Jakarta, Koridor.co.id – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan meminta seluruh rakyat agar ikut mengawasi proses perhitungan suara menyusul suara PSI yang kini mencapai 3,13% versi rekapitulasi perhitungan sementara KPU di Sirekap.
“Sekarang saatnya seluruh rakyat mengawasi, karena kejahatan itu takut transparansi, tidak ada kejahatan yang berani terhadap transparansi,” kata Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara pada Minggu (3/3).
Seperti diketahui suara PSI bertambah drastis dalam beberapa hari terakhir. Dari 2,86 persen atau 2.171.907 suara pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB menjadi 3,13 persen atau 2.402.268 pada Sabtu (2/3) pukul 15.00 WIB.
Anies mengatakan proses perhitungan suara itu harus dijaga validitasnya dan publik harus memastikan ini menjadi pemilu yang membanggakan.
“Kalau memang tidak ada, suaranya jangan diada-adakan. Dan pemilu kita harus jadi pemilu yang membanggakan, jangan jadi pemilu yang memalukan,” tutur Anies.
Anies mengingatkan jangan sampai ada hal-hal yang malah membuat pemilu yang sudah dilakukan menjadi cacat.
“Begitu terjadi peristiwa seperti ini, maka akan merusak semua. Kalau merusak semua kepercayaan rakyat akan hilang terhadap proses pemilu kemarin,” katanya.
Anies lalu menyinggung Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep yang merupakan putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dan pemerintah harus ikut bertanggung jawab walaupun ketuanya adalah anak presiden bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden,” ucapnya. (Pizaro Gozali Idrus)