Dunia balap motor freestyle, dan mengendarai moge, bukan lagi monopoli pria. Perempuan pun sudah kecanduan, sampai cidera bukan penghalang

Koridor.co.id

Kia Poetri (Foto: Dokumentasi Pribadi Kia Poetri)

Nyi Raden Saskia Poetri Warman sudah mengenal dunia freestyle atau atraksi gaya bebas mengendarai sepeda motor sejak masih duduk di bangku SMA dan naik motor gede (moge) pada umur 18 tahun. Perempuan kelahiran Bekasi 4 Desember 1994 ini kepincut dengan freestyle setelah melihat aksi temannya, yang dinilainya sangat keren.

“Pada awal bisa, saya pernah ke acara kejuaraan freestyle untuk mencoba tapi ternyata acara dihentikan karena 2 kelompok berkelahi,” kenang artis yang dikenal publik sebagai Kia Poetri ini ketika dihubungi Koridor, Senin, 5 Desember 2022.

Kia mengatakan ketika itu menggunakan motor sport Ninja. Sedangkan dengan motor gede, Kia terkesan sewaktu patah 4 tulang kaki, karena ditabrak dari berlawanan arah waktu sedang touring dengan dua seniornya, Mas Imam Darto dan Edi Brokoli dan yang lainnya dalam perjalanan menuju Batu Karas.

“Tapi karena saya tidak kesakitan dan tempat tidak layak untuk istirahat. Kami masih lanjut sedikit perjalanan ke tempat istirahat, dibonceng Kang Eddy.  Akhirnya memutuskan untuk pulang dibantu kawan karena kaki semakin bengkak. Yang lain lanjut touring,” papar pemeran Rose dalam Garuda Superheroes itu.

Aksi Kia Poetry
Aksi Kia Poetri. (Foto: Dokumentasi Pribadi Kia Poetri)

Selain Kia, Inka Putri Pratiwi membuktikan bahwa sudah bukan zamannya lagi bahwa dunia yang tadinya dianggap maskulin, tidak bisa dimasuki perempuan. Kelahiran Bandung 23 Januari 1999 ini terjun ke dunia balap motor didorong karena dendam kepada mantan yang sudah mengkihanatinya.

“Jadi saya membuktikan apa yang dia inginkan dulu. Alhamdulilah dengan semangat, saya bisa mencapai itu semua dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan sudah menjadi pembalap nasional,” kenang Inka kepada Koridor, Kamis, 8 Desember 2022.

Inka mengaku  belajar balapan motor secara otodidak di jalur balapan Road Race di kota Bandung bersama teman-temannya. “Alhamdulilah, mendapat beberapa penghargaan dan piala kemenangan.  Yang paling berkesan tahun lalu adalah ketika mengikuti kualifikasi balapan skuter di Sirkuit Adria, Italia.”

Inka mengakui, belum ada hasil signifikan kepada tim indonesia. Tapi ada beberapa yang tertarik kepada skuter listrik ini, karena kurangnya dukungan kepada tim jadi atlet Indonesia belum bisa berkembang di Eropa

Inka Putri Pratiwi (Foto: Dokumentasi Pribadi Inka Putri)

Bahkan di luar dunia balap motor, Inka juga menyukai kegiatan yang dianggapnya melenceng sebagai kodratnya. Dia menekuni olahraga sepak bola hingga mendaki gunung.

Inka mengaku menyukai kegiatan berkemah bersama teman-temannya dari Komunitas lodfreedom yang suka nongkrong di lodaya, Bandung, Jawa Barat.

“Pertama ngerasain pemandangan di gunung tuh dapet banget ketenangannya. Apalagi saya naik ke Gunung Gede Pangrango saat itu pertama kalinya aku naik gunung beneran. Saat itu pas banget moment-nya saya lagi ada problem dan mumet karena pekerjaan,” imbuh Inka.

Artikel Terkait

Terkini