Erdogan: Teroris Tak Bisa Hancurkan Perdamaian Turki

Koridor.co.id

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto file – Anadolu Agency)

Ankara, Koridor.co.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan teroris yang mencoba menghancurkan perdamaian dan keamanan di negaranya tidak akan pernah mencapai tujuannya.

Erdogan menyatakan hal itu setelah dua petugas polisi terluka ketika salah satu dari dua teroris meledakkan dirinya di depan gedung Direktorat Jenderal Keamanan di ibu kota Turkiye, Ankara, pada Minggu (1/10).

Erdogan mengatakan aksi tersebut merupakan serangan terakhir dari tindakan terorisme.

Dia menambahkan beban penanaman moral pada kelompok teroris dengan perhitungan politik akan sangat berat.

Dua petugas polisi mengalami luka ringan ketika salah satu dari dua teroris tersebut meledakkan dirinya di depan Departemen Keamanan.

Sementara satu teroris lainnya tewas oleh aparat keamanan di pintu masuk.

Kantor Kejaksaan Ankara meluncurkan penyelidikan atas serangan tersebut.

Pengadilan Kriminal Perdamaian Ankara juga telah mengeluarkan larangan media mempublikasi gambar terkait serangan bom tersebut.

Pelaku Gunakan Mobil Curian

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Turki menjelaskan para pelaku serangan teroris menggunakan mobil curian dari seorang warga sipil yang mereka bunuh.

Kendaraan itu dicuri dari seorang warga Turki bernama Mikail Bozlagan, yang bekerja sebagai teknisi kesehatan hewan di Develi di provinsi Kayseri tengah.

Kementerian mengatakan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah Turki tetapkan sebagai organisasi teror sejak 1984, berada di balik serangan itu.

PKK sendiri mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Ankara.

“Tindakan pengorbanan dilakukan terhadap Kementerian Dalam Negeri Turki oleh tim dari Brigade Abadi kami,” kata PKK, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (2/10/2023).

PKK bertujuan menciptakan negara sosialis Kurdi yang independen di wilayah yang diklaim sebagai Kurdistan sebuah wilayah yang mencakup bagian tenggara Turki. Konflik antara Turki dan PKK telah menewaskan puluhan ribu orang, PKK dan cabang-cabangnya melakukan banyak serangan terhadap militer, pasukan keamanan dan warga sipil.

Rangkaian Serangan Mematikan di Turki

Turki dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017, beberapa oleh ISIS dan lainnya oleh pejuang Kurdi. Kelompok terakhir menginginkan peningkatan otonomi atau kemerdekaan.

Serangan-serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 500 warga sipil dan personel keamanan tewas di Turki.

Turki juga melancarkan operasi militer lintas batas ke Suriah dan Irak utara terhadap pejuang Kurdi, serta juga menindak politisi, jurnalis, dan aktivis Kurdi di dalam negeri.

Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya melaporkan dua teroris melakukan serangan di mana salah satu penyerang meledakkan dirinya di dekat gedung Kementerian Dalam Negeri Ankara Turki, pada Minggu (1/10).

Adapun Turki selama ini melakukan operasi di bagian tenggara negaranya tersebut dengan tujuan untuk mengusir PKK.

Artikel Terkait

Terkini