Polisi AS Tangkap Mahasiswa yang Demonstrasi Tolak Israel

Koridor.co.id

Rangkaian aksi demonstrasi menentang kejahatan Israel di Palestina.

Amerika Serikat, Koridor.co.id – Penangkapan massal terjadi di sejumlah kampus-kampus elite di Amerika Serikat (AS) saat demonstrasi menentang aksi Israel di Gaza, lansir BBC pada Sabtu (28/4).

Unggahan media sosial terkait demonstrasi pro-Palestina biasanya merujuk pada intifada – yang dalam bahasa Arab berarti pemberontakan. Kata ini digunakan dalam kaitannya dengan periode demonstrasi warga Palestina yang intens terhadap Israel.

Banyak unggahan di media sosial yang menanyakan apakah akan ada intifada baru sebagai dampak dari perang di Gaza. Beberapa orang menyebutnya sebagai “intifada Intelektual” dan menyerukan “Globalisasi Intifada”.

Para mahasiswa telah keluar dari kelas perkuliahan dan mendirikan perkemahan untuk memprotes aksi militer Israel di Gaza.

Ratusan pengunjuk rasa kini telah ditangkap di kampus-kampus di seluruh AS. Mereka berdemonstrasi menentang perang di Gaza.

Kampus-kampus itu mencakup Universitas Columbia dan New York University di New York, Universitas California di Berkeley, dan Universitas Michigan.

Demonstrasi mahasiswa juga digelar di Emerson College dan Universitas Tufts di Boston, serta Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge.

Banyak mahasiswa Universitas Columbia diskors oleh kampus karena ikut demonstrasi pro-Palestina, sehingga memicu seruan agar tindakan disipliner itu dicabut atau dibatalkan.

Sementara itu, sejumlah mahasiswa Yahudi di universitas tersebut telah menyatakan keprihatinannya tentang apa yang mereka sebut sebagai lingkungan kampus yang mengancam.

Namun pengunjuk rasa lain berpendapat bahwa pelecehan terhadap mahasiswa Yahudi jarang terjadi serta digaungkan secara tidak proporsional oleh kalangan yang menolak tuntutan-tuntutan demonstran pro-Palestina.

Para aktivis menyerukan universitas-universitas untuk melakukan “melepaskan keterlibatan dari genosida” dan berhenti menginvestasikan dana abadi sekolah dalam jumlah besar di perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembuatan senjata dan industri lain yang mendukung perang Israel di Gaza.

Sejak tanggal 18 April, gerakan mahasiswa yang mendukung Palestina dan mengecam berlanjutnya dukungan Amerika terhadap Israel telah meningkat di Amerika Serikat setelah Presiden Universitas Columbia Nemat Shafiq memanggil polisi kepada mahasiswa yang mendirikan kamp di kampus universitas untuk memprotes kelanjutan perang di Gaza dan menangkap sekitar 100 orang dari mereka.

Demonstrasi ini dimulai minggu lalu di Universitas Columbia di Negara Bagian New York, ketika sekelompok mahasiswa memutuskan untuk mengadakan aksi duduk terbuka di dalam tenda di halaman universitas, mengecam agresi terhadap rakyat Palestina. (Pizaro Gozali Idrus)

Artikel Terkait

Terkini