Indonesia punya pakar lebah. Namanya Prof. Dr. Damayanti Buchori yang kini menjabat kepala Laboratorium Pengendalian Hayati, Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB. Belum banyak yang tahu bahwa setiap 20 Mei diperingati sebagai hari lebah sedunia.
Apa manfaat lebah bagi dunia? Mengapa harus ada hari lebah? Menurut direktur Center for Transdisciplinary and Sustainability Science IPB ini, konteks kepentingan dunia terhadap lebah, bukan hanya madu, tetapi dia berfungsi sebagai penyerbuk. Data menunjukkan 75% tanaman pangan penyerbukannya dilakukan oleh polinator. Di antara polinator dominan adalah lebah
Menurut peraih Ph.D di bidang Ecology, Evolution and Behaviour dari Biology Department, Indiana University at Bloomington, Amerika Serikat ini, lebah memiliki jasa besar pada ekosistem. Kalau lebah sampai punah dampaknya sangat besar. Untuk itu pemerintah harus berperan dalam mengawasi pestisida untuk pertanian dan tentunya juga mencegah pemanasan global bersama negara lain di dunia.
Berikut petikan wawancara Irvan Sjafari dari Koridor, pada Selasa, 23 Agustus 2022, dengan perempuan kelahiran Bandung, 28 Oktober 1960 itu. Sebagian dikutip dari penelitian Damayanti dengan kawan-kawan bertajuk Beekeeping and Managed Bee Diversity in Indonesia: Perspective and Preference of Beekeepers, dalam jurnal Diversity, 13 Januari 2022.
Ada beberapa penelitian global yang menyebutkan bahwa populasi lebah di dunia terancam karena faktor pemanasan global, apa komentar Anda?
Secara global memang tren itu terjadi. Di Eropa dan Amerika Utara sudah terlihat. Kalau di Asia dan Indonesia kita lack of data. Tetapi, kalau mau melihat tren landuse change indikasi ke situ untuk Indonesia juga ada. Cuma memang kita belum punya data yang benar-benar membuktikan hal itu. Karena riset ke arah sana masih kurang.
Ada penelitian soal menurunnya populasi lebah di Indonesia?
Ada sebuah publikasi dari 25 peneliti Indonesia yang mengamati dari Aceh sampai Maluku, tentang persepsi peternak lebah di Indonesia. Ini memang dalam bentuk wawancara. Dalam wawancara ini kita bertanya adakah kematian yang terjadi pada populasi lebah? Ternyata 57% dari responden mengatakan mereka pernah mengalami kejadian kematian cukup besar pada lebah mereka.
Kira-kira apa penyebab penurunan populasi lebah?
Penyebab penurunan populasi ada macam-macam. Mulai dari pestisida, cuaca, parasit yang menyerang lebah. Kemudian, perubahan iklim dan landuse change, yaitu berubahnya fungsi lahan dari hutan, lahan-lahan pertanian, menjadi perumahan, pabrik.
Secara garis besar lebah di Indonesia seperti apa ?
Lebah mempunyai fungsi untuk produksi madu, induk, propolis, lilin, bee pollen, royal jelly, dan racun lebah. Serangga ini juga mempunyai jasa bagi penyerbukan berbagai spesies tanaman dan juga dalam rantai makanan. Lebah eusosial (serangga sosial) sangat beragam di Indonesia dan mencakup tiga kelompok, yaitu lebah madu, lebah tak bersengat, dan lebah bumblebee yang masing-masing menyimpan sumber daya, seperti madu di dalam sarangnya.
Kekayaan spesies yang tinggi dan keunikan persebaran lebah eusosial di Indonesia dapat dikaitkan dengan bentangan geografis negara yang luas, lanskap topologi dan lingkungan yang bervariasi, serta sejarah geologi yang kompleks. Indonesia telah mencatat lima spesies lebah madu asli, setidaknya 46 spesies lebah tanpa sengat.
Sebuah penelitian baru-baru ini di Jambi, Sumatera, menemukan 39 spesies lebah, termasuk lebah madu dan lebah tanpa sengat.
Beberapa spesies tercatat di seluruh pulau di Indonesia, dan beberapa spesies tidak. Sebagai contoh, spesies lebah tak bersengat, Tetragonula laeviceps, tersebar luas dan mencakup seluruh Indonesia, sedangkan lebah bumblebee (Bombus spp.) hanya ditemukan di dataran tinggi Jawa dan Sumatera.
