Amerika Selatan dan Amerika Latin, apa bedanya?

Koridor.co.id

Pada saat Christopher Columbus mendarat di Karibia pada tahun 1492, dia berpikir bahwa dia telah menemukan jalan pintas ke Asia. Sepuluh tahun kemudian Amerigo Vespucci menyadari bahwa tanah yang dimaksud Columbus adalah Dunia Baru, setidaknya untuk orang Eropa. Konsekuensinya, sebagian besar daratan yang membentuk Belahan Barat diberi nama Vespucci untuk menghormatinya.

Di masa lalu, istilah “Amerika” hanya diterapkan di bagian selatan daratan yang membentuk Dunia Baru. Namun, seiring berjalannya waktu, istilah “Amerika” mulai digunakan untuk menyebut seluruh benua di Dunia Baru. Akibatnya pada zaman modern, orang-orang mengalami kesulitan untuk meluruskan istilah “Amerika”, terutama jika menyangkut istilah “Amerika Selatan” dan “Amerika Latin”. Perbedaan utama antara keduanya kurang lebih sebagai berikut.

Bagian dari daratan Dunia Baru yang meluas ke selatan dikenal sebagai Amerika Selatan, sedangkan yang meluas ke utara dikenal sebagai Amerika Utara. Perbedaan ini muncul karena daratan penghubung yang merupakan Tanah Genting Panama, relatif sempit. Laut Karibia dapat ditemukan di utara dan barat laut Amerika Selatan, sedangkan Samudra Atlantik dapat ditemukan di timur laut, timur, dan tenggara. Samudra Pasifik dapat ditemukan di sebelah barat Amerika Selatan. Drake Passage, yang terletak di sebelah selatan Cape Horn memisahkan Amerika Selatan dan Antartika. Semestinya itu sudah cukup sebagai penjelasan.

Meskipun demikian, masih ada ruang untuk kesalahpahaman mengingat beberapa pihak berwenang berpendapat bahwa Amerika Utara dimulai bukan di Tanah Genting Panama tetapi di Tanah Genting Tehuantepec. Mereka menyebut wilayah antara dua titik itu Amerika Tengah. Dan di dalam definisi itu disebutkan, sebagian wilayah Meksiko termasuk ke dalam Amerika Tengah, padahal sebagian besar terletak di Amerika Utara.

Untuk mengatasi kesalahpahaman ini, seluruh Meksiko, bersama dengan negara-negara Amerika Tengah dan Selatan, dikelompokkan dengan nama Amerika Latin, sementara Amerika Serikat dan Kanada disebut sebagai Anglo-Amerika. Amerika Latin juga termasuk pulau-pulau di Karibia yang penduduknya berbicara bahasa Roman, yakni bahasa yang dulu digunakan pada zaman kekaisaran Romawi (Spanyol, Portugis, Prancis, dan sebagainya).

Perbedaan ras dan budaya juga terlihat sangat nyata. Dari akhir abad ke-15 hingga ke-18, penduduk asli Amerika Latin mengalami proses penaklukan dan penjajahan yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugis. Selain itu, mereka sama-sama memperjuangkan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial pada awal abad ke-19.

Setelah memperoleh kemerdekaannya, banyak dari negara-negara ini mengalami tren perkembangan yang sama satu sama lain. Namun, meskipun banyak kesamaan, negara-negara ini juga memiliki perbedaan sosial, budaya, dan ekonomi yang cukup signifikan.

Meskipun Amerika Latin mencakup negara-negara yang peninggalannya didominasi Prancis, unsur-unsur Spanyol dan Portugis juga tampak begitu besar dalam sejarah wilayah tersebut sehingga muncul usulan mengganti istilah Amerika Latin dengan Iberoamerica.

Bahasa Latin memberi kesan bahwa kontribusi bahasa Prancis dan Italia sama pentingnya; namun, kenyataannya tidak demikian. Setelah baru saja memahami perbedaan antara Amerika Selatan dan Amerika Latin, mungkin kita harus membahas ini di lain kesempatan.

*** disadur dari Britannica.

Artikel Terkait

Terkini