
Untuk mengatasi darurat sampah Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat memaksimalkan program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) diterapkan di setiap rukun warga (RW) di Kota Bandung. Saat ini di Kota Bandung terdapat 1.568 RW.
Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna yakin jika konsep ini berjalan, bisa menjadikan Bandung sebagai kota nol sampah. Permasalahan sampah bakal selesai dari tingkat hulu yakni rumah tangga.
Untuk itu, Pemkot Bandung mengumpulkan seluruh ketua RW di wilayah eks Gedebage untuk mengedukasi dan menyosialisasikan Kang Pisman Tingkat RW.
“Sementara untuk sampah pasar bisa kita selesaikan oleh perumda pasar. Berbagai pasar di Kota Bandung sangat berkontribusi besar terhadap timbulan sampah,” ujar Ema di Gedebage, 14 Mei 2023.
Selain itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, mengaktifkan kembali zona 1 Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti, di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Kepala DLH Jawa Barat Prima Mayaningtias mengungkapkan penumpukan sampah di TPS terjadi karena jumlah tonase sampah yang dikirim ke Sarimukti dari Kota Bandung membeludak.
Daya tampung TPPAS Sarimukti terjadi kelebihan kapasitas sebesar 786,44 persen. Untuk saat ini, areal Sarimukti seluas 43,6 hektare sudah terisi dengan total volume sampah 15.434.994 meter kubik.
Padahal, menurut rancang bangun rinci atau Detail Engineering Design (DED), desain kapasitas awal hanya untuk 1.962.637 meter kubik. Selain lahan yang sudah overload, TPPAS Sarimukti hanya beroperasi 2 zona, yakni zona 2 dan 3 dari 4 zona yang ada.
Kondisi sampah di zona 2 saat ini pun sudah mencapai ketinggian hingga 50 meter, dan dinilai telah melebihi ambang batas ketinggian.
Tidak mengherankan kalau daya tampung TPPAS Sarimukti terjadi kelebihan kapasitas sebesar 786,44 persen. Untuk saat ini, areal Sarimukti seluas 43,6 hektare sudah terisi dengan total volume sampah 15.434.994 meter kubik.
Sementara menurut rancang bangun rinci atau Detail Engineering Design (DED), desain kapasitas awal hanya untuk 1.962.637 meter kubik.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat beberapa waktu yang lalu juga menyarankan pemerintah kota (Pemkot) Bandung untuk melanjutkan program Kang Pisman atau Kurang, Pisahkan, dan Manfaatkan.
“Kang Pisman merupakan kontribusi mang Oded (Alm). Tapi sayangnya sudah ada model dan program yang baik tetapi tidak dilanjutkan,” ujar Direktur Walhi Jabar, Meiki W Paendong.
Meiki menyarankan untuk mengimplementasikan program kang Pisman, untuk menciptakan model baru penambahan wilayah.
” Kami mengamati ada perkembangan yang sangat baik, waktu pimpinan mang Oded (Alm), seharusnya program yang sudah baik di lanjutkan oleh pemangku jabatan sekarang,” tutur Meiki seperti dilansir dari http://139.59.108.225/host-https-galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-356643316/walhi-jabar-beri-saran-ke-ema-sumarna-lanjutkan-program-ini-untuk-atasi-sampah-kota-bandung?page=3.