Secara ekonomis bagaimana produksi madu oleh lebah?
Produksi madu nasional mencapai 51.338 Liter pada 2020, dengan produksi tertinggi di pulau Jawa sebesar 41.614 Liter (81,06%). Sementara data produksi madu nasional tidak tercatat dengan baik, bukti yang tersebar menunjukkan bahwa produksi madu dengan berburu.
Apa dampaknya bagi ekosistem kalau terjadi penurunan populasi lebah?
Bila populasi lebah menurun, maka proses penyerbukan akan terganggu. Artinya panen bisa gagal. Tanaman-tanaman, seperti tomat, ketimun, sawi hijau, dan beragam buah-buahan, semisal mangga, rambutan, durian, kopi, dan masih banyak ribuan tanaman, bahkan mungkin ratusan ribuan tumbuhan liar tidak akan mampu bereproduksi. Mereka akan punah, habis, karena tidak ada penyerbuk. Jika tidak ada tanaman-tanaman ini, manusia akan kelaparan karena tinggal ada tanaman yang hanya diserbuki oleh angin atau hewan-hewan vertebrata.
Apa lagi akibatnya?
Fungsi lebah di alam kan bukan hanya penyerbuk. Dia juga jadi makanan bagi hewan-hewan lain seperti kelelawar, burung-burung dan sebagainya. Jika sumber pakan hewan-hewan besar ini mati, atau berkurang drastis, maka hewan-hewan seperti kelelawar dan juga burung akan kena getahnya, akan menurun populasinya karena mereka kehilangan sumber pakan. Jadi kepunahan lebah itu tidak hanya akan mempengaruhi kegagalan panen, tapi punya dampak lebih luas terhadap rantai makanan yang ada.
Apakah sudah terjadi dampaknya di Eropa dan Amerika?
Di sana mereka sudah ada kebiasaan “angon lebah”, yaitu peliharaan lebah mereka jadikan semacam bisnis dan mereka keliling ke lahan-lahan pertanian untuk “menyewakan” lebah mereka . Ini sudah jadi bisnis di sana, peternak lebah keliling utuk sekalian mendapatkan sumber nektar dan pollen bagi lebahnya, tapi mereka juga sekalian menyerbuki lahan-lahan pertanian.
Peternak lebah lalu dibayar oleh petani setempat. Praktik ini sudah lama dilakukan sebelum terjadinya penurunan lebah. Cuma sekarang menjadi bisnis yang semakin penting karena terjadi penurunan populasi lebah di alam atau lebah liar (wildbees). Jadi, fungsi penyerbukan di alam yang biasanya dilakukan oleh lebah liar sekarang banyak diganti oleh lebah-lebah yang diternakkan.
Di Indonesia angon lebah ini juga sudah dilakukan tapi ini merupakan upaya peternak lebah untuk cari polen dan nektar, bukan untuk penyerbukan. Dan peternak lebah tidak dibayar untuk hal ini.
Apa yang harus dilakukan pemerintah?
Jadi langkah pemerintah yang harus dilakukan antara lain memonitor penggunaan pestisida dengan lebih baik, membatasi produksi pestisida dan penggunaan pestisida yang berlebihan, menghentikan alih fungsi lahan, masyarakat perkotaan, menanam tanaman-tanaman berbunga sebagai sumber pakan lebah. Pada dasarnya kita harus memperbaiki ekosistem untuk mengembalikan populasi lebah.
Yang penting juga peternak lebah dan petani bisa kerja sama untuk mengatur kapan penyemprotan dilakukan agar lebah-lebah tidak terpapar oleh pestisida.
Anda sendiri mengapa tertarik mengamati lebah?
Awalnya saya jatuh hati pada lebah karena evolusinya yang luar biasa. Dia serangga sosial yang luar biasa. Hidup bersama dan saling membantu. Dan semuanya dari lebah pekerja, lebah pencari pakan, lebah penjaga sarang adalah betina. Jantan itu hanya ada bila dibutuhkan untuk kawin, tapi setelah itu sarang dipenuhi oleh betina.
Menurut saya ini menarik. Saya bertanya: kenapa kok hanya betina? Jantannya kemana? Nah ini membuka sebuah bidang studi lain tentang social biology. Tapi itu cerita lain. Jadi utamanya saya tertarik dengan lebah karena kehidupannya yang unik dan perannya yang luar biasa di alam. Dia adalah penghulu bagi tanaman dan tumbuhan di alam.