PBB: Ribuan Warga Gaza Kelaparan dan Kekurangan Gizi

Koridor.co.id

Warga Palestina yang lelah menunggu, terlihat mengantre untuk menerima makanan yang disiapkan relawan untuk keluarga Palestina yang mengungsi ke Gaza Selatan akibat serangan Israel, di antara puing-puing bangunan yang hancur di Rafah, Gaza pada 10 Februari 2024. (Foto: AA)

Gaza, Koridor.co.id – Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis pada Kamis (22/2) menyatakan keprihatinannya setelah Badan Pangan PBB menghentikan pengiriman ke Jalur Gaza bagian utara.

“Ribuan orang di Gaza menderita kelaparan dan kekurangan gizi yang parah, dan pengiriman bantuan dikurangi ketika jumlahnya perlu ditingkatkan,” ujar Dennis Francis dalam pernyataannya.

Dennis mengulangi tuntutannya dan Majelis Umum PBB yang berulang kali menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera.

“Ini adalah masalah hidup dan mati, termasuk anak-anak yang tidak bersalah,” tulis Dennis.

Pernyataannya muncul setelah Program Pangan Dunia PBB (WFP) pada Selasa mengumumkan menghentikan pengiriman bantuan pangan ke Gaza utara sampai kondisi memungkinkan distribusi yang aman

WFP, kata Dennis, sangat berkomitmen untuk segera menjangkau orang-orang yang putus asa di seluruh Gaza.

“Namun keselamatan dan keamanan untuk menyalurkan bantuan pangan penting – dan bagi orang-orang yang menerimanya – harus dipastikan,” tulis WFP.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Serangan Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan lebih dari 29.410 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Kurang dari 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (Pizaro Gozali Idrus)

Artikel Terkait

Terkini