Bagaimana kalau yang Anda sebut rumah dan keluarga dalam arti konvensional tidak membuat Anda merasa nyaman? Bagaimana kalau Anda menemukan rumah dan keluarga justru di tempat lain, ribuan kilometer jauhnya dari tempat asal Anda?
Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan di era pascapemikiran Post-Modern di mana nilai-nilai yang konvensional bukan saja dipertanyakan tetapi juga didekonstruksi.
Aurora (Sheila Dara), seorang mahasiswa seni di London, tokoh utama dalam film ini mewakili orang yang mempertanyakan hal itu. Cerita dibuka dengan pertengkaran Aurora dengan Jem (Ganindra Bimo) rekan satu kuliah yang juga tinggal dalam satu flat dengannya.
Hubungan antara keduanya boleh dibilang apa yang saat ini sedang tren disebut toxic relationship. Hubungan beracun. Hubungan yang malah menimbulkan perasaan tidak nyaman apalagi bahagia meski terus menghabiskan waktu bersama pasangan.
Aurora memutuskan untuk mencari rumah lain, walau sebetulnya dia yang membayar sewa flat dan Jem hanya menumpang. Rumah yang kemudian Aurora pilih adalah tempat tinggal dua sahabatnya Honey (Lutesha) dan Kit (Jerome Kurnia).
Honey memiliki karakter pekerja keras dan telah dianggap sebagai kakak oleh Aurora semenjak menetap di London. Adapun Kit merupakan teman laki-laki keturunan Jerman-Thailand. Kit juga merupakan sosok pekerja keras dalam meraih mimpi di London.
Keduanya memiliki persamaan nasib. Honey ditinggal cowok bule yang dikenalnya di Bali dan Kit tidak tahu siapa orang tuanya. Ketiganya adalah keluarga dalam arti baru. Mereka bertiga harus survive, gagal dan bangkit di negeri orang, dan akhirnya mereka menemukan kehidupan yang mereka inginkan.
Paradigma ini kemudian dibenturkan oleh paradigma konvensional tentang rumah dan keluarga. Di dalam film arahan sutradara Angga Dimas Swasongko ini paradigma tersebut diwakili oleh Angkasa (Rio Dewanto) dan Awan (Rachel Amanda). Keduanya adalah kakak dari Aurora.
Kedua kakak Aurora memutuskan untuk menyusul ke Inggris. Mereka datang ke London atas permintaan bapak mereka untuk melihat kondisi Aurora karena selama dua bulan terakhir tidak ada kabar.
Benturan antara dua nilai ini diungkapkan ketika Angkasa menghajar Jem saat mengetahui adiknya disakiti. Dia lupa bahwa di Inggris perbuatan itu melanggar hukum. Bagi Angkasa, tindakan itu sudah seharusnya dilakukan seorang kakak laki-laki untuk melindungi adik perempuannya.
“Kamu itu persis seperti Bapak, anak harus mengikuti menjadi apa sesuai keinginan Bapak,” ucap Aurora gusar.
Akibatnya Aurora harus kembali ke Jem agar laki-laki itu mau mencabut tuntutannya kepada Angkasa dan melanjutkan hubungan beracun mereka.
Film ini terasa berat dan bisa membuat mata penonton yang terbiasa dalam film ringan mengantuk.
Sinematografi film ini sendiri luar biasa. Angga memberikan penggambaran London yang menjadi latar film ini juga terasa membumi. Hal ini berbeda dengan kebanyakan film Indonesia yang syuting di luar negeri bak film perjalanan wisata.
Ini benar-benar film tentang mahasiswa yang sedang studi bukan hanya selfie dengan pamer landmark atau ikon ibu kota negeri Inggris.
Angga lebih banyak mengambil gambar “Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang” di kawasan suburban, flat yang jauh dari kesan mewah, hingga jalanan serta aktivitas masyarakat kota masing-masing. Begitu juga bagaimana Kit, Honey maupun Aurora bekerja.
Film ini bakal menjadi salah satu film terbaik pada 2023 ini mengingatkan hampir semua bintangnya bermain dengan baik.
Soundtrack film ini juga pas. Terutama lagu anyar yang dibawakan Yura Yunita bertajuk “Jalan Pulang” pas dengan pesan film ini.