
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) –kini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)– telah melakukan penelitian di 18 kota utama Indonesia. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa sebanyak 270.000 hingga 590.000 ton sampah masuk ke laut Indonesia selama 2018. Dari jumlah sampah tersebut, didominasi oleh styrofoam.
Styrofoam merupakan sebuah material berbahan expanded polystyrene yang dapat menimbulkan bahaya karena zat yang terkandung di dalamnya. Styrofoam masuk kategori sampah plastik yang mengandung zat berbahaya, seperti benzene dan styrene.
Harapan untuk bisa mengatasi masalah styrofoam datang dari anak bangsa Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Satu kelompok mahasiswa dari perguruan tinggi di Jawa Tengah, yang menamakan dirinya BESt Team itu, menyulap limbah pertanian berupa tongkol jagung serta cangkang kerang dan udang. Mereka membuat produk yang disebut sebagai ”BEST Ball”, eco-friendly, sustainable balls for the alternatives to styrofoam.
BESt Balls diciptakan sebagai inovasi pengganti styrofoam maupun bubble wrap yang ramah lingkungan, karena dapat terdegradasi secara hayati (Biodegradable) ketika dibuang ke alam. Inovasi ramah lingkungan ini menyabet penghargaan Gold Medal pada ajang Malaysia Technology Expo 2023.
BESt Team, dengan ketua tim Nisrina Khoirunnisa Salsabila (Agribisnis AJ22), dan anggota Gina Rodatul J. (Agribisnis AJ22), Sidik Prasetyo (Agroteknologi 22), Fitri Ayu Puspita S. (Kimia 20), Yasmin Aulia R. (Psl 22) di bawah bimbingan Indah Setiawati, S.P., M.P.
Nisrina mengatakan MTE 2023 dilaksanakan secara Hybrid yaitu virtual melalui platform Ibentos dan Zoom Meeting serta Live di World Trade Centre, Kuala Lumpur pada 16-18 Maret 2023. Terdapat 16 kategori inovasi yang dilombakan.
Event ini diikuti oleh total 17 negara dengan lebih dari 500 karya inovasi. BESt Team mengikuti kompetisi secara daring dan mempresentasikan karya inovasi riset mereka BESt Balls. Inovasi tersebut berhasil menduduki peringkat ke-2 pada kategorinya sebagai Awardee Gold Medal.
“Inovasi riset ilmiah yang dibawakan oleh BESt Team dalam ajang kompetisi mengikuti kategori Protection of The Environment, Energy, Water, Wastewater, Sanitation & Green Technology,” jelasnya seperti dilansir https://unsoed.ac.id/id/inovasi-riset-best-balls-raih-gold-medal-di-ajang-mte-2023
BESt Balls digunakan untuk mengisi ruang kosong pada paket/boks sehingga barang yang ada di dalamnya aman dan terlindung dari benturan diluar paket. Selain memanfaatkan limbah pertanian (tongkol jagung), terdapat bahan tambahan lainnya yaitu limbah cangkang hewan laut (kerang, udang, dan sebagainya) agar produk tersebut memiliki nilai fungsional lebih yaitu compostable.
Cangkang hewan laut tersebut kaya akan kandungan kitosan dan mineral sehingga dapat bermanfaat sebagai biopesticide.
“Setelah tidak digunakan sebagai bahan pengepakan, BESt Balls aman dibuang ke lingkungan karena sifat biodegradable-nya bahkan dapat dimanfaatkan sebagai biopesticide & biofertilizer untuk tanaman,” pungkasnya.