
Jambi, Koridor.co.id – Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Totok Hariyono menegaskan kepala desa harus bersikap netral dalam artian tidak berpihak kepada salah satu kandidat dalam gelaran Pemilu 2024.
Totok menyampaikan pernyataan itu di hadapan ratusan kepala desa yang hadir dalam agenda Rakernas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Jambi.
“Kepala Desa dilarang ikut sebagai pelaksana kampanye, harus netral sebagai kepala desa,” kata Totok dalam keterangan resmi Bawaslu RI, Kamis (27/7/2023).
Totok juga mengingatkan agar kepala desa tidak membuat keputusan yang merugikan atau menguntungkan salah satu peserta pemilu dalam masa kampanye. Masa kampanye berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
“Kepala desa dilarang memberikan keputusan yang berpihak, yang merugikan atau menguntungkan salah satu peserta pemilu dalam masa kampanye,” ujarnya.
Di sisi lain, Totok mengajak seluruh kepala desa membantu pengawas pemilu dalam menyosialisasikan peraturan kampanye kepada masyakat.
“Kepala desa dan Pengawas pemilu harus saling mendukung dan melakukan sosialisasi, apa yang harus dan tidak harus dilakukan pada saat masa kampanye,” ujarnya.
Dalam acara Apdesi itu, Menteri Pertahanan sekaligus bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto tutut hadir dan berpidato. Prabowo lewat pidatonya mengaku selalu merasa dekat dengan Apdesi.
Prabowo percaya bahwa para kepala desa adalah lapisan pemimpin yang paling memahami kesulitan rakyat akar rumput.
“Saya merasa selalu dekat dengan Apdesi karena saudara adalah pemimpin yang terdekat dengan rakyat. Karena itu saya percaya saudara lebih mengenal rakyat kita, lebih merasakan kesulitan-kesulitannya,” ujarnya.
Prabowo pun berpesan kepada seluruh kepala desa agar bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat. “Mengabdi untuk rakyatmu. Membangun desa berarti membangun bangsa,” ucapnya.
Selain menyampaikan gagasannya tentang pembangunan desa, Prabowo yang hadir mengenakan kemeja putih juga menyoroti sejumlah isu terkini. Ter,asuk, ancaman krisis pangan dan energi.
Prabowo berpendapat segala kesulitan yang dihadapi dapat diatasi apabila seluruh elemen bangsa bertekad bekerja sama melakukan yang terbaik.
Anies Baswedan akan Tingkatkan Dana Desa
Sementara itu, Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menekankan pentingnya pendamping desa yang profesional. Dengan demikian, kepala desa bisa memiliki mitra yang menguatkan dalam pembangunan desa.
Kata dia, tak boleh ada lagi pendamping desa berkat titipan pihak-pihak tertentu. Hal itu tanpa topangan kualitas dan kualifikasi yang jelas. “Hanya dengan cara itu akan lahir desa yang kuat dan mandiri,” lanjut mantan Mendikbud tersebut.
Anies juga memastikan program yang baik tentang desa saat ini tidak boleh dihentikan. Ia menyampaikan demikian untuk menjawab rumor yang beredar bahwa dirinya akan mengubah kebijakan tentang desa jika kelak terpilih menjadi RI-1.
Isu itu muncul seiring gagasan perubahan yang Anies gaungkan. “Justru dana desa akan kita tingkatkan. Makanya dalam matriks kebijakan itu ada empat hal yang harus dipahami,” tutur Anies.
Anies pun membeberkan empat kebijakan. Pertama, kebijakan apa yang berlanjut. Kedua, apa yang perlu koreksi.
Lalu, ketiga, apa yang perlu setop. Terakhir, hal baru apa yang perlu dibuat.
Maka itu, kepala desa akan mendapat kewenangan penuh untuk menentukan kebutuhan mereka.
“Karena yang tahu masalah sesungguhnya adalah kepala desa, apa yang harus ditingkatkan dan apa yang mesti dikoreksi,” tuturnya. (Pizaro Gozali Idrus)