GaneSHCA ITB tempat sampah yang terbuka otomatis dari jarak 47 sentimeter, hingga buang sampah tak perlu menyentuh wadah

Koridor.co.id

Ilustrasi-Foto: ITB.

Dalam rangka pelaksanaan salah satu dari tridarma perguruan tinggi, Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat smart trash can atau tempat sampah pintar.

Pembuatan tempat sampah ini dilakukan oleh satu tim yang terdiri atas dosen Megawati Zunita bersama dua mahasiswa, Viona Aulia Rachmi dan Chairul Syifarachman.

Mereka percaya sebetulnya  kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan telah meningkat dengan maraknya penyediaan sarana kebersihan, termasuk tempat sampah.

Desain tempat sampah turut memengaruhi keberhasilan dalam upaya menjaga kebersihan. Sebagai contoh, orang enggan menggunakan tempat sampah yang bagian tutupnya masih harus dibuka dengan tangan karena mengurangi kenyamanan dan meningkatkan risiko kontak dengan sampah yang kotor.

Desain tempat sampah juga perlu menyediakan petunjuk yang jelas dan mudah dimengerti untuk memilah sampah sesuai jenisnya. Jika tidak, sampah dapat bercampur meski telah disediakan bagian yang terpisah.

Berangkat dari permasalahan ini, tim ITB berupaya mewujudkan salah satu tridarma perguruan tinggi dengan membuat smart trash can. Tim terdiri atas dosen Dr. Megawati Zunita dan dua mahasiswa, Viona Aulia Rachmi dan Chairul Syifarachman.

Tempat sampah dapat terbuka sendiri sejak jarak 47 cm sehingga kontak dengan bakteri dan virus yang melekat pada wadah pun dapat diminimalisasi.

GaneSCHA ITB diperkenalkan di Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.

Menurut data, desa tersebut memiliki jumlah rumah tangga miskin cukup banyak dan capaian indeks desa membangun terendah jika dibandingkan dengan desa lainnya.

Tim ITB menyadari jika masalah lingkungan kerap berbanding lurus dengan pendidikan sehingga mereka pun memilih lokasi tersebut sebagai target pelaksanaan program.

Tidak hanya dalam bentuk peralatan, Megawati dan tim juga mencoba membangun kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan. Pada 24 September 2022, mereka melakukan penyuluhan dengan judul “Pentingnya Pendidikan” yang dihadiri kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan anggota karang taruna.

“Masyarakat menerima program ini dengan sangat antusias, bahkan banyak bertanya mengenai kesempatan beasiswa dan bekerja di ITB,” ungkap Megawati dalam Rekacipta ITB, edisi 14 Maret 2023 seperti yang dilansir https://www.itb.ac.id/berita/ganeshca-itb-tempat-sampah-pintar-sebagai-solusi-cibeusi-bersih/59339

Penyuluhan kedua dilaksanakan pada 19 November 2022 yang mengangkat tema “Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik” untuk mengedukasi prinsip pemilahan sampah dan cara mengelolanya.

Setelah kegiatan itu, tim ITB mengajak peserta penyuluhan untuk mengenal tempat sampah pintar GaneSHCA ITB dengan cara merakitnya bersama. Mereka juga menyerahkan 10 unit tempat sampah tersebut kepada pihak Desa Cibeusi untuk diletakkan di berbagai lokasi pelayanan publik, seperti sekolah dan lapangan.

Megawati menjelaskan pada tahap awal, GaneSHCA ITB akan dibuat sepasang, yaitu untuk sampah organik dan anorganik, sehingga masyarakat dapat mengolah sampah sesuai dengan jenisnya.

“Pada akhirnya, kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat Desa Cibeusi sehingga menciptakan lingkungan yang indah dan sehat,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terkini