Satu demi satu dampak perubahan iklim terungkap dan kian menyeramkan. Pemerintah Inggris merilis statistik yang menunjukkan populasi burung mengalami degradasi dalam jangka panjang dan pendek.
Pada 2021, rata-rata kelimpahan 130 spesies berkembang biak adalah 12% di bawah nilai tahun 1970. Sebagian besar kehilangan ini terjadi antara akhir 1970-an dan akhir 1980-an. Mayoritas penyebabnya penurunan yang relatif tajam pada burung hutan dan lahan pertanian, masih ada penurunan signifikan sebesar 5% antara 2015 dan 2020.
Seperti yang dikutip dari https://www.theguardian.com/environment/2023/apr/13/uk-bird-populations-continue-to-crash-as-government-poised-to-break-own-targets antara 2015 dan 2020, 24% spesies meningkat, 28% menunjukkan sedikit perubahan, dan 48% menurun. Burung hutan terus mengalami yang terburuk, dengan penurunan 12% antara 2015 dan 2020.
Pemerintah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Lingkungan menjadi undang-undang pada 2021, yang mengharuskan penghentian penurunan spesies pada tahun 2030. Para juru kampanye mengatakan bahwa perubahan radikal pada kebijakan pemerintah diperlukan jika ingin memenuhi target yang mengikat secara hukum.
CEO dari Wildlife and Countryside Link Richard Benwell menuturkan saat partai politik mengalihkan pandangan mereka ke pemilihan umum, mereka sebaiknya memperhatikan peringatan yang tertulis dalam statistik burung liar hari ini. Kemunduran alam terus berlanjut, tanpa henti dan tak henti-hentinya, selama beberapa dekade.
Memenuhi target yang mengikat secara hukum untuk menghentikan hilangnya satwa liar pada akhir parlemen berikutnya tidak dapat dicapai dengan perubahan hukum di sini.
“Investasi yang serius dan berkelanjutan, hukuman yang tepat untuk polusi, dan tindakan di setiap bidang pemerintahan harus menjadi ciri khas dari setiap manifesto yang bersifat positif,” ucap Benwell.
Kepala Sains RSPB Richard Gregory berharap setiap orang harus khawatir bahwa populasi burung Inggris terus menurun karena ini merupakan indikator penting dari kondisi lingkungan dan kesehatan alam kita.
Pihaknya tidak dapat terus menerbitkan laporan demi laporan yang memetakan penurunan satwa liar tanpa pemerintah Inggris memenuhi komitmen mereka untuk mengambil tindakan segera dalam upaya memulihkan alam dan menghentikan penurunan satwa liar.
“Kita berada dalam keadaan darurat alam dan iklim, dan kita membutuhkan tindakan segera untuk menjaga agar spesies umum tetap umum dan menyelamatkan mereka yang sudah di ambang kepunahan. Ini bukan sesuatu di cakrawala yang jauh, tetapi di depan pintu kita,” paparnya.
Gregory mengungkapkan Inggris Raya adalah salah satu negara yang paling terkuras alamnya di dunia, berada di urutan terbawah dibandingkan dengan negara-negara G7 lainnya.
“Hanya kita yang dapat mengubahnya jika mulai secara serius mengatasi penyebab penurunan satwa liar di Inggris Raya,” imbuhnya.
Pemerintah mengakui bahwa keadaan populasi burung merupakan indikator yang baik untuk bagaimana nasib spesies lain, yang berarti bahwa jika mereka menurun, ada kemungkinan besar satwa liar lainnya juga demikian.
Departemen Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan (Defra) mengatakan populasi burung telah lama dianggap memberikan indikasi yang baik tentang keadaan luas satwa liar di Inggris. Ini karena mereka menempati berbagai habitat dan menanggapi tekanan lingkungan yang juga berlaku pada kelompok satwa liar lainnya.
Terdapat data jangka panjang yang cukup besar tentang tren populasi burung, memungkinkan perbandingan antara tren dalam jangka pendek dan panjang.
Burung adalah kelompok taksonomi yang dipelajari dengan baik, pendorong perubahan burung lebih dipahami daripada kelompok spesies lain, yang memungkinkan interpretasi yang lebih baik dari setiap perubahan yang diamati.
Seorang juru bicara Defra mengatakan di bawah Rencana Perbaikan Lingkungan, Defra menetapkan langkah-langkah yang jelas untuk menghentikan penurunan kelimpahan spesies pada 2030 dan meningkatkan status burung liar dan spesies lain yang memainkan peran penting dalam ekosistem kita.
“Kami telah mengambil tindakan tegas untuk mengurangi tekanan utama pada burung liar dan memperbaiki habitatnya. Misalnya, upaya pemulihan spesies target kami telah membantu meningkatkan status konservasi 96 spesies prioritas, termasuk curlew dan bittern,” pungkasnya.