UGM membuktikan energi terbarukan patut dicoba dan bisa memberikan nilai ekonomis. Nilai penghematannya capai Rp180 juta per tahun

Koridor.co.id

Ilustrasi-Foto: UGM.

Dalam situsnya yang tayang pada 5 Januari 2023  https://www.ugm.ac.id/id/berita/23338-ugm-hemat-180-juta-per-tahun-untuk-6-gedung-sistim-plts Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengumumkan bahwa per Desember 2022 mampu menghemat energi  energi dari pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 20 ribu kWh.

Dengan demikian UGM memenuhi harapan pemerintah dengan program pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).

Capaian penghematan ini terpantau setelah UGM berhasil mengembangkan perangkat smart meter dan dashboard sistem informasi monitoring energi serta implementasinya di 14 titik bangunan yang dijadikan pilot project smart meter.

Pemasangan smart meter ini merupakan hasil kerja sama Smart System Research Group, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, Direktorat Aset, DSSDI, Tim Asessmen dan Surveyor PLTS UGM.

Ketua tim peneliti dari Smart System Research Group, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM, Dr. I Wayan Mustika, ST., M.Eng., menuturkan pada Oktober 2022, dia mendapatkan mandat dari DKAUI untuk mengembangkan perangkat smart meter dan dashboard sistem informasi monitoring energi.

Diikuti dengan implementasi perangkat pada 14 titik bangunan yang akan dijadikan pilot project smart meter, berhasil dilaksanakan pada November 2022. Sebanyak 8 titik digunakan untuk monitoring konsumsi energi listrik dalam gedung, dan 6 titik untuk monitoring energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS.

“Enam titik smart meter untuk pemantauan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS di antaranya dipasang pada PLTS gedung IFFLC dan JBIC Fakultas Kehutanan, gedung BA Fisipol, gedung A Fakultas Hukum, gedung R. Soegondo FIB, dan gedung KLMB Fakultas Geografi,” ujar Wayan Mustika di Kampus UGM.

Sebanyak enam titik monitoring PLTS ini sebenarnya merupakan pilot project dari implementasi smart meter untuk PLTS. Pada Desember 2022 energi listrik hasil dari monitoring PLTS secara realtime sebesar 19.889,73 kWh.

Jumlah energi listrik yang dihasilkan bulan lalu itu, pada seluruh sistem PLTS yang dipasang di UGM dimungkinkan lebih dari 19.889,73 kWh. Pasalnya, sebagian sistem PLTS belum termonitor secara online.

Jika diasumsikan investasi instalasi (CAPEX) sistem PLTS diabaikan maka energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS ini bersifat gratis, terbarukan, dan zero carbon emission. Bila energi listrik yang dihasilkan sistem PLTS gratis tentunya akan menghemat besarnya tagihan listrik dari utilitas seperti PLN. Karena sebagian energi listrik sudah didukung oleh PLTS.

Perhitungan tarif dari PLN untuk UGM jika dikenakan sebesar Rp735/kWh maka listrik “gratis” yang dihasilkan oleh 6 sistem PLTS yang sudah termonitor oleh smart meter secara online pada Desember 2022.

Hal ini setara dengan penghematan tagihan listrik sebesar Rp735 / kWh x 19.889,73 kWh = Rp14.618.951,55 pada Desember 2022. Padahal, hasil PLTS di UGM pada Desember 2022 dinilainya belum optimal karena kondisi musim penghujan.

Dengan demikian bisa diperkirakan rata-rata biaya listrik yang dapat dihemat oleh adanya sistem PLTS pada 6 gedung di UGM adalah Rp15 juta per bulan, sehingga setiap tahun akan terjadi penghematan sebesar Rp180 juta.

Beberapa titik yang sudah terpasang sistem PLTS di UGM adalah Gedung IFFLC Fakultas Kehutanan, Gedung JBIC Fakultas Kehutanan, Gedung BA Fisipol, Gedung BC Fisipol, Gedung A Fakultas Hukum, R. Soegondo FIB, dan Gedung KLMB Fakultas Geografi.

Sementara titik-titik yang sudah terpasang smart meter pada sistem PLTS antara lain Gedung IFFLC Fakultas Kehutanan, Gedung JBIC Fakultas Kehutanan, Gedung BA Fisipol, Gedung A Fakultas Hukum, R. Soegondo FIB, dan Gedung KLMB Fakultas Geografi.

Tetapi, Wayan mengakui meski sudah terpasang PLTS di beberapa titik dalam kampus UGM, untuk bisa menghemat konsumsi energi listrik banyak cara. Di antaranya melalui kebijakan dan sosialisasi hemat energi. Bisa juga dengan penerapan manajemen penggunaan energi berbasis target konsumsi maksimum tiap bulan.

Hal ini sudah diterapkan pada sistem monitoring https://smartcampus.ugm.ac.id/building sehingga masing-masing bangunan perlu mendefinisikan target konsumsi bulanan dan sistem akan mengalokasikan target akumulatif harian tidak boleh dilewati.

Apabila target akumulatif harian terpenuhi maka sistem akan memberikan peringatan berbentuk visual dan juga notifikasi telegram ke staf aset. Monitoring produksi PLTS bulanan secara daring dan evaluasi produksi tiap bulan penting dilakukan untuk merencanakan pemeliharaan. Produksi PLTS yang maksimal akan mengurangi biaya tagihan listrik ke PLN.

Selain UGM, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, secara resmi meluncurkan pemasangan Rooftop Solar Panel berkapasitas 1.07 megawatt, Mei 2022.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini menjadi panel berkapasitas terbesar yang dipasang puncak bangunan di Indonesia. Namun belum ada laporan berapa nilai penghematan listrik yang dihasilkan oleh panel surya tersebut.

Artikel Terkait

Terkini