Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) mengungkapkan menuju akhir tahun 2022 permasalahan lingkungan di Indonesia, salah satu yang sering menjadi perhatian khalayak adalah sampah plastik.
Menurut juru bicara ESN Prigi Arisandi hal ini dibuktikan dengan ditemukannya partikel mikroplastik dari beberapa komponen kehidupan mulai dari air, udara, ikan bahkan mikroplastik telah teridentifikasi dalam darah, ASI, dan paru-paru manusia.
“Sayangnya permasalahan tersebut belum menghentikan kegiatan produksi plastik yang sampai saat ini masih tetap berjalan bahkan muncul masalah lain WTE (Waste to Energy), yaitu mengubah sampah plastik jadi energi tetapi hal tersebut dapat melepaskan mikroplastik beserta bahan racun plastik ke lingkungan,” paparnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koridor, Rabu, 28 Desember 2022.
Data Tim Ekspedisi Sungai Nusantara 2022 yang menguji kandungan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional, menunjukkan 5 Provinsi yang paling tinggi terhadap kontaminasi partikel mikroplastik: Provinsi Jawa Timur ditemukan 636 partikel/100 liter.
Disusul Sumatera Utara ditemukan 520 partikel/ 100 liter, Sumatera Barat 508 partikel/100 liter, Bangka Belitung 497 partikel/100 liter, Sulawesi Tengah 417 partikel/100 liter.
Mengapa Jatim menjadi tertinggi terkait pencemaran sungai, apakah tata kelola sungai di provinsi ini paling buruk, alumni Jurusan Biologi Universitas Airlangga ini menjawab untuk hal itu diperlukan penelitian lebih lanjut.
Sepanjang 2021-2022, Tim Peneliti Ecoton bersama sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Islam Negeri Maulanan Malik Ibrahim Malang, pernah melakukan pengambilan uji kualitas air di sejumlah titik sungai Brantas di kota Jombang, Mojokerto, Kediri, Gresik, Surabaya dan Malang.
“Bahkan di Bumiaji, kota Batu, ditemukan 10 mikroplastik dalam per 100 liter air, di Sengkaling 19 mikroplastik per 100 liter air dan Klojen 15 mikroplastik per 100 liter air,” ujar peneliti ekologi akuatik Enviromental Green Society Mohammad Alaika Rahmatullah.
Pengambilan sampel air ini kemudian di bawa ke laboratorium Ecoton, di Gresik untuk di teliti tingkat pencemarannya, termasuk kandungan mikroplastik yang menjadi isu besar saat ini
Berikut akumulasi data uji mikroplastik di sungai – sungai indonesia yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia.