
Di dunia musik underground atau kalangan metalhead nama vokalis Band Invicta, Ayuningtyas Khoirunnisa Lisetya Auryn, menjadi salah satu ikon terjunnya kaum hawa ke genre ini dari generasi milenial.
Perempuan kelahiran Cimahi, 8 Juni 1997 mengawali karirnya di blantika metlhead ketika masih duduk di bangku SMP. Alumni Fakultas Psikologi Universitas Maranatha Bandung ini terinspirasi dari Sang Bunda yang gemar memutar lagu Guns N’ Roses, Queen, Led Zeppelin sejak dia kecil.
Auryn membantah bahwa semakin banyak kaum hawa terjun ke dunia mealhead. Namun katanya walau ada pemain baru cewek, tetapi kalau ditotal jumlah mereka tidak seperti dulu. Dia bilang cewek metalhead sekarang tampil modis di luar panggung dan tidak selalu tomboy.
Berikut percakapannya dengan Irvan Sjafari dari Koridor melalui Whatsapp, 10 Mei 2023.
Kabarnya Auryn sudah jatuh hati pada musik metal sejak masih kecil? Apa asyiknya lagu metal bagi Auryn kecil waktu itu? Apakah Mama juga main band atau memainkan alat musik?
Yang aku ingat ketika mendengar musik Mama Being Joy. Sudah jelas ketika Mama suka putar lagu Guns N’ Roses, Queen, Led Zeppelin hingga Iron Maiden, saya lihat ekspresi wajah Mama. Vibing (menari-nari) mengikuti musik sambil menyanyikan liriknya, sambil melihatin aku yang waktu itu belum mengerti lagunya.
Aku jadi ikut vibing. Enjoy the music juga. Mama bisa main gitar dan piano. Kalau nurun aku, aku pribadi nggak bisa main gitar. Mama lebih jago, aku hanya main piano. Aku musik klasik main piano.
Sudah main band sejak remaja? Bisa diceritakan sebelum akhirnya membentuk band Invicta?
Aku sempat vakum dari 2015 hingga 2018, itu karena aku nggak ke event, aku nggak buat karya. Lagipula band pertama Pigphobia aku juga vakum. Pada 2018 aku sempat main di acara Hellprint, 2019 membentuk Invicta karena soul aku dibermusik apalagi di musik metal karena aku numpahin karya, ketemu teman-teman vibingnya ketemu di skema metal sendiri.
Nah aku ngajakin tuh drummer band pertama di Pigphobia aku ajak buat proyekan baru. Formasi pertama itu ada Adis, Chamot, Safar dan aku. Lalu terbentuklah Invicta, Januari 2019.
Mengapa akhirnya memilih technical deathmetal?
Karena awal nge-flow saja. Formasi pertama bersama anak-anak seperti Chamot dan Adis . Kita influencer ke mana saja, band apa saja yang didengerin, band yang pertama yang kita ikuti eksperimental, kita bawain Gojira (Prancis), aku senang Jinjer (asal Ukraina), dan masih banyak lagi. Tapi akhirnya punya identitas musik sendiri.
Bagaimana Auryn melihat animo warga Bandung terhadap musik metal, khususnya anak muda terutama sejak 1990-an bermula dari Ujungbereung (Kimung dan Burgerkill)? Mengapa tumbuh subur juga di Bandung
Aku melihat di tahun 1990-an Kimung dan Burgerkill termasuk yang pertama membangun skema dan aktivasi metal di Bandung. Kebetulan saat aku remaja mereka dengan karya-karya booming ke seluruh Indonesia. Event-eventny. Lalu aku ingin ngobrol mendalam dengan mereka dan Alhamdullilah kesampaian dan aku sendiri ingin mendalami dan konsisten di musik ini. Menurut aku perlu regenerasi untuk menghidupkan skema metal.
Ilustrasi-Foto: Dokumentasi pribadi
Bagaimana kaum hawa banyak tertarik pada musik cadas (metal)? Bukankah ini dunia laki-laki? Yang Auryn rasakan setelah cukup lama di lingkungan ini bagaimana? Benar nggak sih bahwa cewek di band metal itu tidak bisa modis? Harus ada pakemnya? (kabarnya Auryn itu model)
Kalau dulu iya banyak kaum hawa yang suka. Kalau sekarang aku melihat kaum hawa yang suka. Hanya sekilas-sekilas, cuma konsistensi. Kalau soal modis tergantung orangnya. Aku ketemu beberapa orang yang bisa modis. Tidak hanya pakai skinny jins, sneaker and kaos band, luh bisa pakai rok hitam-hitam, ada yang pakai jaring-jaring, ada berapa yang modis dan pakai kasual saja.
Setahu Auryn sudah berapa banyak kaum hawa yang terjun ke musik cadas? Apakah perilaku mereka jadi maksulin, tomboy atau ada yang feminin?
Ketemu teman-teman pegiat lama, termausk orang baru sekitar 50. Kalau ke event banyak yang ikut banyak. Tapi nggak tahu mereka suka benar. Perilakunya, setiap orang punya sisi maskulin maupun feminin termasuk cewek juga. Ada yang lebih gede maskulinnya, ada yang lebih gede tomboinya, ada gede feminine. Kalau ke event cenderung ada.
Sekarang kuliah (atau sudah lulus) di Fakulas Psikologi Universitas Maranatha? Dari sudut psikologi bagaimana Auryn melihat musisi metal apakah benar stigma mereka urakan, hidup tidak teratur? Dekat dengan minuman keras? Sebaliknya persaudaraan antar sesama musisi metal itu kuat? Mereka perasa atau apa?
Alhamadulillah aku sudah lulus Fakultas Psikologi Universitas Maranatha. Kalau stigma urakan, hidup tak teratur, itu balik lagi pada perspektif Anda. Kalau aku melihat dari norma masyarakat dan itu tidak merugikan orang banyak baik kekerasan, ancaman, begal balik ke orang sendiri. Sejauh kenal orang-orang di dalam, menurut aku nggak.
Kalau aku melihat bertemu minuman keras dan bertemu teman-teman skema metal itu, mendengarkan musik disebut katarsis, diluapin dengan cara lebih sehat dan positif, katakan orang marah, sedih, atau kesal yang nggak bisa diungkapin. Katarsisnya ke karya ada, musik metal ada, itu sudah menjadi terapi.
Aku pernah baca penelitiannya sudah terbukti musik metal itu buat orang Bahagia, musik metal itu membuat rasa percaya diri dan persaudaraan kuat. Karena ketika di musik metal mereka bisa saling silaturahmi. Berbagi kebahagiaan, Sebagai katarsis, kan banyak yang tidak bisa mengendalikan emosi. Katarsisnya sampai mau bunuh diri, banyak efek negatifnya. Musik metal juga katarsis dari semua emosi negatif. Misalnya aku kesal, mendengarkan musik seperti sleep Note membuat aku merasa lebih baik.
Kita menjalin persaudaraan dengan penggemar. Muncul kedekatan seperti ucapan bagaimana bro, bagaimana luh sehat. Anak-anak di belakang panggung ada band dari luar kota Jakarta, Jawa Timur, saling menyapa? Bermula dari situ.