
Bandara menghasilkan pendapatan dengan berbagai cara untuk membayar biaya operasional (staf, utilitas, dll.), Mendanai investasi modal, membayar biaya pinjaman modal, dan dalam kasus bandara swasta, membayar kembali investor.
Pendapatan bandara dibagi dua kategori; aeronautika dan non-aeronautika. Dari masing-masing kategori ini, ada banyak cara untuk menghasilkan uang.
Mayoritas bandara mengandalkan berbagai metode untuk menghasilkan uang tambahan melalui aliran pendapatan non-aeronautika (komersial) yang beragam karena dalam banyak situasi, pendapatan aeronautika saja tidak cukup untuk membayar semua biaya operasional dan biaya lainnya. Perekonomian bandara harus memperhitungkan pendapatan non-aeronautika.
Aeronautika Vs. Non-Aeronautika: dua jenis pendapatan bandara Pendapatan Aeronautika
Pendapatan Aeronautika berasal dari biaya yang dibebankan bandara kepada maskapai penerbangan yang menggunakannya. Bandara adalah bisnis unik yang menggunakan berbagai cara untuk mengenakan biaya layanan penerbangan. Tetapi secara umum biaya ini mencakup tiga bagian utama:
- Biaya per penumpang: Semua penumpang yang berangkat membayar biaya ini, yang bervariasi tergantung pada rutenya. Kebanyakan, maskapai memberikan biaya ini langsung kepada pelanggan mereka.
- Biaya pergerakan: Dibebankan saat sebuah pesawat berpindah dari satu landasan pacu ke landasan pacu lainnya, dan biasanya bergantung pada seberapa berat pesawat tersebut. Beberapa bandara mengubah biaya standar ini berdasarkan seberapa keras setiap pesawat atau seberapa besar polusi yang ditimbulkannya. Hal ini dilakukan untuk mendorong maskapai penerbangan menggunakan pesawat yang lebih baik bagi lingkungan.
- Biaya parkir: Biasanya didasarkan pada ukuran pesawat dan berapa lama pesawat tersebut berada di apron. Beberapa bandara mengizinkan Anda parkir gratis beberapa saat sebelum Anda harus membayar.
Beberapa bandara memilih untuk mengenakan biaya penerbangan lainnya, seperti:
- Biaya infrastruktur: Niaya untuk menggunakan bagian tertentu dari infrastruktur atau peralatan bandara, seperti meja check-in, sistem bagasi, dan jembatan udara.
- Biaya keamanan: Biaya yang dibebankan bandara kepada maskapai penerbangan karena menyediakan staf keamanan dan peralatan untuk penyaringan.
- Retribusi pengembangan bandara: Biaya yang biasanya dikenakan per penumpang untuk membantu membayar perbaikan bandara utama. Hal ini dilakukan ketika sebuah bandara berinvestasi pada proyek-proyek modal besar untuk meningkatkan kapasitas.
Pendapatan Non-Aeronautika
Pendapatan bandara non-aeronautika sangat penting bagi operator bandara karena mereka menyumbang sekitar 40% dari pendapatan bandara di seluruh dunia dan terkadang dapat menutupi basis biaya penerbangan. Pendapatan non-aeronautika juga merupakan faktor besar yang akan memengaruhi pengalaman terbang penumpang saat bepergian.
Bandara biasanya menghasilkan uang dari hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan penerbangan, seperti konsesi ritel dan bebas bea, makanan dan minuman, parkir, persewaan mobil, iklan, dan persewaan real estat.
Dalam Laporan Ekonomi Bandara tahun 2021, Airports Council International (ACI) memperkirakan bahwa konsesi ritel, parkir mobil, serta pendapatan properti dan real estat mencapai hampir dua pertiga dari pendapatan non-penerbangan (ritel: 26,4%, parkir mobil: 20,9%, dan properti dan real estat pendapatan: 15,2%).
Namun, setiap bandara memiliki perpaduan unik antara aliran pendapatan non- aeronautika. Bandara semakin mendiversifikasi aliran pendapatan non-aeronautika mereka dan memikirkan cara-cara baru untuk menghasilkan uang, sering kali sebagai cara untuk menyebarkan risiko dan melunakkan dampak penurunan lalu lintas yang disebabkan oleh peristiwa besar dunia seperti krisis ekonomi dan pandemi.
Menggunakan lahan yang tidak diperlukan atau tidak baik untuk penerbangan, bandara menciptakan peluang ritel dan real estat baru. Tampilan unik Bandara Brisbane Australia misalnya memiliki “Mal Mobil” dengan arena pacuan kuda, dealer mobil, restoran, kafe, dan ruang konferensi.
Sebagian besar uang yang dihasilkan dari hal-hal selain penerbangan berasal dari:
- Ritel: Biaya dari pemegang konsesi ritel dan komersial dan pendapatan langsung dari tempat parkir, iklan, restoran dll.
- Biaya lain yang diatur: Mendapatkan kembali uang yang dihabiskan untuk menyediakan layanan seperti menangani tas dan meja check-in untuk penumpang.
- Angkutan Umum: Uang yang diperoleh dari layanan kereta api dari dan ke pusat kota.
- Properti: Menyewakan gedung bandara seperti hanggar, gudang, fasilitas penyimpanan kargo, fasilitas pemeliharaan, kantor bandara, dan lounge maskapai untuk menghasilkan uang.
ACI memperkirakan sekitar 60% dari seluruh pendapatan bandara berasal dari penerbangan, sisanya berasal dari ritel, persewaan properti, dan aktivitas lainnya. Pendapatan non-penerbangan merupakan bagian penting dari ekonomi bandara, dan juga merupakan bagian besar dari perasaan penumpang saat berada di sana.
Sebagai cara untuk mendiversifikasi dan mengurangi dampak penurunan lalu lintas yang tiba-tiba, yang dapat berdampak besar pada penjualan ritel bandara tradisional, bandara menciptakan peluang ritel dan real estat baru.