Pemilu Turki dinilai efektif karena hasil dapat diketahui secara cepat

Koridor.co.id


Pemilihan umum di Turki dinilai sangat efektif dan efisien karena hasilnya dapat diketahui secara cepat.
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki M. Fawwaz Syafiq Rizqullah menyatakan 90 persen hasil pemilu Turki telah dapat diketahui keesokan harinya. Artinya, publik tidak membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasil pemilu.

“Dalam dua hari, 90% hasil suara sudah terhitung. Jadi benar-benar sangat cepat,” ujar dia dalam dialog GOOD TALK It’s A Wonderful Day dengan Good Radio Jakarta 94,3 FM pada Rabu 17 Mei 2023.

Menurut Syafiq, hal ini terjadi karena Turki sudah memiliki mekanisme administrasi yang rapih. Hal itu membuat sistem pemilu Turki telah berjalan secara maksimal.

“Bahkan di Turki itu cukup memasukkan NIK sudah terintegrasi dengan sistem kesehatan dan pendidikan,” ucap mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Ankara ini.

Terkait kemenangan Erdogan di pemilu putaran pertama, Syafiq mengatakan Erdogan adalah master dalam catur perpolitikan Turki. “Erdogan lahir dari rahim masyarakat dan sudah memahami DNA politik Turki karena sudah memimpin lebih dari 20 tahun.”

Senada dengan Syafiq, Peneliti Hacettepe University, Turki, Savran Billahi mengatakan kemenangan Erdogan ini merupakan sejarah baru dalam periode kepemimpinan Turki.

“Kemungkinan Erdogan juga akan terpilh lagi di putaran kedua. Artinya sistem konstitusi presidensial Turki akan terus berjalan. Kalau oposisi mendorong perubahan sistem konstitusi ke perlementer,” kata dia dalam dialog dengan Good Radio.

Savran mengatakan potensi konflik masih ada di Turki pasca pemilu karena polarisasi berjalan kuat antara kelompok Islam, anti-Imigran, Kurdi dan lain sebagainya.

“Dua tahun terakhir kelompok anti Imigran cukup masif di Turki seiring dengan terjadinya krisis, seperti pelemparan batu ke kamp imigran,” terang Savran.

Dia menambahkan Erdogan mengatakan akan tetap terbuka kepada imigran saat terpilih kembali, namun banyak kalangan yang skeptis dengan kebijakan ini.

“Kilicdaroglu beberapa waktu lalu membuat cuit bernada rasis terhadap migran,” ujar dia.

Artikel Terkait

Terkini