Kematian ratusan ikan paus di Pantai Timur AS, akibat lalu lintas kapal atau proyek energi terbarukan?

Koridor.co.id

Ilustrasi

Maksud hati membangun energi terbarukan, apa daya justru ikan paus yang terdampak. Sekali pun masih berupa dugaan, ungkapan ini pas benar menggambarkan ratusan paus bergelimpangan di hamparan pantai timur Atlantik, dari Florida di selatan hingga ke Maine, di utara Amerika Serikat sejak 2017.

Para ilmuwan pemerintah mengaitkan sebagian besar kasus dengan jerat pancing hingga tabrakan dengan kapal sekali pun banyak kematian tidak memiliki data karena penguraian dan kendala waktu.

Namun Host Fox News Tucker Carlson menuding proyek angin lepas pantai pemerintah – yang memperkaya donornya – membunuh sejumlah besar paus, saat ini.

Seorang juru bicara dari kelompok yang berafiliasi dengan Texas Public Policy Foundation, yang dana -dana termasuk perusahaan bahan bakar fosil, kemudian melanjutkan untuk menghubungkan kematian paus dengan proyek angin lepas pantai.

Umumnya kelompok ini mengaitkan kematian ikan paus ini dengan sonar yang digunakan selama survei bawah air atau suara keras yang dipancarkan oleh turbin operasional.

Sebagian besar dari 17 ladang angin yang direncanakan atau sudah dibangun di sepanjang pantai timur Amerika Serikat tidak menghadirkan keprihatinan utama bagi paus.

Beberapa kelompok konservasi terlibat dalam proses persetujuan, termotivasi oleh kebutuhan mendesak untuk beralih ke energi terbarukan.

Sebuah koalisi organisasi lingkungan bahkan menandatangani kesepakatan tahun lalu untuk mendukung proyek angin di lepas pantai New York, jika dikembangkan dengan cara yang sensitif terhadap lingkungan.

Manajer kampanye perikanan di Oceana Gib Brogan, memang menyampaikan kekhawatiran tentang 800 Megawatt Vineyard Wind Project dari Massachusetts, yang dijadwalkan untuk memulai konstruksi di musim semi. Paus kanan Atlantik Utara telah mulai memberi makan dan bersosialisasi secara teratur di daerah tersebut.

Dia memiliki kekhawatiran bahwa konstruksi dapat mengganggu kondisi oseanografi yang menghasilkan makanan untuk paus, menyebabkan mereka bergerak dan mengeluarkan energi untuk menemukan sumber makanan baru, dan menghasilkan lebih sedikit keturunan.

“Betina besar yang subur gemuk memiliki lebih banyak bayi; kita membutuhkan mereka untuk gemuk dan bahagia,” kata Brogan seperti dikutip dari DW.

Direktur negara bagian New Jersey untuk Sierra Club, Anjuli Ramos mengatakan kematian paus digunakan untuk menyesatkan orang tentang energi terbarukan.

“Ini menciptakan respons yang sangat emosional karena itu adalah kematian mamalia laut, itu adalah kematian seekor binatang yang sangat dipedulikan oleh publik,” kata Ramos, seraya mengatakan respons emosional sulit untuk dikemukakan dengan fakta ilmiah.

Angin lepas pantai benar-benar akan menyelamatkan kita semua, dan juga margasatwa laut dan satwa liar pada umumnya, karena itulah yang akan menjauhkan dari emisi bahan bakar fosil.

Arlo Hemphill dari Greenpeace Amerika Serikat mengatakan salah satu cara utama untuk melindungi spesies tersebut adalah dengan menciptakan suaka laut, tanpa industri atau pengiriman skala besar, dan tanpa penangkapan ikan.

Kontrol pada tingkat yang lebih lokal juga dapat membuat perbedaan. Membatasi kecepatan kapal hingga 10 knot saja dapat menurunkan risiko kematian paus sikat secara signifikan, dan membatasi jumlah tali pancing di air dapat membantu.

“Namun salah satu ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati secara global adalah perubahan iklim. Beralih ke energi terbarukan adalah salah satu cara paling efektif untuk memperlambat kenaikan suhu,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terkini