Kendaraan listrik ditargetkan segera mengaspal. Keberadaan penyelenggara kursus rakit motor listrik jadi kebutuhan 

Koridor.co.id

Pelatihan kursus rakit motor listrik yang diselenggarakan Yayasan Orang Senang, melalui programnya, Elektrik Rakyat Indonesia.

Pemerintah terus mengejar targer konversi 1.000 unit sepeda motor penggerak Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik demi net zero emission

Hal itu juga tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vihecle) untuk Transportasi Jalan.

Muhammad Dipo Kartono, pendiri Yayasan Orang Senang melihat peluang hal tersebut dengan membentuk kursus rakit motor listrik. 

Sejak didirikan pada 14 Juli 2022, sudah tiga kali yayasannya menyelenggarakan pelatihan pembuatan motor listrik. Sudah puluhan peserta juga lulusannya. 

Bukan tanpa pengalaman. Dipo mendirikan lembaganya itu, berdasarkan pengalamannya dalam membangun Komunitas Sepeda Listrik Wildrabbit, selama lebih dari tujuh tahun. 

Selepas itu, Dipo juga mendalaminya dengan bongkar pasang, merakit motor listrik hingga akhirnya berinisiatif membangun lembaga kursus bernama Elektrik Rakyat Indonesia (ERI). 

Koridor kemudian menemui dan mewawancarai Dipo usai menyelenggarakan kursus rakit motor listrik berkolaborasi dengan Koperasi Trikarya di Begor Pondok Suryo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022). 

Berikut petikan percakapan Pipit Aprilia Rahapit dari Koridor dengan Muhammad Dipo Kartono:

Apa yang membuat Mas Dipo membuat kursus rakit motor listrik ini? 

Saya persembahkan untuk memberi rasa keyakinan tanpa rasa takut masyarakat dalam mengalihkan motor bahan bakar ke kendaraan listrik. Kita harus bisa meninggalkan sesuatu, atau karya yang terbaik untuk anak cucu kita nanti. 

Sebenarnya niat membentuk kursus motor listrik ini sudah lama banget. Sempat putus asa ketika pandemi Covid-19 datang. Pernah stuck sampai di titik terendah. Pernah maju lagi, kemudian terus jatuh lagi. Tetapi, saya tidak putus asa. Saya ikuti naluri sampai akhirnya sekarang bentuk lagi dan luar biasa disambut antusias oleh para peserta yang ikut. Gak kebayang mau bikin kursus, rencana Tuhan itu gokil. 

Hampir semua motor sudah dikonversi dari Vespa, motor Mio, Spin, Motor Trail, terus honda C70 itu sudah kita buat menjadi motor listrik. 

Pendiri Yayasan Orang Senang, Muhammad Dipo Kartono.

Apa sih yang diberikan dalam kursus ini?

Semua. Sosialisasi kendaraan listrik, pelatihan perakitan. Khususnya, merakit sepeda motornya kita bukan di sepeda dan lain-lain. Misalnya, kalau diperakitan itu bagaimana penyambungan kabel, setting controller, batasnya mana-mana kita kasih tahu ke para peserta. 

Kemudian memberi tips penanggulangan kalau ada kerusakan, terus memberi tips rencana bisnis dan peluang-peluang sekarang ini apa saja. Terus kasih tahu plan bisnisnya juga. Peluang-peluang kita bacakan kepada para peserta. 

Kalau yang ikut kursus bisa mendapatkan fasilitas informasi tidak terbatas terkait perawatan motor listrik, kemudian peluang-peluangnya juga banyak. 

Apa saja yang harus diperhatikan kalau merakit dan merawat motor listrik?

Jadi merakit sepeda motor listrik itu kita harus tahu berapa kecepatan yang kita inginkan. Kita biasa mengendarai berapa kilometer per jam atau berdasarkan jarak tempuh sehari kita pergi itu patokannya di situ. 

Jadi, motor listrik itu umpama kita mau jalan dengan kecepatan 60 kilometer per jam, harus turun sejenak di kecepatan 50 kilometer per jam atau dinaikkan. 

Jadi logikanya kalau kita gas terus di 60 kilometer per jam, terus kan nanti panas dan jebol. Kalau di 80 kilometer per jam itu masih aman. 

Selain itu dalam merawat atau merakit sepeda motor juga tidak boleh coba-coba. Motor listrik juga harus seimbang antara dinamo, controller dan baterai. Kita harus tahu ukuran-ukurannya. Kalau ada salah satu itu yang error, akan menyebabkan kerusakan komponen, akan beruntun, biaya yang dikeluarkan lebih besar lagi.

Bagaimana mengatasi motor listrik yang terkena banjir?

Dinamo itu sebenarnya ada seal, produk pabrikan sudah merancangnya antiair. Kecuali ada yang sudah terbuka ya. Itu harus dibalut lagi agar tidak terkena air. Kalau terkena banjir, kemudian sambungan socket baterai kabel itu gak boleh juga terkena air. Jadi kalau terkena air pasti mati. 

Matinya bisa permanen. Soalnya kalau sudah mati gitu, kalau ada kerusakan ya harus ganti kalau di kendaraan listrik. Mengakalinya bisa dengan dibalut lagi dengan ketat dan taruh di bagian paling tinggi, yang terpenting juga socket baterainya jangan terkena air. 

Salah satu hasil modif karya Elektrik Rakyat Indonesia (ERI) di bawah naungan Yayasan Orang Senang. (Sumber foto: Pipit Aprilia Rahapit/Koridor)

Bagaimana soal keamanan pengendara motor listrik rakitan di jalanan? 

Kalau plat nomor itu pakai plat lama. Yang penting ada suratnya. Kalau yang kosong (motor bodong, atau tanpa surat-surat) kita gak berani. Misalnya, Honda Beat yang memiliki surat lengkap kemudian kita ubah jadi motor listrik itu masih bisa dipakai jalan. Soalnya kan masih ada surat-surat, seperti STNK, nomor mesin, nomor rangka, masih ada. Itu balik lagi ke kebutuhan masyarakat, karena harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tinggi. Sekarang kalau BBM harga tinggi, kita gak mampu beli siapa yang mau jawab?.  Belum ada potensi penindakan pihak berwenang untuk menilang, karena memang belum ada juga peraturan resmi pemerintah. 

Seperti apa target yang diharapkan terealisasi? 

Masyarakat diharapkan bisa mengerti tentang kendaraan listrik, seperti perawatan dan mengatasi kerusakan kendaraan listrik. Kemudian juga bisa menciptakan lapangan kerja kreatif. Khususnya adik-adik lulusan SMK, dan yatim piatu. 

Berapa biaya untuk ikut kursus merakit motor listrik di ERI? 

Per orangnya Rp2 juta. Kami mengajarkan bagaimana agar peserta mampu merakit kendaraan listrik, memahami sistem kelistrikan, mengatasi kerusakan, dan mendapatkan sertifikasi digital. 

Artikel Terkait

Terkini