Star Trek hadirkan alien-alien cerminan wajah peradaban multikultural Bumi

Koridor.co.id

ilustrasi-Foto: Star Trek.

Space: the final frontier. These are the voyages of the starship Enterprise. Its five-year mission: to explore strange new worlds, to seek out new life and new civilizations, to boldly go where no man has gone before.

Angkasa  perbatasan akhir. Ini adalah pelayaran dari kapal luar angkasa Enterprise. Misi lima tahunnya: menjelajahi dunia baru yang aneh, mencari kehidupan baru dan peradaban baru, dengan berani pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi manusia sebelumnya.

Demikian intro dari serial televisi popular televisi dari Amerika Serikat  Star Trek yang ikonik.  Awalnya disiarkan NBC antara 1966 hingga 1969  sebanyak 3 season dengan 79 episode.  Tokoh utamanya adalah Kapten Kirk (William Shatner) dan Spock (Leonard Nimoy).

Serial ini kemudian berlanjut beberapa dekade setelah itu dengan tajuk Star Trek Next Generation antara dengan tokoh utamanya Kapten Picard (Patrick Stewart) dan Worf (Michael Dorn). Serial itu bertahan tujuh tahun, yaitu 7 season dengan 178 episode antara 1987 hingga 1994. Kreatornya sama Gene Roddenbery.

Selain serial Star Trek juga diangkat ke layar lebar sebanyak belasan judul. Ada juga Star Trek Animated Series era 1970-an. Enterprise mirip kapal induk menjelajah laut yang diubah settingnya jadi ruang angkasa, mencerminkan semangat  orang Amerika sebetulnya sejak imigran perbatasan selalu mencari perbatasan baru.

Baik serial televisi maupun versi layar lebar mempertemukan para awak enterprise yang lintas ras dan multikultural bahkan ada manusia alien Spock yang disebut dari Vulcan dan Worf yang raut mukanya bukan ras manusia Bumi dengan mahluk alien dari berbagai planet.

Roddenberry membayangkan kru multi-etnis, termasuk seorang wanita Afrika-Amerika, seorang Skotlandia, seorang Jepang-Amerika, dan terutama, seorang alien. Di musim kedua Roddenberry menambahkan seorang awak Rusia pada saat Amerika Serikat terlibat dalam perang dingin yang menegangkan dengan Uni Soviet. Orang kulit hitam dan wanita juga ditampilkan sebagai ilmuwan dan dokter di kapal.

Star Trek menampilkan ciuman multi-ras pertama di televisi. Salah satunya ketika Kapten Kirk mencium petugas komunikasinya, Letnan Uhura.  Star Trek pada awal kemunculannya menghadirkan gambaran positif tentang masa depan di saat berita dipenuhi dengan cerita rasialisme, perselisihan sosial, dan perang.

Ketika banyak orang bertanya-tanya apakah dunia akan muncul utuh dari Perang Dingin, Star Trek menggambarkan banyak ras berbeda yang bekerja sama secara damai beberapa ratus tahun ke depan.

Gambaran mahluk planet lain sebagian besar adalah wajah berbagai ras dan budaya di dunia. ada yang disebut Klingon, Romulan  dan nama rekaan yang lain, tapi sebetulnya adaptasi dari bangsa dan peradaban yang ada di Bumi.

Dalam serial original, Welcome to Olympus, Kirik bertemu dengan manusia alien yang merupakan perwujudan mitologi Yunani Dewa Zeus.  Sedangkan dalam Paradise Syndrome, Kirk bertemu manusia planet lain seperti orang Indian Amerika abad ke 19 dengan tendanya hingga planet yang dihuni personifikasi Nazi Jerman.  Ajaibnya semua  bisa berbahasa Inggris dan kontur planet tak banyak beda dari Bumi.

Star Trek menyampaikan  pesan humanisme sederhana: umat manusia akan baik-baik saja. Pesan yang kuat Damai di Bumi dan Damai di Angkasa.

Artikel Terkait

Terkini