas tinggi (pH 10-12) yang dapat menetralkan limbah asam dan racun dalam tubuh kita dan menjaga tingkat pH tubuh kita seimbang.
Sel, yang merupakan unit dasar kehidupan, terluka oleh radikal bebas. Potensi Pengurangan Oksidasi (ORP) Garam Bambu antara -200mV dan -426mV, yang berarti dapat menghidupkan kembali sel-sel yang rusak.
Meningkatkan sirkulasi darah, Garam Bambu memancarkan energi infra merah jauh untuk
meningkatkan sirkulasi darah Banyak manfaat lain yang telah ditemukan dari mengkonsumsi garam bambu. Meskipun ini mungkin mahal, apakah Anda yakin itu berharga? Apakah lebih penting bagi Anda untuk memiliki uang daripada menjadi sehat?