Black Panther: Wakanda Forever  menghadirkan sosok superhero perempuan baru. Bahaya mengancam dari negara superpower

Koridor.co.id

Ilustrasi -Foto Marvel Studios.

Akhir-akhir ini muncul meme atau olok-olok di media sosial  menyangkut  apa yang disebut negeri Wakanda.  Negeri itu digambarkan sebagai terkebalakang dengan para pejabatnya tidak peduli pada rakyatnya. Mereka hanya memperdulikan cuan. 

Padahal sebenarnya Wakanda, negara (kerajaan) fiktif di Afrika dalam Marvel Cinematic Universe yang punya teknologi maju berkat logam bernama Vibranium tetapi hidup dengan kearifan lokal.  

Wakanda dipimpin oleh raja yang terpilih melalui sebuah ujian, yang menang akan menjadi pelindung negeri dan rakyatnya dan mendapat kekuatan hingga dijuluki Black Panther. Untuk menjadi Black Panther, yang bersangkutan harus minum ramuan terbuat dari sejenis tanaman hingga peminumnya tertidur dan bertemu leluhur untuk mendapatkan petunjuk.

Dalam sekuel pertama Black Panther, raja itu bernama T’Challa mempertahankan kebijakan leluhurnya untuk tidak membagikan vibranium pada negara lain. Itu berarti sekaligus mempertahankan tahtanya dari kerabatnya yang bisa menjadi tirani dan mengancam perdamaian dunia.

Black Panther sekalipun dikemas dengan hiburan laga melalui teknologi ciamik layaknya film superhero memberikan filosofi tersirat, bagaimana seharusnya menjadi seorang pemimpin menjalankan kebijakan dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu kebijakan yang  dipertahankan para leluhur adalah Wakanda tidak diketahui dunia luar agar orang asing tidak merampas vibranium. Ketika berkuasa, T’Challa berhadapan dengan tuntutan perubahan dari mantan pacarnya bernama Nakia, yang merupakan didikan barat, yang menginginkan Wakanda membuka diri, didukung salah seorang ketua suku agar Wakanda terbuka.

Kelompok ini menginginkan Wakanda membantu masyarakat  negara lain yang miskin  atau tertimpa musibah dengan keunggulannya. Sedangkan militer di bawah pimpinan Okoye (Danai Gunira) berkeras Raja tunduk pada leluhur. Ada konsekuensi serius karena negara luar hanya tahu bahwa Wakanda seperti kebanyakan negara Afrika yang miskin dan terbelakang. 

Black Panther menjadi menarik ketika muncul sosok bernama Erik Killmonger, diaspora Wakanda lain. Ia menjadi wakil kulit hitam yang merasakan derita menjadi kelompok tertindas dan secara tak sengaja ayahnya terbunuh. 

Tokoh ini menjadi lawan Black Panther sekalipun berada dalam wilayah abu-abu karena dia ingin Wakanda membantu membebaskan orang kulit hitam (dan kulit berwarna) di bawah hegemoni superioritas negara Barat (dengan ras kulit putih). Kalau perlu pembebasan dengan jalan kekerasan dan membalikkan keadaan.

Erik, antithesis bahwa kulit putih adalah ras superioritas sekaligus fasisme dalam bentuk lain. Sedangkan T’Challa, Ibu Suri dan adiknya Shuri serta Okoye adalah wakil perubahan dengan jalan damai, itu ditandai dengan berbagai kebijakan keterbukaan T’Challa di akhir cerita agar apa yang dialami Erik waktu kecil tidak terulang lagi di negeri rantau. 

Nah, pada sekuelnya bertajuk Black Panther: Wakanda Forever, T’Challa diceritakan meninggal. Kebetulan pemeran utamanya  (Chadwick Boseman) juga meninggal dunia akibat kanker usus.  Hebatnya cara mengemas kematian Sang Black Panther dengan jenius.

Jalan Cerita

Cerita dibuka dengan paniknya Shuri (Letitia Wright) ketika mengetahui kakaknya T’Challa dalam keadaan kritis. Adik raja ini mempunyai visi ke depan dengan membangun teknologi baru dan tidak hanya mengandalkan vibranium. Namun apa daya upaya penyelamatan raja tidak berhasil.

Sesuai aturan Ratu Ramonda (Angella Basset) ibu dari kakak-beradik ini mengambil alih pemerintahan agar tidak terjadi kekosongan. Secara sinematografi Black Panther: Wakanda Forever memberi adegan perpisahan apik prosesi pemakaman dengan visualisasi T’Challa.

Pada adegan lain apa yang ditakutkan para leluhur Wakanda terjadi. Satu pasukan tentara bersenjata lengkap mendobrak laboratorium Wakanda untuk merampas Vibranium.

Di sisi lain, negara-negara yang punya hak veto seperti USA dan Prancis dalam sidang PBB mendesak Wakanda untuk membuka akses Vibranium kepada mereka karena bisa menjadi potensi senjata pemusnah massal, kira-kira begitu.

