Jakarta, Koridor.co.id – Angin puting beliung yang terjadi pada Rabu (21/2), pukul 17.15 WIB, menerjang wilayah Kabupaten Sumedang dan Bandung.
Pemutakhiran data, dampak kerusakan rumah di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.
Sehari setelah terjadinya angin puting beliung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan di lapangan.
Pemutakhiran data per hari ini, Kamis (22/2), pukul 10.00 WIB, BPBD Kabupaten Bandung mencatat rumah rusak sebanyak 493 unit. Kerusakan rumah warga terjadi pada tingkat rusak ringan hingga rusak berat.
Perincian rumah rusak di wilayah Kabupaten Bandung, yaitu rumah rusak ringan sebanyak 223 unit, rusak sedang 119 dan rusak berat 151.
Selain rumah, tercatat 18 bangunan pabrik dan toko terdampak angin kencang pada Rabu kemarin.
Sedangkan dampak korban jiwa, BPBD Kabupaten Bandung mencatat adanya 422 KK atau 1.359 jiwa yang terdampak.
Korban luka-luka mencapai 21 jiwa. Tidak ada korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Sementara itu kerusakan di Kabupaten Sumedang sebanyak 10 unit rumah dengan tingkat kerusakan sedang.
Di sisi lain, sebanyak 13 unit bangunan pabrik terdampak. Sedangkan warga terdampak di kabupaten ini sebanyak 412 KK, korban luka-luka 12 jiwa dan mengungsi 21 KK atau 74 jiwa.
Batalyon 330 dan Kementerian Sosial mendirikan tenda untuk warga yang mengungsi sementara. Yaitu mereka yang berasal dari Kampung Situbuntu, Desa Mangun Arga, Kecamatan Cimanggung. Warga juga mengevakuasi diri ke musala setempat.
BPBD Kabupaten Sumedang dan Bandung masih melakukan upaya pembersihan puing bangunan dan pohon tumbang.
Pembersihan dibantu personel Basarnas, TNI, Polri, aparat desa dan kecamatan serta warga.
Selain pembersihan di lokasi terdampak, para personel juga melakukan pendataan serta asesmen kebutuhan terhadap situasi terkini pascabencana.
Sementara itu, BPBD Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan wilayah terdampak dan para personelnya turut membantu BPBD kabupaten untuk melakukan asesmen di lapangan.
Pihaknya juga memberikan bantuan terpal yang digunakan untuk menutup atap secara darurat. (Pizaro Gozali Idrus)