Lompat-lompat kecil/Di lantai berduri/Ku asik menari/Di dunia sendiri. Lirik lagu bertajuk Penyendiri yang ditulis penyanyi remaja bernama Misellia Ikwan itu, sebetulnya mewakili para introvert untuk semua umur, baik laki-laki dan perempuan.
Yura Yunita menjadi mentor dari penyanyi kelahiran Surabaya 18 Mei 2004 dan mendorongnya melahirkan album debut Penyendiri. Sang suami Donne Maula pun ikut menulis lagu (bersama Yura), selain menjadi produser penyanyi dengan subscriber 1,91 juta itu. Misellia dan Yura bernaung di bawah label yang sama yakni ‘Merakit’.
Misellia rutin mengcover lagu baik di Instagram maupun YouTube. Karirnya pun melambung usai menyanyikan lagu Despacito dari Luis Fonsi dan Daddy Yankee di tahun 2017. Kala itu, pengikut akun Instagramnya langsung melonjak hingga 100 ribu pengikut dalam sehari.
Produktif dan tak mengabaikan pendidikan, ia dipercaya menjadi Brand Ambassador ‘Aplikasi Ruangguru’ di tahun 2018 bersama sederet publik figur lainnya, yakni Jess No Limit, Iqbaal Ramadhan, Jefri Nichol, dan Gita Savitri. Berikut petikan wawancaranya dengan Irvan Sjafari dari Koridor melalui WA.
Selamat datang di blantika musik Indonesia dengan lagu-lagu unik seperti Penyendiri, Sendiri, Diam-diam? Bagaimana ceritanya akhirnya terjun ke dunia musik?
Aku terjun di dunia musik pertama kali 8 tahun lalu. Misell yang umurnya 11 tahun waktu itu suka buat cover lagu di Instagram & YouTube, untungnya waktu itu menarik banyak sekali perhatian dan respon positif dari netizen. Dari situ konsisten buat cover hingga akhirnya punya single sendiri di September 2020—Judulnya ‘Isi Hati’ ditulis oleh Yura Yunita & Donne Maula. Di single kedua Misell mulai berani menulis dan produce sendiri ‘Akhir Tak Bahagia’ walau masih tetap di bawah bimbingan Yura dan Donne. Setelah 3 tahun bekerja bersama, baru di tahun kemarin aku resmi gabung ke label Merakit.
Bagaimana proses pembuatan album?
Untuk proses pembuatan album memakan waktu 9 bulan. Setiap prosesnya seperti menulis, membuat aransemen, rekaman, semuanya punya kesulitan sendiri-sendiri. Di tengah proses album ini aku banyak mengalami hal baru yang nggak pernah aku rasakan saat bikin single sebelumnya, entah secara teknis atau nonteknis.
Bagaimana proses pembuatan lagu Penyendiri, Sendiri dan Diam-diam itu? Bagaimana menciptakan lagu-lagu tersebut?
Ide awal album ini memang dimulainya dari aku sendiri yang memang seorang introvert. Sebagai seorang introvert industri kreatif, nggak jarang bertemu dengan orang-orang ekstrovert yang kurang ngerti sama konsep “penyendiri”. Aku rasa sendirian itu selalu dikaitkan dengan hal-hal negatif, maka itu adanya album ini untuk memberi tahu ke teman-teman bahwa nggak ada yang salah dari ‘sendiri’, bahkan sendiri itu bisa menyenangkan.
Apa makna “Lompat-lompat kecil, di lantai berduri” mengapa lantai berduri? Maknanya apa?
“Lompat-lompat kecil di lantai berduri” memberi tahu bahwa di balik seorang penyendiri yang seringnya nggak banyak bicara, pikiran kita tuh berlaku sebaliknya, alias ramai sekali. Ramai akan khayal tidak ada batasnya, seolah kita lagi ada di dunia sendiri.
Apakah memang Misellia tipe melankolis, seperti orang yang suka punya diary? Tidak pernah atau jarang bertemu orang untuk curhat atau tidak percaya?
Bisa dibilang. Seringnya apa yang sedang aku rasakan ujung-ujungnya kalau nggak jadi tulisan di diary, Ya, jadi lagu. Bahagia atau sedih, aku pasti larinya ke musik.
Apa rencana di 2023?
Sejauh ini rencana di 2023 mau fokus membesarkan album ‘Penyendiri’, supaya bisa sampai ke lebih banyak telinga. Kedua, pastinya mau membayarkan rindu yang kemarin ditumpuk waktu pandemi, alias mau manggung ke sana-ke mari bawain lagu-lagu di album baru juga.