Jakarta, Koridor.co.id – Skema koalisi pendukung paslon capres dan cawapres 01, 02, dan 03 berpotensi berlanjut di Pilkada serentak November 2024.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago menilai dekatnya jarak Pemilu dan Pilkada memberikan keuntungan kepada parpol-parpol yang solid membangun basis koalisi Pilpres untuk memenangkan banyak pertarungan kepala daerah.
“Pertarungan pilpres menjadi pertarungan di Pilkada punya peluang terjadi, jika partai koalisi pilpres membangun komitmen lanjutan. Tetapi, partai-partai tertentu tentu punya kepentingan berbeda,” ujar Arifki kepada Koridor pada Selasa (5/3).
Menurut Arifki, bagi partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Pilkada Serentak 2024 dapat menjadi legitimasi kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu di level daerah dalam lima tahun ke depan.
Sedangkan, bagi parpol pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, untuk menjaga momentum oposisi yang menang di pilkada bukan dari kubu partai pemenang pilpres.
“Pilkada ini momentum lebih regional. Paslon capres-cawapres yang menang di daerah-daerah tertentu bakal berpotensi memenangkan pilkada jika partai koalisi pilpres solid mendukung di pilkada,“ ungkap Arifki.
Dia menilai pertarungan Pilkada kali ini akan menarik. Terutama di daerah-daerah strategis, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
“Memenangkan Pilkada tidak hanya koalisi dan oposisi dengan pemerintahan baru, tetapi basis utama partai untuk memenangkan Pemilu 2029,“ ujar Arifki. (Pizaro Gozali Idrus)