5 Jenis Garam dan Penggunaannya

Koridor.co.id

Garam Kosher - jenis garam ini didapat tanpa melalui proses pemurnian dan tidak mengandung zat anti penggumpalan atau yodium.
Garam Kosher – jenis garam ini didapat tanpa melalui proses pemurnian dan tidak mengandung zat anti apenggumpalan atau yodium.

Jakarta, Koridor.co.id – Selain berfungsi sebagai bumbu dapur, beberapa jenis garam tertentu bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Beberapa jenis garam dapat membantu melindungi kesehatan jantung, mencegah dehidrasi, mencegah osteoporosis, dan lainnya. Tahukah Anda, jenis, asal usul, dan tekstur berbeda dari garam akan memberikan rasa yang juga unik pada makanan?

Berikut ini beberapa jenis garam dan penggunaannya.

Garam Kosher

Tekstur garam kosher cenderung kasar. Garam kosher baiknya Anda gunakan dalam pengasapan daging untuk membantu menghilangkan kelembapan berlebih dari daging.

Selain itu, Anda dapat mengontrol ke mana arah garam ditaburkan jika Anda menggunakan garam jenis ini.

Garam Meja

Juga kita kenal sebagai garam beryodium, garam jenis ini merupakan bahan yang serbaguna di dunia kuliner.

Ini karena kegunaannya dalam membumbui masakan selama proses memasak ataupun setelahnya.

Garam meja memiliki butiran sangat halus dengan ukuran kristal yang kecil. Mengutip dari laman Lifehacker, butiran halus dari jenis garam ini berasal dari proses penghilangan mineral lain sebelum kemudian ditambahkan yodium.

Oleh karena itu, garam ini bermanfaat untuk mencegah kekurangan yodium dalam tubuh. Kekurangan yodium dalam tubuh dapat mengakibatkan hipotiroidisme yang menyebabkan penyakit gondok.

Rock Salt

Nama rock salt (garam batu) berasal dari kemiripannya dengan batu.

Garam ini berbentuk kristal kasar, tidak beraturan serta ukurannya jauh lebih besar daripada jenis garam yang lain.

Garam ini mungkin tidak memiliki manfaat sebanyak garam meja, namun Anda dapat menggunakan garam batu dalam pembuatan es krim homemade.

Menambahkan garam batu ke dalam wadah es dapat mempercepat proses pembekuan.

Garam Himalaya

Garam ini murni, tanpa proses pemutihan ataupun penambahan zat kimia lainnya. Kristal garam ini berasal dari endapan garam di Himalaya atau Pakistan, dan dipanen secara manual untuk menjaga kemurniannya.

Garam Himalaya mengandung sejumlah kecil mineral seperti zat besi, kalium hingga magnesium. Menurut dr. Steven Lin, garam Himalaya memiliki 84 elemen penting yang tubuh perlukan.

Dengan kandungan elemen sebanyak itu, garam Himalaya bisa mengurangi risiko keram otot, meningkatkan kesehatan gula darah dan meningkatkan pH sehat dalam sel tubuh.

Selain untuk bumbu salad atau daging yang sudah matang, garam ini juga cocok untuk tambahan bumbu hidangan penutup seperti kue untuk menambah cita rasanya.

Garam Laut

Garam ini dipanen dengan cara menguapkan air laut dan biasanya tanpa pemrosesan lebih lanjut. Karena itulah garam ini masih meninggalkan kristal natrium klorida dan beberapa mineral lainnya.

Garam laut cocok digunakan untuk sentuhan akhir dalam masakan, seperti pada pembuatan pasta dengan cara menaburkan sejumput garam laut ke dalam air rebusan pasta.

Dengan mengetahui berbagai jenis garam dan penggunaannya, Anda dapat menyajikan hidangan yang lezat untuk Anda dan keluarga. (Alifya Revina)

Artikel Terkait

Terkini