Jakarta, Koridor.co.id – Kementerian Luar Negeri RI membantah bahwa Indonesia memiliki kerja sama dengan Israel.
Pernyataan ini disampaikan menyusul berita media asal AS Jewish Insider pada (28/2) yang melaporkan adanya pertemuan antara Jakarta dan Tel Aviv di negara ketiga untuk membahas normalisasi.
Media itu juga melaporkan keluarnya para WNI pada November 2023 dari jalur Gaza di tengah perang merupakan bagian dari restu penjajah Israel demi menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia.
“Kemlu sebagai penjuru diplomasi sama sekali tidak tahu kalau ada proses seperti itu. Istana juga secara tegas sudah menolak klaim itu,” kata juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan pada Kamis (7/3).
Dia menegaskan bahwa posisi Indonesia sejak awal jelas, kemerdekaan Palestina adalah tujuan utama.
Sehingga untuk melakukan evakuasi WNI yang masih di Palestina turut bekerja sama dengan sejumlah pihak.
“Kita tidak bekerja sama dengan satu pihak, tapi banyak pihak, termasuk sejumlah organisasi sipil dan kita tidak tanya satu-satu apa kewarganegaraan personilnya,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa Perlindungan WNI merupakan kewajiban negara dan prioritas politik luar negeri.
Maka dalam proses evakuasi WNI dari Gaza, Kemlu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan WNI.
“Menlu (Retno Marsudi) menggunakan kedekatan pribadi dengan Menlu Qatar dan Mesir untuk memastikan WNI yang dievakuasi sudah masuk ke dalam list,” ujarnya. (Pizaro Gozali Idrus)