Jakarta, Koridor.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyampaikan bencana longsor menghantam kampung Bojong Sirna, Desa Simpang Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Sabtu 29 Juli 2023. Seorang hilang tertimbun di sawah dalam posisi berada di lereng bukit.
Selain itu bencana longsor ini menimbulkan kerugian materil berupa rusaknya areal persawahan dan akses jalan. Akibatnya kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melalui jalan tersebut.
Tim gabungan BPBD Kabupaten Cianjur terus berupaya pencarian korban tertimbun longsor. Sekalipun mereka menghadapi kondisi terkini tanah masih rentan untuk terjadi longsor.
Berdasarkan informasi prakiraan cuaca Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kondisi cuaca di Kabupaten Cianjur pada Minggu (30/7) berawan. Sementara pada Senin (31/7) cuaca cenderung cerah.
“Menurut indeks kajian risiko bencana InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kabupaten Cianjur memiliki tingkat risiko tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Kerap Terjadi
Informasi dari Inarisk terdapat 31 wilayah Kecamatan yang berisiko terdampak tanah longsor dengan luas wilayah mencapai 66.530 hektar.
Pasca kejadian tanah longsor, BNPB menghimbau kepada Pemerintah daerah mengambil langkah upaya mitigasi dan monitoring lereng tebing.
“Mereka yang bermukin khususnya di wilayah rentan terjadi tanah longsor mendapat perhatian rutin secara berkala,” ujar Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai catatan kawasan Cianjur menjadi langganan longsor. Pada 4 Februari 2023, dini hari longsor menimpa Kecamatan Gekbrong.
Pada saat petaka terjadi para pekerja melakukan penambangan pasir di lokasi tersebut. Kejadian ini menyebabkan tiga orang tertimbun tanah. Petugas menemukan mereka meninggal dunia.
Pada 19 Juni 2023 petang, hujan deras menyebabkan tanah meluncur dan menghajar Desa Situhiang dan Bunijaya, Kecamatan Pageleran. Akibatnya lima rumah tertimbun dan akses jalan tergenang air (Irvan Sjafari).