Gaza, Koridor.co.id – Warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober bertambah menjadi 25.700 orang.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (25/1), Kemenkes Palestina mengatakan 63.740 orang lainnya juga mengalami luka-luka.
Pasukan Israel melakukan 24 insiden pembantaian di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Peristiwa itu menewaskan 210 orang dan melukai 386 lainnya, kata pernyataan tersebut.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” imbuh otoritas Palestina.
Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober tahun lalu, yang diyakini menewaskan hampir 1.200 warga Israel.
Sekitar 85 persen warga Gaza telah mengungsi, semuanya mengalami kerawanan pangan dan sistem kesehatan yang buruk.
Ratusan Ribu Orang Hidup tanpa Tempat Berlindung.
Rakyat Gaza tidak hanya berisiko terbunuh atau terluka akibat serangan tanpa henti, tetapi mereka juga mempunyai peluang lebih besar untuk tertular penyakit menular, kata Sekjen PBB Antonio Guterres pada Selasa (24/1).
Sementara itu, Yordania mengecam keras serangan Israel terhadap pusat penampungan pengungsi milik PBB di Khan Younis, selatan Jalur Gaza.
“Pelanggaran Israel yang terus menerus dilakukan terhadap hukum internasional adalah akibat dari tidak adanya sikap internasional yang efektif untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Yordania dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut menggambarkan serangan itu sebagai “tindakan yang bertentangan dengan seluruh nilai kemanusiaan dan etika, serta melanggar hukum internasional, khususnya Konvensi Jenewa 1949″.
Mereka juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan pelanggaran terang-terangan Israel terhadap hukum internasional terkait seruan gencatan senjata.
Kepala Badan Urusan Bantuan PBB di Gaza (UNRWA) Thomas White menulis di X bahwa “serangan terhadap Pusat Pelatihan Khan Younis terjadi pada Rabu, di mana dua peluru tank menghantam sebuah bangunan yang menampung 800 orang.”
Sembilan orang tewas dan 75 luka-luka dalam serangan itu, menurut White. (Pizaro Gozali Idrus)