Ramonda dengan berwibawa berkata: “Potensi bahayanya bukan vibranium, tetapi kalianlah potensi bahayanya. Kalian bersifat santun di sini. Padahal kemarin malam tentara kalian menyerang fasilitas kami.”

Para prajurit Wakanda kemudian membawa tentara yang tertangkap hidup-hidup dan dibawa masuk ke ruang sidang PBB sebagai bukti hidup dan sekaligus menunjukkan bahwa bangsa Wakanda punya welas asih. “Kami tidak akan membagikan vibranium kalau ada di tempat lain, silahkan!” 

Dalam sebuah percakapan dengan Shuri, Sang Ibu berkata: Apa jadinya kalau Amerika Serikat satu-satunya yang memiliki Vibranium? Sindirian yang telak bagi negara superpower.

Adegan pengantar yang bagus menyambung sekuel pertama dan sekuel kedua sebagai sebuah kronologi yang tak terpisahkan. Jadi agak susah kalau tidak menonton sekuel pertamanya untuk memahami sekuel kedua.

Cerita bergulir, Amerika Serikat mencari Vibranium di tempat lain. Berkat seorang remaja jenius MIT di Chicago bernama Riri William (Domique Thorne) sebuah Tim Navy Seals mengendus keberadaan Vibranium di Laut Atlantik. 

Sayangnya tim yang dikirim ke sana musnah oleh serangan bangsa bawah air Talokan yang punya dendam kusumat pada apa yang disebut sebagai bangsa permukaan. Raja mereka bernama Namor (Tenoch Huerta Mejia). 

Bangsa ini berasal dari suku Indian Maya, di Meksiko abad ke-16 tersingkir oleh wabah cacar yang dibawa bangsa Spanyol. Namun tertolong oleh tanaman bawah air yang terkontaminasi Vibranium hingga bisa hidup di bawah air. 

Suatu hari, ketika hendak menguburkan ibunya, Namor kecil melihat bangsanya diperbudak oleh bangsa kulit putih. Kemarahannya meledak. Dia membunuh semua kulit putih di sana. Seorang pendeta Spanyol mengutuknya sebagai orang biadap tanpa cinta atau Namor, yang digunakan sebagai namanya.

Sutradara Rian Coogler yang juga bertindak sebagai penulis skenario Joe Robert Cole cukup detail menyusun bagian demi bagian. Disebutkan berkat tanaman tersebut Namor bisa hidup panjang. Dalam komik Namor ini adalah mutant dengan sayap di kaki hingga bisa terbang. Rakyatnya menyebutnya sebagai dewa ular berbulu K’uk’ulkan

Baik Wakanda maupun bangsa Talokan berkepentingan dengan Riri. Oyote dan Shuri harus bersaing dengan tentara Talokan maupun pihak polisi dan CIA. Talokan menang dan menawan Riri bersama Oyote.

Namor menawarkan Shuri untuk membujuk Wakanda menjadi sekutu bersama-sama memerangi para penjajah. Percakapan ini mengingatkan ucapan Presiden Bush pada 1990-an ketika mengajak sejumlah negara untuk menyerang Irak: Bersama kami atau menjadi lawan kami.

Shuri dan Riri lolos berkat bantuan kawan-kawan mereka dari Wakanda. Talokan berang dan akhirnya menyerang Wakanda. Ramonda tewas dalam serangan. Shuri akhirnya menciptakan ramuan tanaman untuk menjadi Black Panther. Pertarungan antar Wakanda dan Talokan dan duel antar Namor dan Shuri tidak bisa dihindarkan.

Review

Kekuatan film ini yang penuh dengan politik nan humanisme menyebabkan Black Panther Wakanda Forever malah enak untuk jadi ulasan politik sekalipun ada unsur humanisme yang begitu tebal.  Sayangnya hal ini justru menjadi kelemahan bagi mereka yang  haus akan laga dari Marvel Cinematic Universe. Kalau niatnya mencari hiburan, maka yang akan didapat menjemukan.

MCU menghadirkan Riri Williams bukan tanpa maksud. Karakter ini menjadi Ironheart, versi perempuan dari Iron Man. Bisa jadi karakter yang agak baru dari komik ini akan membuka jalan untuk serial TV Disney+ mendatang. Dengan demikian MCU menjanjikan superhero yang lebih inklusi, majemuk dan setara gender.

Dari sisi karakter antagonis, Namor sebetulnya ambigu. Kemunculannya menjadi roller-coaster epik dan memberikan sentuhan emosional. Dalam satu adegan Namor tampak sedih ketika harus menyaksikan meninggalnya salah seorang rakyatnya. Selain itu kalau tidak hati-hati menyimak, maka sekuel kedua ini mengesankan MCU menghadapkan bangsa Afrika dengan bangsa Indian. 

Secara keseluruhan Black Panther: Wakanda Forever luar biasa!.   

Artikel Terkait

Terkini