Jakarta, Koridor.co.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Israel akan kehilangan dukungan internasional jika terus melanjutkan agresi ke Gaza yang jumlah korbannya kini hampir mencapai 30.000 orang.
Menurut Biden, Israel selama ini telah mendapat dukungan luar biasa dari sebagian besar negara.
“Jika mereka terus melakukan hal ini dengan pemerintahan yang sangat konservatif yang mereka miliki, dan (Menteri Keamanan Nasional Itamar) Ben-Gvir dan lainnya, mereka akan kehilangan dukungan dari seluruh dunia, dan itu bukan kepentingan Israel,” kata Biden dalam sebuah pernyataan pada wawancara langsung di NBC pada Selasa (27/2).
Biden juga menegaskan bahwa bulan suci Ramadhan akan memberikan peluang untuk gencatan senjata sementara.
Menurutnya, sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan serangan selama Ramadhan, untuk memberi waktu pembebasan sandera.
“Hal ini memberi kita waktu untuk mulai bergerak ke arah yang telah dipersiapkan oleh banyak negara Arab,” tutur Biden.
Biden juga menegaskan bahwa Arab Saudi siap mengakui Israel jika konflik dihentikan.
“Saya seorang Zionis – tetapi ada satu hal: mereka juga perlu memanfaatkan usulan perdamaian dan keamanan bagi Israel serta Palestina, yang dimanfaatkan oleh Hamas,” ujar Biden.
Sementara itu, ribuan warga Palestina pada Selasa (27/2) berkumpul di pantai selatan Jalur Gaza setelah menyaksikan pesawat menjatuhkan bantuan-bantuan makanan.
Meski ada paket bantuan yang turun ke laut, masyarakat tetap berupaya untuk mengambilnya, ada pula yang menggunakan perahu kecil untuk mencapainya.
Penduduk Jalur Gaza, yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa, menghadapi krisis pangan yang mengerikan.
Acara TV Al Qahera Al Youm, yang terkenal karena kedekatannya dengan otoritas Mesir, menyampaikan bahwa 45 ton bantuan kemanusiaan Mesir dijatuhkan ke wilayah utara dan tengah Jalur Gaza dengan dukungan dari Uni Emirat Arab dan Yordania.
Akibat serangan-serangan Israel, warga Gaza berada di ambang kelaparan, menghadapi kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang parah.
Sekitar dua juta warga Palestina terpaksa mengungsi dari wilayah tersebut, yang telah berada di bawah blokade Israel selama 17 tahun.
Meningkatnya kekurangan gizi di kalangan anak-anak, perempuan hamil dan menyusui di Jalur Gaza menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan mereka, demikian peringatan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) pada 19 Februari. (Pizaro Gozali Idrus)